Jumat, 31 Mei 2024

Bicara Buku FBB: Refleks Diri dalam "Berhenti Berhitung, Mulai Merasakan"


Buku Berjalan Indonesia kembali mengajak anggotanya untuk mendiskusikan bahan bacaan. Kali ini, kak Yuli sebagai narasumber, memaparkan ulasannya mengenai buku berjudul "Berhenti Berhitung, Mulai Merasakan" karya Raden Prisya. Sebelum kita membahas bukunya, yuk simak Blurb dari buku ini!



Blurb

Seberapa sering kita menilai-nilai diri sendiri? Memberi cita-cita tapi di waktu yang sama menuntut pula? Saat kita memiliki tujuan, yakinkah kita bahwa itu semua adalah apa yang dibutuhkan?


Seberapa mampu kita dengan kesadaran mendengarkan diri sendiri? Mengizinkannya bersuara untuk memberi petunjuk menuju langkah terbaik versi kita sendiri? Sejauh mana kita kenali, sayangi, dan pahami diri?


Di dunia serbacepat seperti saat ini, begitu mudah kita memfokuskan diri pada jumlah, pada kuantitas. Pada seberapa kuat tenaga kita berlari. Pada keinginan-keinginan kita yang sebenarnya bisa saja hadir dari kehidupan orang lain semata. Padahal kertas ujian kita tak ada yang sama, karena kita semua berhak menjadi versi terbaik diri sendiridan bukan menjadi versi terbaik orang lain.


Berhenti Berhitung, Mulai Merasakan mengajak kita kembali melakukan inner journey atau perjalanan ke dalam diri yang tiada habisnya.




Identitas Buku

Judul: Berhenti Berhitung, Mulai Merasakan
Penulis: Raden Prisya
Penerbit: Transmedia
Tahun Terbit: 2021
Tebal: 172 halaman

"Saat kita terbiasa menangkap momentum untuk memulai diri melatih pikiran-pikiran agar hadir seperlunya, kita akan mampu fokus pada hal-hal yang memang layak kita perhatikan"


Buku berjudul Berhenti Berhitung, Mulai Merasakan ini termasuk buku pengembangan diri. Dalam buku ini, penulis mengajak kita memahami diri sendiri dan merasakan setiap proses yang dihadapi. Penulis menyelipkan pertanyaan sebagai refleksi diri.

Penulis memberikan gambaran tentang bagaimana proses memahami diri. Untuk memahami diri kita sepenuhnya, kita perlu menerima segala yang dirasakan dan menjaganya sepenuh hati.  Buku ini merupakan langkah yang tepat buat MinBuk yang ingin memahami diri secara mindfulnes. Hidup secara berkesadaran.

Buku ini juga menggambarkan realita yang banyak dialami generasi zaman now, misalnya saat kita bermedia sosial, kita tidak sadar dan akhirnya hanya membuang waktu. Kebanyakan orang memilih mengerjakan pekerjaan secara bersamaan dan cenderung tidak sadar dengan kebutuhan mereka.

Nah, itu tadi beberapa ulasan yang disampaikan kak Yuli dalam bicara buku FBB kali ini. Untuk mengenal komunitas ini, MinBuk bisa membaca ulasan-ulasan lainnya ya! Salam literasi!


Kontributor: Yuyun Maulidah 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rekomendasi 6 Tempat Bersantai yang Edukatif Ibukota: Gratis Loh!

Libur tlah tiba.. Libur tlah tiba... Mungkin itulah yang akan terlintas di benak sobat buku saat libur panjang seperti ini, bukan? Hmm, kira...