Jumat, 20 Januari 2023

From A Book To Be A Movie: Beberapa Buku Karya Penulis Indonesia yang Dijadikan Film

 





Film adalah karya audio visual yang berasal dari sebuah ide cerita. suatu ide bisa diperoleh dari berbagai macam sumber, mulai dari pengalaman pribadi sampai fenomena terkini. Dan dari sekian banyak sumber inspirasi yang menjadi sumber film, buku adalah salah satu yang cukup banyak diadaptasi menjadi film. 


Mengapa demikian? karena banyak penggiat film yang menyukai karya tulis tertentu sehingga mengangkatnya menjadi karya audio visual. Dan berikut adalah film yang diadaptasi novel best-seller yang cocok untuk menemani liburanmu, simak sampai habis ya!



  1. Geez dan Ann



https://www.shofwhere.com/2021/02/review-buku-gees-ann-1-rintik-sedu.html 


Geez dan Ann merupakan salah satu novel best-seller yang terbit pada tahun 2017 karya Rintik Sedu atau Nadhifa Allya Tsana dan akrab dipanggil Tsana yang terbit dalam tiga edisi.

Geez dan Ann ini mengisahkan tentang seorang gadis cantik, pintar dan mandiri yang jatuh cinta dengan seniornya yang jago musik dan selalu memberikan kejutan manis tak terduga yang bernama Geez. Belakangan keduanya harus terpisah jarak, sehingga membuat hubungan keduanya menjadi renggang. Dan hubungan mereka pun banyak melewati rintangan yang menguji kesetiaan.  


  1. Merindu Cahaya de Amstel

sumber: https://www.gramedia.com

Film yang tayang di bioskop pada awal tahun 2022 ini merupakan film religi yang diangkat dari kisah nyata, tokoh-tokoh yang masuk dalam cerita Arumi Ekowati ini berdasarkan pengalamannya bertemu wanita mualaf asal Belanda yang bernama Khadija di suatu acara peluncuran buku dan terinspirasi dari Nicholas van Dijk, fotografer Eropa yang memotret wajah orang berhijab. Nicho yang menganut agnostik, merasakan “keanehan” ketika melihat hasil fotonya, karena terdapat pancaran cahaya yang mewarnai wanita berhijab itu. Dan hal tersebut mengusik kenangannya bersama ibunda yang telah meninggalkannya saat kecil. 


  1. Garis Waktu

sumber: https://www.gramedia.com



Selain film Merindu Cahaya de Amstel, film yang tayang di bioskop pada awal tahun 2022 lalu selanjutnya adalah Garis Waktu. Film ini merupakan adaptasi dari buku yang ditulis oleh Fiersa Besari yang berisi kumpulan suratnya yang tertulis sejak tahun 2012-2016. 

Pada filmnya, menceritakan tentang pasangan kekasih yang bernama Sena dan April yang hubungannya tak kunjung mendapat restu. Sena dianggap tidak memiliki masa depan yang jelas, karena pekerjaannya yang hanya seorang penyanyi kecil. Hingga suatu ketika, Sena bertemu dengan produser  musik besar bernama Sanya. Tak disangka, Sanya mampu  membuat karir Sena melonjak, namun juga menjadi ancaman atas hubungan yang telah lama dijalani oleh Sena dan April. 

Dan untuk bukunya sendiri, berisi tulisan-tulisan tentang luka, rasa kehilangan dan kenangan masa lalu. Sobat buku berjalan ada yang sudah pernah baca bukunya? yuk sharing di kolom komentar!


  1. Ranah 3 Warna

sumber https://lsf.go.id/movie/ranah-3-warna/


Film yang diangkat dari novel dengan judul yang sama ini, resmi tayang di bioskop pada juni tahun 2022 lalu. Penulisnya, Ahmad Fuadi meraih Ikapi Awards Writer of the Year pada tahun 2011. Film ini menceritakan tentang perjalanan Alif Fikri untuk meraih asa dan impiannya dengan menjejak Tanah Pajajaran alias Bandung, Amman di Yordania dan Saint Raymond di Kanada. Selain menampilkan perjuangan Alif Fikri yang memperjuangkan mimpinya untuk ke tanah pajajaran, film ini juga menampilkan keberagaman Indonesia dari background para pemainnya, juga mengangkat isu penting yaitu quarter life crisis yang dialami para generasi Z saat ini.


Itu dia beberapa rekomendasi film Indonesia yang diangkat dari buku novel. Nah, untuk sobat buku berjalan yang sudah baca buku atau nonton filmnya jangan lupa sharing di kolom komentar yaa



Referensi:

https://www.gramedia.com/blog/film-indonesia-adaptasi-dari-buku-novel-best-seller/

https://www.ikapi.org/2022/06/30/10-film-keren-adaptasi-dari-buku-penulis-bukunya-pernah-meraih-ikapi-awards/


Kontributor: Destia Rahmadani


Tidak ada komentar:

Posting Komentar