Jumat, 27 Mei 2022

Meningkatkan Literasi Lewat Mendongeng dan Membacakan Nyaring



Dikisahkan hiduplah seorang janda tua yang bernama Sarni. Ia hidup seorang diri dan juga tidak memiliki anak. Pada suatu hari, Sarni pulang mencari kayu ke hutan. Pada pertengahan jalan dia bertemu dengan raksasa yang memiliki ukuran tubuh super besar yang menginginkan seorang anak untuk santapannya. Namun, Sarni menyebutkan bahwa dia tidak mempunyai seorang anak. Kemudian raksasa itu memberikan biji timun kepadanya. Ia menyebutkan bahwa Sarni akan memperoleh anak setelah dua minggu. Namun, jika anak tersebut telah berusia 6 tahun Sarni harus memberikan anak tersebut kepada raksasa itu.

Teman-teman pernah mendengar cerita tersebut? Yups, cerita di atas adalah dongeng yang sangat terkenal di Indonesia dengan judul ‘Timun Mas’.


Entah dari mana dongeng ini berasal namun cerita ini sudah dikisahkan turun temurun dari nenek moyang kita. Dongeng itu sendiri adalah cerita prosa rakyat yang dianggap tidak benar-benar terjadi atau fiktif yang fungsinya sebagai hiburan, dan sarana untuk menyampaikan pesan-pesan moral, karena dongeng banyak yang melukiskan sebuah sindiran, dan kebenaran berisikan pelajaran moral.

Mendongeng bisa menjadi langkah awal sebagai pengenalan dunia literasi pada anak, karena umumnya dongeng berisikan cerita-cerita yang bernilai moral yang dekat dengan kehidupan sehari-hari sehingga dapat membangkitkan daya imajinasi anak. Dengan melakukan kebiasaan mendongeng kepada anak diharapkan dapat meningkatkan minat baca sedari dini. Melihat kenyataan bahwa tingkat literasi Indonesia masih memprihatinkan yakni berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara, atau merupakan 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.

sumber: Pixabay - Wokinghamlibraries

Adapun dalam mendongeng penyampaiannya pun harus dikemas secara tepat dan unik untuk menarik rasa ingin tahu anak-anak. Berikut beberapa hal yang dapat diperhatikan saat akan mendongeng.

 - Tema dongeng yang sesuai dengan usia anak, jika tema yang diberikan tepat dengan usia anak maka anak akan mudah mencerna cerita yang disampaikan, sebaliknya jika tema dongeng yang diberikan tidak sesuai dengan usia anak maka khawatir anak cendrung tidak menyukai.

 - Dongeng memiliki unsur moral yang dekat dengan kehidupan sang anak.

 - Mendongeng di saat waktu yang tepat, misal saat anak hendak mau tidur atau saat tidak ada aktivitas lain agar kegiatan mendongeng tidak terdistraksi oleh hal lain.

- Menggunakan alat peraga tambahan seperti misal boneka, atau benda sekitar yang mudah didapat.

Satu hal yang tidak kalah pentingnya dalam mendongeng adalah dengan membacakan nyaring atau read aloud. Apa itu read aloud? Menurut Jim Trealase dalam bukunya yang berjudul The Read Aloud Handbook, read aloud adalah aktivitas sederhana, dimana kita menyisihkan waktu untuk membacakan buku secara rutin sehingga berdampak membuat anak biasa mendengar (listening), mau membaca, bisa membaca (Independent reading) dan akhirnya gemar membaca.

sumber: httpsbinged.it3wIBHvK


Read aloud ini dapat dipraktikan sejak kecil, bahkan semakin dini usia anak semakin baik memperkenalkan read aloud agar kelak anak gemar membaca dan meningkatkan literasi. Berikut adalah manfaat read aloud yang dapat dirasakan oleh anak dan orang tua antara lain :

  • Mempererat Bonding, kegiatan membacakan cerita kepada anak dengan metode read aloud dapat meningkatkan Bonding.
  •  Merangsang indera pendengaran

Pendengaran bisa jadi tahap awal perkenalan literasi pada anak-anak. Mulailah read aloud dengan mempraktikan berbagai jenis suara sesuai dengan jalan cerita sehingga diharapkan sejak dini anak-anak mampu mengenali berbagai jenis suara.

  • Memperbanyak kosakata

Buku cerita yang sering teman-teman bacakan kepada anak-anak memiliki ragam bahasa yang mungkin baru diketahui oleh anak-anak, dan tersimpan di memori ingatannya untuk menambah kosakata. 

  • Meningkatkan konsentrasi

Saat membacakan cerita dengan read aloud anak akan menyimak dengan seksama membuat perhatiannya akan tertuju pada buku bermanfaat untuk membuat anak konsentrasi terhadap jalan cerita. 

  • Mengembangkan imajinasi

Membaca nyaring atau read aloud melalui media cetak dapat membuat anak mengembangkan imajinasinya sendiri.

 

sumber: pixabay - Vic_B

Reading aloud is the best advertisement because it works. It allowsa child to sample the delight of reading and conditions him to believe that reading is a pleasureful experience, not a painful or boring one” Jim Trelease.


Referensi:

https://www.google.com/amp/s/www.gramedia.com/best-seller/dongeng-terkenal-di-indonesia/amp/​​

https://www.google.com/amp/s/www.detik.com/edu/detikpedia/d-5812672/dongeng-ciri-struktur-dan-jenisnya/amp

https://guruinovatif.id/@hafecshrp/dongeng-sebagai-strategi-perbaikan-literasi-pada-siswa-sekolah-dasar

https://www.kemenkopmk.go.id/tingkat-literasi-indonesia-memprihatinkan-kemenko-pmk-siapkan-peta-jalan-pembudayaan-literasi#:~:text=Berdasarkan%20survei%20yang%20dilakukan%20Program,yang%20memiliki%20tingkat%20literasi%20rendah.

Materi Webinar bersama Thegangoffur & Angestiya dengan tema Read aloud


Kontributor: Widi Ajeng lestari

Editor: Visya


 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Festival Buku Berjalan: Perayaan 4 Tahun Buku Berjalan dengan Lestarikan Bumi Lewat Literasi dan Aksi

Ada yang spesial di perayaan 4 tahun Buku Berjalan kali ini. Yes … karena Forum Buku Berjalan sebagai komunitas literasi, juga turut serta ...