Jumat, 23 Juli 2021

Review Buku Go Global Guide to a Successful International Career




Banyak yang bercita-cita memiliki karir Internasional atau paling tidak merasakan pengalaman bekerja dalam lingkungan multinasional. Beberapa orang dapat berhasil namun lebih banyak yang akhirnya hanya menggantungkan mimpinya. Yang tidak dapat dihindari adalah dunia ini semakin terkoneksi seiring dengan perkembangan sosial, ekonomi, dan teknologi. Indonesia pun perlu berperan aktif di dalamnya. Apabila Anda tidak waspada dan berhenti belajar serta mengembangkan diri, besar kemungkinan Anda dapat tertinggal. (Handy Kurniawan)



Judul: Go Global Guide to a Successful International Career Bangun Kualifikasi Internasional Kembangkan Pola Pikir Global dan Meraih Kesuksesan Tanpa Meninggalkan Akar Budaya Anda

๐Ÿง•๐ŸปPenulis: Handy Kurniawan

๐Ÿ–จ️Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

๐Ÿ—“️Tahun terbit: 2014

๐Ÿ—’️Tebal: xxv + 216 halaman

Apa yang membuat saya tertarik untuk membaca buku bercover warna hijau ini? Tentu saja karena sang penulis adalah seorang pembicara internasional yang artikelnya telah diterbitkan sejumlah majalah sumber daya manusia dan bisnis. Beliau ini juga seorang Global Human Resource Leader yang sudah berpengalaman bekerja di berbagai benua. Sehingga saya meyakini bahwa buku ini tak hanya membahas mengenai teori belaka, namun juga memaparkan berbagai pengalaman beliau saat bekerja di lintas wilayah negara di dunia.

Sebelum bagian pendahuluan, buku ini diawali dengan kisah seorang pemimpi dan murid kehidupan yang berisikan cerita sang penulis sejak SD hingga sukses menggapai semua impiannya. Penulis mengingatkan bahwa siapa saja yang berambisi untuk lebih maju maka jangan sampai kita merasa nyaman berada dalam status quo atau enggan keluar dari zona nyaman.

Go Global disini bukan berarti seseorang harus pindah, tinggal, atau bekerja di luar negeri. Go global juga berarti seseorang yang mampu bekerja atau berkarya di lintas negara tanpa harus mengunjungi berbagai negara tersebut.

Kita tak hanya memerlukan pendidikan formal, ada juga lo keterampilan lain yang diperlukan untuk meraih kesuksesan diantaranya keterampilan memimpin, berinovasi, dan mampu berkomunikasi lintas budaya. Apalagi saat ini dunia semakin terkoneksi dan kompetisi terus meningkat. Maka hanya merekalah yang mampu menangkap peluang, beradaptasi, dan berkarya di dunia global ini yang akan menjadi pemenang.

Ada tiga topik terpenting yang terdapat dalam buku ini. Yang pertama, memiliki pemahaman yang baik mengenai diri kita sendiri termasuk kelebihan dan kekurangan yang kita miliki. Di bagian pertama ini juga dibahas tentang pentingnya memiliki kepercayaan diri karena akan banyak tantangan yang kita hadapi juga membangun kualifikasi diri bertaraf internasional agar bisa berperan aktif dalam pergaulan global.

Di bagian kedua bagian buku ini dipaparkan mengenai informasi di mana kita bisa memperoleh referensi untuk bergaul secara internasional, cara memahami konteks, dan dinamika pergaulan global.

Di bagian ketiga buku ini kita akan diajak untuk melakukan tindakan nyata agar mimpi kita menjadi kenyataan. Tentu saja ada pembahasan lebih tajam mengenai sikap mental yang diperlukan untuk berhasil dan menikmati proses yang akan kita jalani. 

O ya, di bagian paling akhir buku juga ada beberapa contoh tokoh dunia yang menginspirasi dan kita bisa belajar dari mereka. Para Global Citizen itu diantaranya adalah Soekarno, Barack Obama, Oprah Winfrey, Michelle Yeoh, dan Dino Patti Djalal.

Di halaman 9 dituliskan ada tehnik yang disebut Johari Window yaitu 4 bagian mengenai cara mengetahui Safe Awareness yaitu

1. Orang lain dan diri kita mengetahui informasi tentang diri kita.

2. Orang lain mengetahui tentang diri kita tapi kita tidak mengetahuinya.

3. Kita mengetahui informasi tentang diri kita yang orang lain tidak ketahui.

4. Informasi mengenai diri kita tidak diketahui oleh orang lain dan bahkan diri kita sendiri.

Bagaimana caranya kita mengetahui bahwa dapat meningkatkan safe awareness ini? Caranya tentu saja berbagai macam. Misalnya,  berpikir jernih dan melakukan introspeksi, meminta masukan dari orang lain, memiliki mentor atau coach.

Mengapa orang-orang hebat dan sukses masih membutuhkan coach? Salah satunya karena teori yang disebutkan oleh Johari tadi yaitu terkadang orang lain lebih bisa melihat potensi kelebihan dan kekurangan yang kita miliki daripada diri kita sendiri.

Orang-orang yang sukses dalam kehidupan pribadi dan karirnya biasanya memiliki banyak mentor serta coach berbagai bidang karena mereka tak segan memberikan masukan positif maupun konstruktif selama itu yang terbaik bagi kita.

1. Orang lain dan diri kita mengetahui informasi tentang diri kita.

2. Orang lain mengetahui tentang diri kita tapi kita tidak mengetahuinya.

3. Kita mengetahui informasi tentang diri kita yang orang lain tidak ketahui.

4. Informasi mengenai diri kita tidak diketahui oleh orang lain dan bahkan diri kita sendiri.

Bagaimana caranya kita mengetahui bahwa dapat meningkatkan safe awareness ini? Caranya tentu saja berbagai macam. Misalnya,  berpikir jernih dan melakukan introspeksi, meminta masukan dari orang lain, memiliki mentor atau coach.

Mengapa orang-orang hebat dan sukses masih membutuhkan coach? Salah satunya karena teori yang disebutkan oleh Johari tadi yaitu terkadang orang lain lebih bisa melihat potensi kelebihan dan kekurangan yang kita miliki daripada diri kita sendiri.

Orang-orang yang sukses dalam kehidupan pribadi dan karirnya biasanya memiliki banyak mentor serta coach berbagai bidang karena mereka tak segan memberikan masukan positif maupun konstruktif selama itu yang terbaik bagi kita.

 Dengan kepercayaan diri yang tinggi tadi, kita akan berani membuat target yang lebih besar, kreatif, berani bereksperimen, mengambil risiko, dan berkomitmen kepada diri sendiri untuk mencapai mimpi.

Di halaman 25, penulis memaparkan empat cara untuk menghadapi kritik yaitu

1. Berterima kasihlah kepada pemberi kritik karena mereka adalah orang yang peduli dengan kita. Namun, tetap kitalah yang memegang kendali dalam mengambil keputusan. Jadi anggap saja kritik itu sebagai masukan kalau memang hal itu ada benarnya.

2. Lihatlah siapa yang memberi kritik. Kalau pemberi kritik adalah orang yang bisa dipercaya dan memiliki niat untuk memotivasi kita baiknya kita dengarkan dan saring kritik itu. Kalau si pemberi kritik adalah orang yang tidak terlalu mengenal kita, kemungkinan mereka hanya melihat sesuatu dari sisi mereka sendiri atau menilai kita berdasarkan pengalaman pribadi mereka saja.

 3. Jika kritiknya terlalu "pedas", jangan memasukkannya ke dalam hati. Bertindak reaktif akan menimbulkan rasa sakit hati. Sehingga bedakan kritik terhadap tindakan atau buah pemikiran kita dengan kritik terhadap diri pribadi kita karena kedua hal itu sungguh berbeda.

4. Perlihatkan hasil dari tindakan kita. Itu adalah bukti terbaik. Kita berkata A, bisa saja ada orang yang menyanggah. Kita bertindak F, selalu ada yang tak setuju atau menganggap remeh.  


Buktikan bahwa kita bisa mewujudkan mimpi kita.  Seringkali orang tidak bisa melihat usaha yang kita lakukan tapi kalau kita mampu memperlihatkan hasil sesuai dengan usaha dan kerja keras maka prestasi itupun akan terlihat lebih jelas.

Di bagian menjelang akhir buku ini dipaparkan berbagai cara untuk membangun kualifikasi di dunia internasional diantaranya:

1. Memiliki keahlian yang unik dan punya spesialisasi.

2. Memanfaatkan media sosial. Misalnya, membuat website pribadi, memiliki facebook, twitter, dan lain-lainnya.

3. Memiliki profil atau CV dengan berbagai pengalaman.

4. Aktif dalam kegiatan masyarakat sekitar.

5. Peduli pada peristiwa-peristiwa yang terjadi di seluruh dunia. Misalnya, ketika kita ingin bekerja di Singapura maka Channel Newa Asia dan koran The Straits Times Singapore bisa menjadi acuan yang baik untuk kita jika ingin bekerja disana.

6. Memiliki jejaring yang kuat dan luas. Maka perluaslah pergaulan dan berkawanlah dengan orang-orang yang positif yang akan dengan senang mendukung kita.

Penulis juga mengingatkan bahwa apa yang kita percayai akan menjadi kebenaran. Maka berhati-hatilah dengan apa yang kita percayai terutama mengenai diri kita sendiri. Bila kita percaya bahwa kita orang yang cerdas dan percaya diri berarti kita pun akan menjadi cerdas dan percaya diri.

Tanya Jawab

Apakah di bukunya ada disebutkan perbedaan kritik terhadap pemikiran kita dan kritik terhadap pribadi? 

Gak ada sih. Kalau kritik terhadap pribadi itu kan lebih kepada sisi pergaulan. Biasanya ada aja teman kita yang iri bahkan dengki sama kita. Mau sebaik apapun perbuatan atau perkataan kita yang sopan masih aja dijulidin  sama dia.

Ada alasan lain kak kenapa mau membaca buku ini? Dan apa sih harapan kak Rahmah memilih buku ini disampaikan di Bicara Buku kali ini? 

Karena judulnya menarik dan tema seperti ini sangat sedikit orang yang mampu menulisnya. Kalau gak punya pengalaman di dunia intrnasional, gak mungkin bisa berbagi pengalaman.

Harapan saya adalah sudah saatnya kita membuka diri dengan dunia luar. Seperti yang dituturkan penulis, kita berpikir dan bersikap global namun tetap menjaga kultur budaya kita sebagai orang Indonesia yang punya sifat ramah, rendah hati, dan mudah bekerja sama.

Ada rekomendasi kak, buku ini cocok dibaca buat siapa aja?

Buat mahasiswa jurusan hubungan internasional, jurusan FISIP, komunikasi, manajemen, psikologi juga oke. Intinya sih, bagi teman-teman yang udah SMU pun bisa baca buku ini.



Perluas rasa syukur dan perkuat pikiran positif dan rasa tawakal. Banyak orang yang kurang atau belum sukses dalam hidup begitu mudah menyalahkan kondisinya kepada nasib atau percaya bahwa mereka bukan orang yang beruntung. Padahal Tuhan telah memberi kita masing-masing potensi.  Tinggal kitalah yang memanfaatkannya sesuai passion atau renjana kita.


Kontributor: @rahmah_bookaholic

Editor: @visyabiru_


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Festival Buku Berjalan: Perayaan 4 Tahun Buku Berjalan dengan Lestarikan Bumi Lewat Literasi dan Aksi

Ada yang spesial di perayaan 4 tahun Buku Berjalan kali ini. Yes … karena Forum Buku Berjalan sebagai komunitas literasi, juga turut serta ...