Hai sobat buku berjalan! Tahukah kamu kalau tanggal 5 Juni merupakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau disebut World Environment Day? Sejarah awal tanggal 5 Juni ditetapkan sebagai Hari Lingkungan Hidup ini bermula pada saat Konferensi Lingkungan Manusia atau Konferensi Stockholm pada tahun 1972. Konferensi ini merupakan konferensi besar pertama yang membahas mengenai isu lingkungan hidup yang digelar di Stockholm pada 5-16 Juni 1972. Karena saat itu masalah lingkungan sedang menjadi perhatian serius bagi banyak negara.
Oleh karena itu, buku berjalan kali ini berkesempatan untuk mewawancarai seseorang yang menurut kami sangat inspiratif atas kepeduliannya dalam menjaga lingkungan hidup. Melalui sosial media, dia suka membagikan kegiatannya memilah sampah, menggunakan barang yang reusable dan juga tips-tips less waste. Siapakah dia? Yuk kita kenalan dengan kak Ariyani Sukma atau yang bisa disapa dengan kak Arin.
Hai, kak Arin boleh cerita dikit ngga tentang profil kak Arin, aktivitas sehari-hari dan sudah sejak kapan kak Arin concern isu lingkungan hidup?
Hi teman teman blog buku berjalan, perkenalkan aku Ariyani Sukma bisa disapa Arin. Sehari-hari aku beraktivitas sebagai ibu rumah tangga, beranak dua, hypnotherapist, juga content creator.
BICARA TENTANG LINGKUNGAN
Awal mula kak Arin mulai concern dengan isu lingkungan? Sejak awal-awal pandemi, karena semakin lebih banyak waktu di rumah, jadi sadar betapa banyak sampah yang dihasilkan, dari pembelian online dan lain-lain. Dari situ, aku mulai belajar memilah sampah dan mengolah sampah organik.
Apa yang melatarbelakangi kak Arin peduli dengan lingkungan? Setiap mau memulai sesuatu apapun itu, biasanya aku mencari why-nya, agar lebih conscious dalam menjalaninya. Awalnya liat sampah sendiri dan terusik rasanya— dari masalah, mulai mencari solusi. Mulai research kondisi pembuangan akhir di Jakarta, kondisi pengolahan sampah, dll. Jadi setelah cari tau kondisi pembuangan sampah terakhir di bantar gebang, bagaimana kondisinya, dan efeknya bagi warga sekitar — dari situ aku semakin mantap untuk memilah sampah, daur ulang sampah organik dan belajar menggunakan produk yang lebih ramah lingkungan.
Awal mula belajar peduli dengan lingkungan, apakah kak Arin ikut komunitas atau pribadi (kalau komunitas boleh sebutkan nama komunitasnya, Kak / kalau pribadi belajar dari apa saja)? Aku awalnya belajar sendiri, cari info soal sampah plastik, milah sampah, di mana bisa daur ulang sampah—waktu akhirnya mentok dengan sampah dapur/organik yang ternyata gak kalah banyaknya, aku ikut komunitas #NGOMPOSKUY dari @kotatanpasampah
Praktik apa yang sudah kak Arin lakukan untuk menjaga lingkungan hidup? Upaya yang kami lakukan di rumah dengan menggunakan produk ramah lingkungan, sebisa mungkin meminimalisir sampah, mendaur ulang sampah, dan mengompos sisa dapur kami.
Bagaimana respon orang-orang terdekat ketika kak Arin mulai concern terhadap isu ini? Tentu awalnya gak mudah untuk memulai gaya hidup baru di rumah, aku mencoba sosialisasi ke suami dan anak aku (saat itu usia 3 tahun) kondisi kota kita karena sampah, mulai menginformasikan cara memilah sampah sekarang juga berjalan dua tahun, semuanya sudah terbiasa, walau kadang masih suka ada kelalaian juga.
Apakah ada tantangan suka dan dukanya dalam proses kak Arin melakukan hal ini? Tantangannya diri sendiri dan komitmen untuk melakukan ini berkelanjutan, bahkan improve lebih baik lagi. Manusia kadang jenuh melakukan hal yang itu itu saja apalagi di awal, perubahan pasti rasanya sulit. Untuk mengatasinya kami melakukan review kegiatan ini sebulan sekali, review sampah rumah kami, apa yang bisa di-improve, membaca berita seputar sampah untuk membangkitkan kembali semangat, mengingat kembali tujuan, kenapa kita memulainya.
Ada rekomendasi buku yang bertema tentang lingkungan hidup ngga, Kak? The eco lifestyle handbook, banyak tips seputar gaya hidup yang ramah lingkungan.
Wuih seru banget ya sobat buku obrolan kita dengan kak Arin tentang issue Lingkungan Hidup. Kalo dibahas lebih lengkap tentunya ngga akan cukup dijabarkan di sini. Kalian bisa ikutan dan melihat langkah-langkah yang sudah kak Arin lakukan untuk bisa zero waste di Instagram (@ariyanisukma). Banyak insight yang menarik dari kak Arin yang membuat kita harusnya makin sadar dan peka akan kepedulian dengan Lingkungan Hidup dimulai dari diri sendiri. Nah, selain tentang Lingkungan Hidup, kita juga ngobrol tentang buku nih dengan kak Arin. Sering kali kak Arin share buku-bukunya yang keren-keren di instagramnya looh!
BICARA TENTANG BUKU
Sejak kapan kak Arin suka membaca buku?
Aku suka baca buku sepertinya sejak kuliah, namun saat itu kemampuanku untuk membeli buku masih terbatas. Dan semakin rajin sejak mengandung dan hingga sekarang.
Apa yang melatarbelakangi kak Arin suka membaca?
Tentu selain menambah wawasan yang valid, buku membahas topik tidak hanya di permukaan, jadi lebih mendalam. Di samping itu, membaca bagus untuk melatih otak.
Buku yang bergenre apa yang kak Arin paling sering baca? Dan alasannya? Aku suka banget buku buku mengenai psikologi, self development, self help, self improvement, spiritual dan parenting. Karena manusia itu hakekatnya terus memperbaiki diri. Hal ini juga membantu aku untuk mengenali diri lebih dalam dan memahami cara untuk mendampingi tumbuh kembang anak yang lebih baik. Tujuannya bukan sempurna, tapi terus memperbaiki diri dengan “tools” yang tepat
Manfaat apa yang kak Arin dapat dari hobi baca buku?
Banyak sekali, terutama dalam regulasi emosi. Mendampingi tumbuh kembang anak bukanlah hak yang mudah, dengan memahami bagaimana cara mereka melihat dunia dan bagaimana tahapan tumbuh kembang mereka — akan menyamankan kita dalam prosesnya, kita jadi sadar akan pilihan dan konsekuensi yang sedang kita jalani. Selain itu, membaca buku membantu melatih konsentrasi dan melatih kesadaran.
Siapa yang setuju juga nih dengan kak Arin kalo membaca buku itu bisa membantu kita melatih konsentrasi dan melatih kesadaran? Yups, pasti kita semua setuju ya kalo banyak banget manfaat yang bisa kita ambil dari membaca!
Terakhir nih kita bicara tentang Lingkungan Hidup yang berkaitan juga dengan buku.
Menurut kak Arin, bagaimana cara menjadi pembaca buku yang juga bisa mencintai lingkungannya? Menurut saya pribadi, ketika kita suka membaca lama kelamaan hal tersebut mengasah sensitivitas kita dan kepedulian akan kehidupan, membangun pola pikir dan sudut pandang baru. Dari sana kita dapat lebih peduli dengan apa yang terjadi di sekitar kita.
Terakhir, pesan kak Arin nih untuk teman-teman Buku Berjalan dan pembaca blog ini seputar lingkungan dan membaca buku? Membacalah walau hanya selembar dua lembar halaman per hari, lakukan rutin sehingga jadi gaya hidup. Di dunia yang serba instan dan cepat ini, membaca membantu kita melambat, melambatkan kegiatan dan hadir utuh membantu kita lebih peka, lebih bersyukur, dan menghargai sekitar kita. Kenali diri lebih dalam dari membaca, maka kita dapat membagikan cinta lebih banyak lagi ke sekitar.
Oke deh Sobat Buku Berjalan sampai di sini dulu yaa obrolan kita dengan kak Arin! Harapannya semoga banyak manfaat yang bisa teman-teman ambil dari sini dan dapat menginspirasi sobat buku. Apabila ada kekurangan dalam tulisan ini kami mohon maaf. Jangan lupa untuk follow Instagram Buku Berjalan untuk membaca blog menarik lainnya.
Referensi:
https://www.idntimes.com/news/world/seo-intern/5-juni-hari-lingkungan-hidup-sedunia-begini-sejarahnya#:~:text=5%20Juni%20merupakan%20Hari%20Lingkungan%20Hidup%20Sedunia%20atau,menyesuaikan%20dengan%20isu%20lingkungan%20yang%20krusial%20untuk%20dibahas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar