Sabtu, 23 Oktober 2021

4 Pelajaran dari Buku Selamat Tinggal oleh Tere Liye



Pernah punya pengalaman buruk berkaitan dengan pembajakan? Eits, bukan pembajakan seperti di serial bajak laut atau film-film Hollywood lainnya ya, lebih tepatnya pembajakan karya. Salah satunya buku. Kalian tentu mengenal Tere Liye kan?

"Tunggu, apa ada hubungannya pembajakan dan Tere Liye?"

ADA BANGET! Tere Liye adalahs aalhs eoang penulis yang sangat concern soal pembajakan khususnya pembajakan buku. Hingga akhirnya beliau menulis buku berjudul Selamat Tinggal. Yuk simak ulasannya berikut ini!

Spesifikasi Buku

Judul: Selamat Tinggal

Penulis: Tere Liye

Co-author: Sarippudin

Tahun: 2020

Penerbit; Gramedia Pustaka Utama

Halaman: 350 halaman

Genre: Fiksi

Selamat Tinggal Tere Liye
sumber: @dika.puji.h

Blurb

Kita tidak sempurna. Kita mungkin punya keburukan, melakukan kesalahan, bahkan berbuat jahat, menyakiti orang lain. Tapi beruntunglah yang mau berubah. Berjanji tidak melakukannya lagi, memperbaiki, dan menebus kesalahan tersebut. Mari tutup masa lalu yang kelam, mari membuka halaman yang baru. Jangan ragu-ragu. Jangan cemas. Tinggalkanlah kebodohan dan ketidakpedulian. “Selamat Tinggal” suka berbohong, “Selamat Tinggal” kecurangan, “Selamat Tinggal” sifat-sifat buruk lainnya. Karena sejatinya, kita tahu persis apakah kita memang benar-benar bahagia, baik, dan jujur. Sungguh “Selamat Tinggal” kepalsuan hidup. Selamat membaca novel ini. Dan jika kamu telah tiba di halaman terakhirnya, merasa novel ini menginspirasimu, maka kabarkan kepada teman, kerabat, keluarga lainnya. Semoga inspirasinya menyebar luas.

📖 Sekilas Jalan Cerita

Novel ini berkisah tentang Sintong Tinggal, seorang mahasiswa abadi, dan juga seorang penjaga toko buku bajakan. Suatu hari Sintong menemukan buku usang di gudang milik pamannya, yang ternyata ditulis oleh seorang penulis legendaris, Sutan Pane, yang menghilang seminggu sebelum peristiwa G 30 S meletus. Dari sinilah awal mula cerita Sintong mencoba menyelesaikan skripsinya. Dan juga petualangan menemukan alasan Sutan Pane yang menghilang dan tidak menulis lagi.

📖 Kritik terhadap Buku Bajakan

Novel ini saya rasa sangat kental dengan kritik terhadap buku bajakan. Entah itu tentang bukunya, pembajaknya, penjualnya, hingga pembacanya. Tere Liye sendiri cukup sering menulis tentang pembajakan buku ini di fanpage FB-nya. Dan saya rasa cukup banyak pula yang tersinggung. *ups, termasuk saya sendiri juga 🥲

Kita akan di suguhkan fakta-fakta 'kejam' dampak dari pembajakan buku ini. Salah satu yang membuat saya sedih adalah anak cucu penulis besar, yang ternyata hidupnya susah dan tidak sekolah. Penulis juga habis-habisan mengubah mindset kita yang biasa saja terhadap pembajakan, kita akan dikembalikan ke pemikiran bahwa pembajakan = pencuria. Dan pencurian adalah perilaku kejahatan.

📖 Tentang Literasi

Selain pembajakan buku, dari novel ini kita juga bisa belajar beberapa hal tentang tulis menulis. Misalnya saja adalah, tulislah yang perlu orang lain ketahui, jangan menulis apa yang orang lain ingin ketahui. Yang memiliki jiwa-jiwa penulis saya rasa akan termotivasi juga setelah membaca ini.

📖 Tentang Romansa

Bumbu sedap yang seringkali ada dalam sebuah kisah. Di novel inipun juga ada kisah romansanya, walau tipis-tipis, dan mungkin agak geli juga, kadang bikin ketawa, kadang nyesek juga.

📖 Tentang Meninggalkan Keburukan

Inilah yang paling saya suka dari novel Tere Liye. Dari sekian panjang cerita, perjalanan panjang tokoh utamanya, pada akhirnya akan tumbuh sebuah pemahaman baru dari kisah panjang mereka. Setelah misteri menghilangnya penulis legendaris itu terjawab, kisah romansa yang juga mencapai kesimpulan, maka tokoh SIntong juga memiliki keputusan besarnya sendiri. Yang tentunya juga berat sekali saat diambil. Risikonya banyak, tetapi begitulah. Sintong telah teguh dengan keputusannya tersebut.

Kesimpulannya, novel ini sangat rekomend untuk dibaca siapapun. Kita akan tahu, bagaimana pembajakan bisa 'membudaya'(?) dalam masyarakat kita. Tak hanya buku, mulai dari tas, sepatu, software, streaming, film bahkan mirisnya juga obat juga bisa dipalsukan. *geleng-geleng.

Berikut ini perbedaan buku bajakan dengan buku asli dan ebook illegal dari buku Selamat Tinggal ini.

ciri buku bajakan
sumber: @dika.puji.h


ciri ebook illegal
sumber: @dika.puji.h



Banyak cara mencari celah untuk berbuat pembajakan, maka kita harus lebih pintar dalam menentukan sikap dalam membeli sesuatu yg mnjadi kebutuhan kita. 

Membaca adalah sebuah ilmu pengetahuan, ketika ilmu itu kita sampaikan kepada orang lain dan menjadi bermanfaat maka ilmu itu akan menjadi sebuah amal jariyah untuk kita dan orang-orang disekitar kita.


Mari kita mulai dari sekarang utk melek dengan segala informasi yg ada di sekitar kita, pembahasan buku Selamat Tinggal tadi bnyak pelajaran utk kita bisa terapkan dalam kehidupan di sekitar kita. Jangan patah semangat buat yg sedang berjuang meninggalkan hal-hal buruk. Semua butuh proses. Pelan tapi pasti, semoga kita bisa terhindar dr hal-hal buruk.

 Tanya Jawab

Bagian apa nih yg paling bikin penasaran?

Jawab: Paling keren ini bagian menurut saya ketika Sintong mencari majikan yg pernah bekerja dg Sutan Pane membuat surat di koran utk mencari narasumber sbg penutup skripsinya.. Benar gak? Kece soalnya part itu.

Kalo boleh tau bagian yang paling miris menurut Kak Dika bagian mana? Apakah sama dg sy ketika naik gunung utk pelantikan?

Jawab: Yess sama banget kak. Yg mereka ketemu cucu penulis terkenal itu.

Apakah kakak pernah memiliki pengalaman dengan pembajakan ini?

Jawab: Pernah banget kak. Pas SMA saya beli kamus oxford di pasar. Masih ga tahu kalau itu bajakan. Harganya cuma 20rb.

Pas main ke gramed, harganya 100k lebih kayaknya. Ngelus dada, saya juga pikirannya waktu itu, kalau ada yg murah ngapain yg mahal 🙈

Pas kuliah barulah saya tahu kalau itu namanya bajakan.

Pertanyaan terakhir, setelah baca buku ini apa yang harus kakak lakukan utk mendukung stop pembajakan yang sering disuarakan oleh Tere Liye?

Jawab: Masih banyak yg blm tahu dampak dr pembajakan ini menurut saya. Jadi saya mulai dari saya sendiri dulu buat ga beli bajakan. Mending pinjem atau baca gratis yang legal sekarang juga udah banyak.

Kalau untuk ke orang lain, saya blm berani negur per orangan kak. Biasanya terbatas di share story dulu aja buat info teman-teman lain di Instagram. 😁


Kontributor: Dika Puji H

Moderator: Irvandi

Editor: Evi Syahida

Tidak ada komentar:

Posting Komentar