Masih memeriahkan kemerdekaan Indonesia, kali ini kak Meirna akan membahas tentang cerpen menyentuh Phutut Ea yang berjudul "Seekor Bebek yang Mati di Pinggir Kali". Buku ini berisi kisah-kisah sederhana nan menyentuh dengan beragam permasalahan di dalamnya. Penasaran kan? Yuk kita bahas dalam dokumentasi Bicara Buku hari ini!
Identitas Buku
Judul : Seekor Bebek Yang Mati di Pinggir Kali
Penulis : Puthut Eko Ariyanto (EA)
Penerbit : Mojok
Tahun terbit : 2016
Halaman : 180 hal
BLURB
Kumpulan cerita pendek yang memesona dari fragmentasi; gempa
bumi yang meluluhlantakkan tanah, rumah-rumah dan hubungan-hubungan keluarga.
Peristiwa-peristiwa politik berakhir seiring lenyapnya
desa-desa dan orang-orang secara misterius. Anak-anak ditinggalkan dan harus
bertahan hidup sendiri di usia dini. Kekerasan juga masih hadir di sana,
tersembunyi, namun tiba-tiba bisa begitu saja terlihat, muncul di tengah-tengah
kehidupan sehari-hari. Cerpen-cerpen indah dan menarik ini sangat puitis,
detail dan merakyat, menyuguhkan kepada pembaca sebuah kenyataan hidup yang
sebenarnya. Di sana misteri bercampur seperti resep masakan.
sumber : goodreads
Karya dari Phutut EA, Orang Nomor satu di Mojok
Sobat buku tentu tak asing dengan penerbit Mojok kan?
Rupanya, penulis kumpulan cerpen ini adalah pendiri penerbit Mojok loh! Tak
hanya itu, beliau banyak menghasilkan karya lainnya yang tak kalah seru. Sobat
buku wajib baca buku lainnya ya!
Mengisahkan tentang Sejarah Indonesia
Buku ini berisi 15 cerpen yang mengambil topik berbeda loh!
Berdasarkan tuturan Mbak Meirna, salah satu topiknya bercerita tentang kisah
kelam Indonesia di masa Orde Baru. Ada wanita dibunuh karena tertuduh terlibat
dengan PKI. Banyak masyarakat dan kiyai menjadi santapan pemerintah, mereka
ditangkap karena dianggap menjadi antek PKI. Setelah beberapa lama diadili,
beberapa diantara mereka terbukti tidak berkaitan dengan kelompok itu.
Meskipun belum terbukti kebenarannya, namun kasus PKI ini sempat menjadi buah
bibir di masa lalu. Dengan bumbu-bumbu ala fiksi, penulis berhasil mengajak
pembaca menyelami keadaan Indonesia di masa lalu.
Rekomendasi Aan Mansyur, Sosok Puitis di Balik Ada Apa dengan Cinta
Siapa tak kenal film lawas berjudul Ada Apa dengan Cinta
yang pernah tayang di televisi? Berbagai untaian puisi yang dituturkan dalam
kisah menjadi daya tarik tersendiri. Hal ini tak luput dari peran Aan Mansyur,
sang penyair yang melegenda. Rupanya, beliau pernah merekomendasikan buku
"Seekor Bebek Yang Mati di Pinggir Kali" loh! Makin penasaran sama
bukunya kan, Sobat buku?
Memperbanyak Rasa Syukur
Menurut Mbak Meirna, kisah-kisah dalam buku ini sangat
inspiratif. Berbagai kisah pun yang relate dengan kehidupan sekarang. Buku ini
juga menyentil ranah perpolitikan negara tercinta kita. Begitu menyentuh, penuh
haru, dan mengundang rasa amarah. Ada banyak hal yang perlu disyukuri, misalnya
hilangnya sentimen buruk untuk keturunan PKI dan ketakutan masyarakat terhadap
keotoriteran pemerintah.
Kumpulan cerita pendek karya Phutut EA ini memiliki banyak pelajaran hidup lainnya loh! Gaya bahasa yang ringan dan mudah dipahami tentu menjadi daya tarik tersendiri. Jadi, tertarik untuk membaca? Tulis kesanmu melalui komentar di bawah ya!
Kontributor: Yuyun Maulidah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar