Jumat, 26 November 2021

Review Buku Si Kembar di Sekolah yang Baru



Siapa yang masa kecilnya baca buku karya Enid Blyton? Efek bulan Agustus ikut baca bareng karya dari Enid Blyton, jadi saja  sedikit nostalgia baca buku yang pernah kubaca (sepertinya dulu baca di taman bacaan/perpus/pinjem punya orang karena merasa tidak pernah beli).

Bila sebagain besar lebih kenal dengan seri lima sekawan, sebenarnya masih banyak juga seri lainnya salah satunya si kembar yang saat ini akan saya bahas. Apabila belum bisa beli buku fisiknya, di aplikasi baca buku gratis seperti ipusnas dan ijak, buku karya beliau sangatlah banyak, walau secara digital tidak semua ada,ya. Mungkin ini sedikit pengantar, bila ingin lihat detail tentang buku karya Enid Blyton lainnya, bisa sambil googling dan lanjut apa yang saya temui ketika membaca novel ini.


Spesifikasi Buku

Judul : SI KEMBAR DI SEKOLAH YANG BARU

Penulis : Enid Blyton

Alih Bahasa : Agus Setiadi

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit : Cetakan kesepuluh: Oktober 2017

Tebal : 264 hlm

Baca melalui aplikasi Gramedia Digital


Blurb

Pat dan Isabel sebal sekali ketika harus bersekolah di St. Clare sekolah putri berasrama. Mereka yakin mereka tak akan senang di sana. Tapi setelah mereka benar-benar masuk St. Clare dan berkenalan dengan Hilary, Janet, Kathleen, Sheila, dan lain-lainnya, yang terjadi justru sebaliknya.

Tanpa mereka sadari mereka jatuh cinta pada St. Clare. Ini bisa dimaklumi St. Clare memang sekolah yang penuh kegiatan dan keriangan. Dan juga keramaian, karena gadis-gadis tanggung murid-murid sekolah itu kelihatannya berhobi sama : berbuat iseng. Yang jadi korban tentu saja para guru. Tapi sebetulnya mereka gadis-gadis yang baik dan berbakat. Lihat saja prestasi mereka pada akhir semester...


Novel ini adalah buku pertama dari seri St.Clare yang ditulis oleh Enid Blyton, menceritakan tentang si kembar Irlandia, Pat dan Isabel O’Sullivan yang baru lulus dari Redroof School. Mereka awalnya benar-benar tak merasa senang saat orangtua mereka menyekolahkannya di St.Clare, mereka ingin sekolah di Ringmere School.

Dua gadis ini bertekad tidak akan berusaha dengan baik di sekolah barunya. Maklum saja, di Redroof School, kedua gadis itu duduk di kelas yang tertinggi dan menjadi ketua murid. Mereka juga memiliki prestasi yang paling tinggi di sekolahnya. Si kembar hampir hebat di seluruh bidang.

Setelah mereka tahu bahwa di St.Clare, mereka harus mandiri. Seperti, harus menjahit sendiri seprai atau sarung yang robek, tidak seperti di Redroof, yang sudah ada petugas untuk melakukan itu. Lalu, melayani gadis-gadis kelas tertinggi, yaitu kelas 5 dan 6.

Ada Mamzelle, guru bahasa Perancis mereka yang selalu mengatakan ‘C’est Abominable‘ pada hasil pekerjaan mereka. Lalu, bagaimanakah si kembar di sekolah yang baru ? Maukah mereka berusaha dengan baik di sekolah itu ? Jawabannya temukan dalam novel ini!


Ini adalah sebuah cerita manis tentang bagaimana anak-anak sekolah St. Clare berusaha merubah sikap menjadi lebih baik dengan dukungan dari guru-guru dan teman-teman mereka.

Seri St.Clare menceritakan petualangan si kembar di St.Clare dari kelas paling rendah sampai di kelas tertinggi. Kisah ini tak hanya berpusat pada Pat atau Isabel O’Sullivan. Ada banyak tokoh yang akan membuat anda jatuh cinta. Seperti Janet Robins, yang berlidah tajam tapi baik hati, ada Hillary Wentworth, ketua kelas yang baik namun tegas, ada Doris, yang bodoh namun lucu, semuanya menyukai Doris. Banyak lagi tokoh-tokoh yang memang tak sempurna, namun memiliki keistimewaan masing-masing, seperti manusia pada umumnya.

Membaca kisah pada novel ini, kita seolah diajak untuk berimajinasi bagaimana kehidupan dunia asrama khusus perempuan. Dengan kondisi pandemi saat ini, tentu kenangan dan nostalgia akan sekolah bisa menjadi sebuah kesenangan tersendiri saat membaca novel ini.

Pesan Moral

1. Menilai tanpa menghakimi tapi belajar memahami.

2. Keluar dari zona nyaman dan beradaptasilah.

3. Orang harus diberi kesempatan.

4. Selalu melihat dari sudut pandang orang lain.

5. Keberanian untuk mengakui kesalahan sendiri.


"... Keangkuhan yang konyol itu hanya tameng saja sebenarnya, untuk menutupi dirinya yang sebenarnya, yang biasa-biasa saja dan agak takut-takut."

(Hal.187)


“Tapi malam itu ia menyadari, uang yang berlimpah ruah dan pembantu yang banyak sebetulnya tidak penting. Yang penting adalah kepribadian!”

(Hal. 192)

Wah terima kasih kak Mia, sudah menyampaikan kepada kita gambaran isi dari buku Si Kembar di Sekolah yang Baru karya Enid Blyton 😁

Baik kita jeda sejenak sampai 16.10 ya agar teman2 membaca dulu ulasan dari kak Mia. 

Jika sudah ada yg ingin bertanya, boleh langsung di sampaikan ya 😊

Baik sepertinya belum ada yg bertanya ya. Kalau nanti ada, silakan teman2 langsung sampaikan ya.

Kalau begitu saya izin bertanya kak Mia. Menurut kak Mia, selain pesan moral di atas, ada gak sih pesan yang secara pribadi kak Mia merasa pas banget di hati kak Mia? 😁

Dari novel ini tuh kita seolah diajak untuk berpikir bahwa,  ketika kita beranjak dewasa adalah akumulasi dari kenangan-kenangan di masa kanak-kanak, mari ciptakan kenangan indah pada generasi selanjutnya

Aku biasanya baca buku2 karya Enid Blyton yg Empat Sekawan dan Lima Sekawan aja. Tp karna lihat ulasan buku Si Kembar ini jd tertarik juga untuk baca seri yg lain 😄

Kalau lima sekawan itu kan banyak bukunya dengan judul petualangan yg berbeda ya, nah kalau si kembar ini bagaimana kak? Apakah ada buku lainnya dengan latar yg berbeda?

Kalau lima sekawan itu lebih ke tema petualangan kalau seri si kembar permasalahan yang ada di sekolah asrama

Referensi:

https://jelajahmia.blogspot.com/2021/11/review-novel-si-kembar-di-sekolah-yang.html?m=1


Penulis: @simiati_nw

Editor: @visyabiru_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Festival Buku Berjalan: Perayaan 4 Tahun Buku Berjalan dengan Lestarikan Bumi Lewat Literasi dan Aksi

Ada yang spesial di perayaan 4 tahun Buku Berjalan kali ini. Yes … karena Forum Buku Berjalan sebagai komunitas literasi, juga turut serta ...