Memangnya bisa ya, seseorang bisa jadi sadar penuh hadir utuh lewat baca sebuah buku? Uhuk … MinBuk nggak berniat klikbait karena inilah yang memang menjadi bahasan dalam sesi Bicara Buku di minggu lalu.
Sebuah buku yang usut punya usut nih, cukup banyak mendapatkan endorse baik dari para sosok ternama, maupun juga beberapa orang penulis juga. Lalu, setelah itu, apa lagi sih kelebihan dari buku yang kali ini diulas oleh Kak Rahmah dan dimoderatori oleh Kak Yunie Tan.
Bila di sesi Bicara Buku awal Juni 2024 kemarin, Kak Rahmah
sudah mengulas buku mengenai optimasi ingatan, kali ini buku Sadar Penuh Hadir
Utuh yang beliau bahas akan sedikit banyak menyenggol tentang mindfulness.
Eh, apa sih yang dimaksud mindfulness ini? Ada baiknya kamu
temani MinBuk untuk menyimak rangkuman dari sesi Bicara Buku minggu lalu ya.
Silakan duduk manis di samping MinBuk. Sini sini ….
Profil Buku Sadar Penuh Hadir Utuh
Judul :
Sadar Penuh Hadir Utuh
Penulis :
Adjie Silarus
Penerbit :
Linguakata
Rilis :
Maret 2015
Tebal :
270 halaman
Blurb Buku Sadar Penuh Hadir Utuh
Kadang kita perlu duduk sejenak merangkul diam, tidak
terperangkap masa lalu, tidak juga mengembara ke masa depan.
Sering kali kita merasa sibuk dan kekurangan waktu untuk ini
dan itu. Kita berusaha mengerjakan semuanya sekaligus, tanpa sadar bahwa tubuh
dan pikiran kita memiliki keterbatasan. Karena itu, buku ini hadir untuk
mengajak Anda duduk diam sejenak, agar dapat menyadari kehadiran Anda di sini,
saat ini.
Di dalamnya diulas berbagai langkah praktis untuk mencapai
mindfulness, yaitu keselarasan tubuh dan pikiran. Dengan begitu, diharapkan
Anda dapat menjalani keseharian disertai energi yang lebih positif. Selain
dapat membantu mengelola stres, mindfulness juga membuat Anda lebih menghargai
kebahagiaan pada hal-hal sederhana.
Semua inspirasi berupa kalimat dalam buku ‘Sadar Penuh Nadir
Utuh’ ini saya dapatkan secara gratis dari alam semesta. Untuk itu, silahkan
bagi siapa pun yang ingin mengutip sebagian atau seluruh inspirasi di buku ini.
Bahkan, bila ada yang sudah membeli dan merasa sudah selesai
membaca buku ini, tolong pinjamkan buku ini kepada siapa pun yang ingin membaca
tapi belum membeli. Saya akan ikut berbahagia, karena memang berbagi kebaikan
inilah tujuan utamanya.
Jangan ragu pula untuk tidak mencantumkan nama saya sebagai
penulis buku ini saat mengutip sebagian atau seluruh inspirasi di buku ini.
Silahkan saja jika ingin mengganti nama penulis dengan namamu.
Bagi saya sebagai penulis buku ini, pesan bijak yang semakin
banyak dan luas terbagikan lebih penting daripada nama saya sebagai penulis
harus tercantumkan.
Kesan Membaca Buku Bertema Mindfulness Karya Adjie Silarus
Rupanya, sepanjang sesi mengobrol seru antara Kak Yunie Tan
dan Kak Rahmah, MinBuk menemukan empat poin yang rupanya bikin buku Sadar Penuh
Hadir Utuh ini cukup berkesan bagi Kak Rahmah. Mungkin akan memberi kesan yang
sama pula bila kamu turut membaca buku bertema mindfulness ini.
Kelebihan pertama buku ini, di-endorse oleh banyak tokoh termasuk para penulis terkenal. Nah,
memang dipastikan buku ini isinya nggak kaleng-kaleng, kan?
Kelebihan kedua, Latihan-Latihan praktis yang dianjurkan
penulis cukup mudah dilakukan. Menurut Kak Rahmah nih, beliau pernah menemukan
buku dengan genre seperti ini tetapi latihan-latihan yang tertera perlu usaha
yang lumayan.
Kelebihan ketiga, buku ini memuat cerita, pengalaman pribadi
penulis, dan quote-quote di halaman tertentu yang diambil dari quote para tokoh
dunia maupun quote dari penulis sendiri. Asik ya, jadi menemukan quote motivasi
deh.
Kelebihan keempat, buku ini nggak hanya membicarakan tentang
sadar penuh hadir utuh saja. Di halaman 105-110 ada penjelasan enam langkah
membangun kebiasaan baru juga cara menghentikan kecanduan di halaman 117-118.
Tentang Mindfulness Di Buku Sadar Penuh Hadir Utuh
Penjelasan soal mindfulness di buku ini akan kamu temukan pada
halaman 69. Jadi, apa sih mindfulness itu?
Menurut Jon Kabat Zinn, PhD di bidang biologi molekuler dari MIT, Executive Director dari the Center for Mindfulness in Medicine, Health Care, and Society di University of Massachusetts Medical School, serta penggagas program Miridfulness Based Stress Reduction (MBSR) pada tahun 1979. Mindfulness adalah memerhatikan dengan cara tertentu bertujuan, di sini, di saat ini, tanpa melakukan penilaian.
Mindfulness adalah cara sederhana untuk melatih diri agar
sadar penuh, hadir utuh di sini dari saat ini. Dalam artian, lebih menyadari kehidupan dengan
segala yang terjadi setiap saat.
Mindfulness merupakan cara yang lemah lembut dan tidak kasar
agar secara berkelanjutan diri kita utuh, hadir di sini dan saat ini, menemani
segala pengalaman dan rasa yang datang silih berganti dengan cara tertentu,
terarah, di sini, saat ini, dan tidak memberikan penilaian. Sederhana tapi
mengena ya?
Sejak akhir 1970-an, telah ada lebih dari 1.000 penelitian
secara psikologi maupun medis mengenai mindfulness yang membuktikan keabsahan
dan betapa luasnya penerapan mindfulness dalam berbagai bidang lho. Jadi, sebenarnya
memang prinsip mindfulness begini, sudah banyak disarankan untuk dijadikan
kebiasaan harian.
Jika mampu menerapkan Yin Yang ala tradisi Cina ini maka
kita akam menyadari atas apa yang sedang terjadi saat ini (untuk kaum muslim
berarti rida terhadap takdir yang Allah sudah tetapkan). Kita tetap menikmati
kenyamanan tanpa menggenggam erat ketika momentum tersebut hilang dan tetap
tenang hidup bersama dengan keadaan yang tidak menyenangkan.
Karena kebahagiaan sesungguhnya ada pada hal-hal kecil yang
sering kita lewatkan. Kita sering mengabaikan hal- hal ini karena berpikir
bahwa untuk bahagia kita harus mendapatkan hal-hal besar, sesuatu yang
diperjuangkan dengan susah payah.
Wah, MinBuk jadi tergoda juga untuk ikutan baca buku Sadar
Penuh Hadir Utuh dari Adjie Silarus ini. Nah, kalau kamu, bagaimana?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar