Selasa, 15 Juni 2021

Review Buku 88 Cemilan Otak Sehat




Make the most of your brain! Inilah pesan singkat yang disampaikan penulis saat mengakhiri penulisan kata pengantar dari buku ini. Tak mengherankan memang karena faktanya kita masih menggunakan 1% penggunaan otak dalam aktivitas kita sehari-hari. Sebelum mengulik lebih jauh isi buku kece ini, penulis memberikan panduan cara mengemil tujuh kategori dalam buku ini.


Spesifikasi Buku

 Judul buku: 88 Cemilan Otak Sehat

Penulis: Sutanto Windura

Penerbit: Elex Media Komputindo

Tahun terbit: 2012

Tebal:  xvi+ 164 halaman

Buku ini mudah dicerna untuk segala usia dan sangat mudah pula untuk dipraktikkan sehingga buku ini seperti cemilan yang bisa "dimakan" kapan saja kita mau. Buku ini adalah cemilan agar otak kita menjadi sehat, kreatif, dan selalu merasa senang. Nah, cara membuat otak kita menjadi enjoy inilah yang banyak orang belum tahu. Penulis memaparkan dengan gamblang mulai dari cara menggunakan kedua belahan otak, strategi belajar jenius, penggunaan buku manual otak, dan brain food yang sangat membantu dalam meningkatkan kinerja otak.

Untuk meningkatkan kemampuan otak untuk merekam informasi, dalam hal ini berkaitan dengan bagaimana belajar dapat berjalan secara maksimal:

1. Buat sesuatu yang ingin dipelajari menjadi sesuatu yang menarik, atau paling tidak dicari sisi-sisi yang menarik. Sehingga kemampuan otak untuk mengingat lebih besar. Caranya dengan menggunakan indera untuk melihat lebih dalam dan intens, jika mungkin gunakan alat peraga untuk memicu sel-sel otak membuat koneksi yang lebih banyak. Jika tidak, imajinasikan obyek yang pada awalnya abstrak, dijadikan seolah-olah konkret, setelah itu berselancarlah dalam dunia ide untuk menemukan gelombang-gelombang ilmu pengetahuan.


2. Prinsip pengulangan. Sesuatu yang senantiasa diulang-ulang akan menjadi kebiasaan, dari kebiasaan itulah memori yang sudah terekam di otak sewaktu-waktu dapat dipanggil kembali. Pengulangan itu bukan hanya sekadar penyebutannya, tetapi dapat berupa peta konsep suatu materi yang ditempelkan di dinding kamar. Ketika intensitas mata membaca dan mencermati gambar dilakukan. Walaupun hanya sekilas, otak akan merespons dengan halus sehingga bangunan pengetahuan dapat terbangun kokoh.

3. Orang yang terbiasa menggunakan pikirannya untuk membangun suatu ide, atau berupaya untuk memecahkan masalah dengan mempertimbangkan sebab akibat atau berpandangan futuristik, biasanya memiliki keterampilan untuk berpikir secara sistematis. Dengan kemampuan berpikir seperti itu, bangunan ilmu pengetahuan yang telah tersusun bukan saja tertata rapi dalam folder pengetahuan dalam otaknya, tetapi sewaktu-waktu dibutuhkan dapat dipanggil dengan mudah. 

Buku ini memang penuh berbagai pengetahuan baru dan sangat menarik untuk dibaca berulang-ulang. Lima bintang untuk buku ini.

Apakah kalian terbiasa memberikan "cemilan" untuk otak? :D

Kontributor: @rahmah_bookaholic

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

I Am Sarahza : Mengeja Makna Berserah Diri yang Sesungguhnya

J umat siang (22/11) yang lalu, Kak Sasha menyapa seisi grup Forum Buku Berjalan (FBB) dengan sapaan hangat. Seperti yang memang selalu dige...