Kamis, 28 November 2024

I Am Sarahza : Mengeja Makna Berserah Diri yang Sesungguhnya

Jumat siang (22/11) yang lalu, Kak Sasha menyapa seisi grup Forum Buku Berjalan (FBB) dengan sapaan hangat. Seperti yang memang selalu digelar secara mingguan, sesi Bicara Buku digelar akrab. Novel berjudul I Am Sarahza karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra jadi bahan obrolan.

i am sarahza hanum rais rangga almahendra

Sobat Buku mungkin sudah familiar sekali dengan sepasang suami istri yang telah melahirkan beberapa novel bersama-sama ini. Sebut saja Sangkakala di Langit Andalusia yang bulan Oktober lalu juga masuk sebagai tpik bahasan di sesi Bicara Buku. 

Belum apa-apa, seliweran Sobat Buku sudah berbisik kalau buku ini mendapat sambutan sangat baik dari para pembaca. Tentu saja, Minbuk yang setia duduk di antara Sobat Buku sembari mencatat dan memperhatikan agar nantinya bisa menayangkan kembali hasil pembicaraan ke blog Buku Berjalan ini, jadi punya banyak bahan untuk diceritakan.

Profil Novel Hanum Rais dan Rangga Almahendra Tentang Buah Hati Mereka

Judul                  : I Am Sarahza

Penulis              : Hanum Salsabiela Rais & Rangga Almahendra

Penerbit            : Republika

Tahun Terbit    : Cetakan 1, April 2018

Tebal                  : 370 halaman

Blurb Novel I Am Sarahza

Manusia bilang di mana ada kehidupan, di situ ada harapan. Tapi bagiku, ruh yang telah dinasibkan di Lauhul Mahfudz, selama manusia memelihara harapan, maka aku akan selalu hidup.

Dari Alam Rahim, aku menyaksikan bagaimana kedua orangtuaku jatuh bangun memerolehku. Melewati puluhan terapi, menghadapi ratusan jarum suntik, sayatan pisau operasi, berkali inseminasi dan gagal bayi tabung, bahkan sampai harus melalui badai depresi.

Meski segala ilmu manusia akhirnya bertekuk lutut pada Pencipta Ilmu Segala Ilmu, kedua orangtuaku tak menyerah. Bahkan setelah ibu menjadi 'tak sempurna' karena upayanya.

Tahukah apa yang membuat Pencipta bisa Luluh pada hamba-Nya? Dengan segala usaha dan penyerahan diri sepenuhnya, akhirnya takdirku ke dunia dihantarkan oleh ribuan malaikat yang bersujud pada manusia-manusia yang sabar dan berupaya.

Inilah kisahku. I am Sarahza.

Rekomendasi Buku I Am Sarahza untuk Sobat Buku

Sedari awal sesi Bicara Buku dimulai, Kak Naja selaku pengulas, sudah berkali-kali menyenggol kalau buku ini bagus. Buku yang layak dibaca bagi Sobat Buku yang tengah berjuang untuk mendapatkan buah hati, seperti kisah yang dialami pasangan Hanum Rais dan Rangga Almahendra, hingga kemudian I Am Sarahza dihadirkan pada pembaca Indonesia. 

Usut punya usut, kembali lagi karya dari pasangan penulis ini akan difilmkan lagi. Makanya dari itu Sobat Buku, novel I Am Sarahza ini kembali banyak diperbincangkan.

Bahkan Kak Naja, sudah berulang kali mencoba untuk berburu buku original I Am Sarahza sebab begitu ingin turut membaca dan mengoleksinya. Bermula dari post dari salah seorang bookstagram Indonesia yang cukup tersohor, yaitu Kak Icha dengan akun @alineafajr yang membagikan tentang buku ini. Rupanya, buku yang Kak Naja rekomendasikan ini, memberi banyak pembelajaran dan penguatan.

Berawal dari Hanum Rais dan Rangga Almahendra, sepasang suami-istri yang tengah berusaha memiliki momongan. Kisah dalam I Am Sarahza juga bisa diaplikasikan bukan hanya bagi Sobat Buku yang tengah memperjuangkan hal seupa kedua penulisnya, melainkan juga untuk tantangan hidup yang lain.

Novel I Am Sarahza terdiri dari bagian tahun-tahun pernikahan yang selama ini penuh dengan masa-masa berusaha, berharap, gagal, berusaha lagi. Namanya manusia, ada kalanya jatuh, diselimuti badai depresi, hingga betul-betul terpojok, sampai akhirnya segala usaha dan penyerahan diri yang penuh membuat Sang Pencipta pun luluh.

Kelebihan dari Buku I Am Sarahza

Melalui cerita Kak Naja, Minbuk mendapati kalau buku ini mengalirkan kisah yang mampu mrnyentuh relung jiwa. Mengajak Sobat Buku untuk mengeja makna berserah diri yang sesungguhnya.

Gaya penulisan pasangan penulis ini begitu mengalir. Memang sih, bagi Sobat Buku yang sudah lebih dulu membaca buku-buku karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra, pastilah sudah familiar dengan cara bertuturnya.

Kak Naja mengunkapkan kalau dirinya sampai terjebak plot twist sepanjang membaca. Kak Naja sanpai nggak bisa menebak apa yang terjadi selanjutnya dari bab ke bab. Jadilah, novel I Am Sarahza sukses membuat Kak Naja jadi nggak bisa berhenti apalagi menjeda cukup lama akibat penasaran banget sama ending-nya.

Satu catatan dari MinBuk sih. Nggak ada satu karya pun yang sempurna. Kelebihan selalu bersandingan dengan kekurangan kan ya? Nah, di novel ini, ada kalimat dalam bahasa Inggris yang terlewat diterjemahkan. Bagi Kak Naja, bagian yang ini cukup membuatnya memberi waktu untuknya mencari tahu lebih dalam tentang makna kalimatnya.

Di sisi lain, ada banyak sekali quotes alias kutipan yang Kak Naja temukan. Sampai kalimat pendeknya itu buat Kak Naja terngiang-ngiang.

"Di mana ada harapan, di situ ada kehidupan."

I Am Sarahza Pantas Cocok Dibaca Sobat Buku Bagaimana Sih?

Kak Sasha sepakat dengan Kak Naja kalau novel I Am Sarahza karya Hanum Rais dan Rangga Almahendra ini lebih cocok dinikmati oleh Sobat Buku yang sudah berusia 18 tahun ke atas. Alasannya, karena buku ini menyajikan informasi mengenai proses reproduksi, mengenai bayi tabung, atau semacamnya yang lebih baik bila pembacanya berada di range usia dewasa.

Kalau buat Minbuk sih, Sobat Buku, bila gaya bertuturnya informatif dan nggak kelewat vulgar, bisa saja dibaca remaja di atas usia 16 tahun. Apalagi kalau menelisik tentang reproduksi kan ya. Tapi yaaa ... tema bukunya saja tentang menanti kehadiran buah hati, jadi biasanya usia pembacanya otomatis ada di level dewasa kan ya.

Pesan mendalam dari I Am Sarahza adalah, sebagai manusia, makhluk ciptaan Sang Maha Kuasa, kita tuh nggak bisa sepenuhnya memaksakan kehendak dan maunya kita. Kemudian, apa yang Allah SWT berikan, pastilah ada maksudnya, jadi kemungkinan semua itulah yang terbaik, walaupun kita merasa nggak suka.

Meskipun segala jalan, proses, dengan penuh ketabahan sudah kita tempuh, sejatinya kita nggak bia melawan kehendak Allah SWT. Itulah pesan utama yang mengikat seluruh halaman novel I Am Sarahza.

Kunci dari menjalani hidup di dunia memanglah cuma doa. Selanjutnya, berserah diri secara utuh, diiringi berbagai usaha dan upaya yang tiada habisnya. Aih ... Minbuk jadi penasaran, nantinya I Am Sarahza akan ditampilkan dalam film seperti apa ya? Kamu juga sama penasarannya, Sobat Buku?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar