I Am Sarahza : Mengeja Makna Berserah Diri yang Sesungguhnya

Jumat siang (22/11) yang lalu, Kak Sasha menyapa seisi grup Forum Buku Berjalan (FBB) dengan sapaan hangat. Seperti yang memang selalu digelar secara mingguan, sesi Bicara Buku digelar akrab. Novel berjudul I Am Sarahza karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra jadi bahan obrolan.

Temu Buku Bandung: Mengenal Diri Lewat Buku

 

temu buku bandung

Hai, sobat buku! Adakah sobat buku yang domisili Bandung?

Minbuk senang sekali nih, kemarin FBB mengadakan temu buku di Bandung. Ini pertama kalinya lho di Bandung. Hehe.

Untungnya, acara berjalan lancar sampai selesai, meskipun turun hujan saat acara. Tepatnya Temu Buku diadakan di Taman Ganesha Bandung. Pada hari Sabtu, 16 November 2024 jam 09.30.

 

Pertama kali di Bandung dan berkolaborasi dengan

Jadi gini, Temu Buku yang diadakan FBB tersebar di beberapa daerah Indonesia. Kami menyebutnya Chapter. Yang telah terlaksana yaitu di kota Medan, Yogyakarta, Jakarta, Tangerang, Semarang, Bogor dan Bandung.

Kok bisa ada di banyak kota? Bisa dong. Kalau kamu mau mengadakan Temu Buku di kotamu, hubungi Minbuk ya.  

Temu Buku di Bandung bekerja sama dengan komunitas buku Pustakalana Silent Book Club. Komunitas ini adalah bagian dari komunitas Pustakalana Library.

 

Selain itu, ada tamu spesial

Senang sekali temu buku kali ini dihadiri seorang book influencer, dialah Kak Dipi.  Beliau yang memimpin sesi refleksi dan diskusi “Mengenai Jati Diri Lewat Buku Yang Dibaca”.

Kenapa harus tahu jati diri? Kak Dipi menjelaskan bahwa dengan mengetahui jati diri (identitas diri) membuat kita memiliki tujuan hidup.

“Tidak semua orang tahu kenapa harus punya tujuan hidup.  Aantara tidak tahu apa itu dan versi kita.  Kenapa lebih tentram orang-orang? karena tahu tujuan hidupnya”, jelas Kak Dipi.

“Tujuan hidup yang dimaksud bukan profesi ataupun status. Melainkan sesuatu yang dapat kita kerjakan dan menghasilkan dampak. Hidup tidak berhenti di kita. Peran manusia adalah mencari dan menemukan hidup yang berarti. “

“Memiliki hidup yang berarti , dapat memunculkan kepuasaan hidup”.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa dengan mengetahui jati diri, memudahkan kita untuk mendapatkan tujuan hidup. Jika memiliki tujuan hidup, maka hidupnya akan tentram dan bermakna (meaningful life). Hidup yang berarti (bermakna) lawan dari kesia-siaan.

 

Apa saja buku-buku yang dibaca ?

Dari 9 peserta, buku yang dibaca antara lain Buku buku yang dibaca di antara Butter, Me Myself and Books, Pria yang Melalui Suka dengan Mencuci Piring, The Lucky Per, dll.

Seperti Temu Buku biasanya, rangkaian acaranya yaitu silent reading, sharing buku bacaan. Tukar buku, dan menceritakan kesan-kesan acara. Sebelum peserta pulang, tak lupa foto bersama. Buku yang dibaca dan buku hasil dari tukar buku, wajib ikut foto ya. Hehe.

 

Acara Temu Buku selalu seru. Tau ga kenapa? Karena pecinta buku bisa bertemu bertatap muka, tukar buku dan menyampaikan hasil bacaannya. Sungguh seseru itu bertemu dengan teman se-frekuensi.

Kamu mau datang juga? Silahkan mampir ke Instagram Forum Buku Berjalan Indonesia, ya.

Minbuk tunggu kehadiran para Sobat Buku ^^

Bicara Buku Orang-Orang Oetimu Karya Felix K. Nesi

Orang-Orang Oetimu sendiri merupakan sebuah buku yang mengisahkan tentang kehidupan masyarakat yang tinggal di Oetimu. Sebuah daerah di pelosok Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berlatar sekitar tahun 1990-an.

Mendapati kalau buku bersampul dominasi warna jingga (atau oranye lah ya), Minbuk lekas tergoda. Sadar betul kalau beberapa waktu ke belakang, banyak pula yang memperbincangkan buku ini.

Buku Cerdas Lewat Sastra, Bahas Apa?

Judul dari buku Cerdas Lewat Sastra ini, sungguh menarik perhatian sekaligus memantik banyak pertanyaan di benak MinBuk. Apakah efeknya juga sama dengan yang terjadi di kamu, Sobat Buku?

Ada yang berucap kalau sastra itu merupakan sebuah karya yang mampu merefleksikan kehidupan, dan memberi makna pada hidup. Sastra pula yang menjadikan semua peristiwa dalam hidup terasa masuk akal. Ah, masa iys sih, Sobat Buku? Apakah benar, sastra mampu mencerdaskan?

Temu Buku Jakarta : Belajar Dan Diskusi Mindful Reading

 

Hai sobat buku! Gimana kabarnya? Semoga sehat ya. Kalau di tempat minbuk beberapa hari ini sering hujan. Khawatir penyakit datang😣. Tapi, Alhamdulillah Minbuk kabarnya sehat kok 😄

Beberapa daerah sekitar ada yang banjir. Hiks. Begini amat deh nasibnya warga kota Bekasi mepet Jakarta ☹ . Kalau di tempat sobat buku gimana? Semoga aman ya. Aamiin. 

 

Biasanya kalau temu buku itu membawa

Minbuk senang sekali, bisa berkesempatan hadir acara luring temu buku di Taman Literasi, Jakarta Selatan. Acara ini berlangsung hari Minggu, 10 November 2024.

Acaranya sederhana saja. Minbuk dan peserta lain duduk lesehan beralaskan tikar di sekitaran Taman Literasi. Mba Visya, founder Forum Buku Berjalan (FBB) juga ikut meramaikan. Beralas tikar dan beratapkan langit. Hihi.

Acara ini mengusahakan minim sampah.  Peserta dihimbau untuk membawa tumblr dan menjaga lingkungan sekitar. Dipersilahkan jika ada peserta yang membawa snack. Berikut daftar lengkapnya.

Barang-barang yang wajib dibawa yaitu :

• Buku yang akan ditukar. Bebas genre apa saja dan terbitan tahun berapa.
• Buku yang akan dibaca dan didiskusikan.
• Membawa tumblr atau tempat minum. 
• Membawa potluck atau snak (jika ada) 
  

 

Temu buku kali ini ada yang beda lho

Temu buku ini, dihadiri oleh peserta dari berbagai usia. Mulai dari mahasiswa sampai ibu rumah tangga. Jadi, kesukaan buku peserta berbeda-beda. Ada yang suka fantasi, romantis, teenlit, nonfiksi, dan fiksi sejarah.

Seperti biasa, ada sesi silent reading yaitu membaca sunyi tanpa distraksi selama 20 menitan. Lalu dilanjut sharing hasil bacaan. Nah, yang seru di sesi ini. Semua peserta bercerita tentang buku yang dibaca, lalu peserta lain menanggapi.

Dari hasil sharing buku tersebut, peserta lain mendapatkan info baru tentang buku. Barangkali bisa menambah wawasan buku ataupun menambah wishlist buku. Hehe.

Pada temu buku kali ini, yang membedakan dengan temu buku sebelumnya adalah founder FBB sharing tentang mindful reading. Mba Visya sebagai pembicara menyebutkan beberapa manfaat mindful reading.

Meskipun demikian, agaknya sulit diterapkan. Pikiran sering menjelajah ke jemuran, bunyi hp, suara sekitar, dll.  Tidak masalah. Perlahan sedikit demi sedikit, menerapkan minful reading. Memang butuh fokus yang tajam dan latihan. Tak mengapa jika awalannya hanya sebentar. Seperti Minbuk. Hhehe.

Kalau Minbuk masih kesulitan menerapkan mindful reading. Apalagi kalau baca buku bahasa Inggris. Sebentar-sebentar cek hp untuk buka kamus. Maklum masih pemula. Hehe.

 

Bawa pulang buku baru. Asyik!

Sesi yang ditunggu-tunggu datang juga. Tukar buku dengan peserta lain. Peserta yang datang paling awal, dipersilahkan memilih duluan. Wah, beruntung sekali ya. Sayangnya Minbuk tidak datang lebih awal ☹

Kalau Minbuk dapat buku dari Kak Yunie. Judul bukunya Fatimah Chen Chen, yang ditulis oleh Motinggo Busye. Buku ini terbitan tahun 2014.  Adakah yang sudah baca bukunya? Tulis di kolom komentar ya.

Minbuk pribadi merasa senang bisa jadi bagian dari acara ini. Melihat antusiasme para sobat buku. Semoga Minbuk bisa datang di temu buku berikutnya dan semoga pesertanya tambah banyak. Aamiin.

Bagi kamu yang ingin datang acara temu buku, cek info di sosmed kami ya. Minbuk tunggu kehadiran kalian. Bersama-sama kita gibahin buku. Hehe.

Salam literasi ^^ 

Cek keseruan Temu Buku Chapter Tangerang Selatan 

Tips Biar Kamu Terhindar dari Beli Buku Bajakan

Dear Sobat Buku ….

Minbuk hadirkan tulisan tips biar kamu terhindar dari beli buku bajakan berikut sebagai persembahan spesial dari tayangnya hashtag di media sosial yang digerakkan pada tanggal 1 November 2024 lalu, tentang Darurat Buku Bajakan oleh berbagai akun resmi penerbit dan para penulis. Sesungguhnya ketika kamu membeli, membaca, lalu mengoleksi buku bajakan, serupa kamu sedang mengambil peran sebagai seorang pencuri.