Bicara buku-bukunya Femi Olivia memang dijamin selalu top. Gak bakalan rugi deh baca buku-buku beliau. Kalau ke Gramedia pun buku beliau selalu laris manis. Saya memilih buku ini untuk dibaca di bulan Juni ini karena tertarik dengan judulnya yang menarik.
Spesifikasi Buku
Judul buku: SELAMAT TINGGAL BETE! Panduan Self Help Mengelola Mood untuk Meraih Prestasi bagi Remaja Cerdas
👩🏻💻Penulis: Femi Olivia
🖨️Penerbit: Elex Media Komputindo
🗓️Tahun terbit: 2009
📖Tebal: x + 192 halaman
credit to @rahmah_bookaholic |
Buku ini memang untuk remaja namun sebenarnya segala usia pun cocok baca buku keren ini. Apalagi di masa pandemi saat ini, perasaan bete sepertinya sudah jadi makanan harian. Contohnya saja anak-anak seringkali ngerasa bete karena jarang ketemu teman-temannya karena belajar daring. Sering gabut bingung mau ngapain. Ujung-ujungnya uring-uringan dan perasaan tak menentu seperti kita bermain yoyo.
Buku ini mengajak kita mengelola mood dengan beragam tips yang mudah untuk dilakukan. Bahkan di akhir bagian buku ada delapan halaman khusus berisi pertanyaan untuk membuat rencana aksi membuang rasa bete. Dengan referensi yang berbahasa inggris semua, saya serasa sedang membaca buku terjemahan deh. Oh ya buku ini adalah bagian dari seri tune up for cool teen. Ini juga salah satu ciri khas Mbak Femy yang selalu menulis buku dengan berseri. Bagi kalian yang punya Gramedia Digital, bisa atuh telusuri buku-buku beliau. Memang sangat bagus semua karya beliau ini.
Berikut daftar isi buku ini.
credit to @rahmah_bookaholic |
credit to @rahmah_bookaholic |
Tips Menghilangkan Rasa Bete
Dalam kesempatan ini saya akan memaparkan beberapa tips untuk menghilangkan rasa bete. Yuk, disimak.
1. Memberi peringkat sejauh mana hati kita sekarang ini merupakan keterampilan supaya kita lebih bahagia. Semakin kita bisa mengetahui suasana hati semakin mudah bagi kita untuk mengenali dan memberinya nama untuk setiap situasi.
credit to @rahmah_bookaholic |
Jika suasana hati kita sangat buruk atau marah besar berarti lingkari angka 10 atau 20. Berikan peringkat pada suasana hati yang telah kita identifikasi pada skala yang ada. Lingkarilah suasana hati yang telah diberi peringkat tersebut.
2. Makanlah makanan yang memicu good mood. Mood adalah keadaan perasaan yang dapat dirasakan dan diukur. Ada tiga kategori mood yaitu
1. Konflik dalam diri sendiri misalnya merasa cemas, merasa tak dianggap, dan sebagainya.
2. Faktor interaksi sosial contohnya kesepian, sedih ketika berpisah dengan sahabat, dan sebagainya.
3. Tekanan baik itu beban belajar, tugas yang terlalu berat, dan sebagainya.
Mood adalah proses kimiawi yang terjadi di otak dan untuk menghasilkan mood yang bagus makanan yang kita makan harus mengandung zat kimia yang mampu bekerja sama di dalam tubuh yaitu:
💐Karbohidrat kompleks esensial yang mampu memperbaiki mood karena kandungan gula dan lemak nabati
💐Protein yang menguraikan asam amino dan menaikkan energi dan semangat dalam daging, kopi, dan brokoli yang mampu meningkatkan aktivitas dua sisi otak
💐 Zat besi untuk memperkuat memori dan menjaga kesehatan otak
💐 Selenium di dalam ikan, udang, kepiting, bawang putih, dan bayam agar tak mudah kena stres.
Lebih spesifik lagi di halaman 82-83 dijelaskan ketika kita merasa mood tidak stabil, pilihlah makanan sesuai dengan "kasus" yang sedang kita hadapi.
🌸Saat kelelahan gempur saja dengan memakan protein yaitu tuna, keju, apel, putih telur, kacang-kacangan, dan yogurt karena kandungan tinggi boron dan zat besi di dalamnya. Hindari makanan berkadar lemak tinggi karena membutuhkan proses pencernaan yang lama.
🌸Saat stres yaitu mengalami konflik lumayan berat dengan teman dan sebagainya cobalah makanan yang beraroma menyegarkan seperti ceri, anggur, sayuran hijau, aneka jeruk, makanan berbumbu atau coklat.
🌸Saat cemas dan panik daripada ngomel melulu coba makan karbohidrat murni seperti kentang ubi jalar, es krim, atau sereal.
🌸Merasa nggak pede kembalikan dengan memakan kentang, salad buncis, sereal atau kue labu.
🌸Redam kejengkelan dan amarahmu dengan mengunyah buah buah yang mengandung pektin, seperti jeruk, apel, dan pir.
Penulis berpesan bahwa kita harus mencoba bersikap tenang dan sesabar mungkin ketika suasana hati kita sedang bete. Kalau kita bisa bersikap sabar ketika sedang bete dan mencoba tidak bereaksi secara berlebihan atau panik yang sering terjadi adalah suasana hati kita akan mulai berubah, mungkin bahkan kembali membaik dengan sendirinya walaupun untuk melatih kesabaran membutuhkan latihan tapi itu akan sangat berguna.
Pikiran kita hanyalah seonggok pikiran yang tidak dapat melukai kita tanpa persetujuan kita sendiri. Dengan berlatih, kita bisa menyingkirkan pikiran-pikiran negatif, membuangnya, dan mengubahnya.Jangan takut untuk bilang "tidak" untuk sesuatu yang kita tahu akan berdampak buruk bagi kita. Belajar menjadi orang yang tegas dan tidak mudah ikut-ikutan.
Lakukan hal-hal kecil yang bikin kita hepi di sela-sela kesibukan karena itu menandakan kita menyayangi diri sendiri.
Buatlah daftar kegiatan yang bisa mendatangkan kegembiraan bagi diri kita sendiri di buku catatan atau di kertas yang bisa kita tempel.
Meningkatkan mood juga bisa dilakukan dengan mengemil coklat hitam.
Rileks juga bisa datang dengan mengunyah permen karet. Gerakan repetitip mengunyah permen karet mampu melepaskan energi terpendam dan zat kimia rasa senang yang membantu rileks.
Di halaman 105 dijelaskan bahwa otak kita 20% lebih efektif ketika kita mengunyah permen karet bahkan gerakan mengunyah itu mampu menenangkan sistem saraf penyebab sakit kepala.
Cara lain untuk menghilangkan perasaan bete menurut penulis adalah memejamkan mata tertawa, bernyanyi, mandi, tidur, berdiam diri atau merenung, dan nonton film.
Kutipan favorit dari buku ini adalah..
"Taklukkan semua orang dengan kebaikanmu. Orang-orang akan lupa dengan apa yang kita katakan. Orang-orang akan lupa dengan apa yang kita kerjakan. Tapi orang tak akan pernah lupa perasaan yang dirasakannya akibat perlakuan kita kepadanya. Sahabat baik itu seperti bintang-bintang di langit. Kita tidak selalu melihat mereka tapi kita tahu bahwa mereka itu ada." (Halaman 139)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar