Kamis, 22 Agustus 2024

Bicara Buku Seekor Bebek Yang Mati di Pinggir Kali: Haru dan Menyentuh

Masih memeriahkan kemerdekaan Indonesia, kali ini kak Meirna akan membahas tentang cerpen menyentuh Phutut Ea yang berjudul "Seekor Bebek yang Mati di Pinggir Kali". Buku ini berisi kisah-kisah sederhana nan menyentuh dengan beragam permasalahan di dalamnya. Penasaran kan? Yuk kita bahas dalam dokumentasi Bicara Buku hari ini!



Identitas Buku


Judul   : Seekor Bebek Yang Mati di Pinggir Kali

Penulis  : Puthut Eko Ariyanto (EA)

Penerbit   : Mojok

Tahun terbit    : 2016

Halaman    : 180 hal

BLURB


Kumpulan cerita pendek yang memesona dari fragmentasi; gempa bumi yang meluluhlantakkan tanah, rumah-rumah dan hubungan-hubungan keluarga.

Peristiwa-peristiwa politik berakhir seiring lenyapnya desa-desa dan orang-orang secara misterius. Anak-anak ditinggalkan dan harus bertahan hidup sendiri di usia dini. Kekerasan juga masih hadir di sana, tersembunyi, namun tiba-tiba bisa begitu saja terlihat, muncul di tengah-tengah kehidupan sehari-hari. Cerpen-cerpen indah dan menarik ini sangat puitis, detail dan merakyat, menyuguhkan kepada pembaca sebuah kenyataan hidup yang sebenarnya. Di sana misteri bercampur seperti resep masakan.

sumber : goodreads





Karya dari Phutut EA, Orang Nomor satu di Mojok

Sobat buku tentu tak asing dengan penerbit Mojok kan? Rupanya, penulis kumpulan cerpen ini adalah pendiri penerbit Mojok loh! Tak hanya itu, beliau banyak menghasilkan karya lainnya yang tak kalah seru. Sobat buku wajib baca buku lainnya ya!

Mengisahkan tentang Sejarah Indonesia

Buku ini berisi 15 cerpen yang mengambil topik berbeda loh! Berdasarkan tuturan Mbak Meirna, salah satu topiknya bercerita tentang kisah kelam Indonesia di masa Orde Baru. Ada wanita dibunuh karena tertuduh terlibat dengan PKI. Banyak masyarakat dan kiyai menjadi santapan pemerintah, mereka ditangkap karena dianggap menjadi antek PKI. Setelah beberapa lama diadili, beberapa diantara mereka terbukti tidak berkaitan dengan kelompok itu.  Meskipun belum terbukti kebenarannya, namun kasus PKI ini sempat menjadi buah bibir di masa lalu. Dengan bumbu-bumbu ala fiksi, penulis berhasil mengajak pembaca menyelami keadaan Indonesia di masa lalu.

Rekomendasi Aan Mansyur, Sosok Puitis di Balik Ada Apa dengan Cinta

Siapa tak kenal film lawas berjudul Ada Apa dengan Cinta yang pernah tayang di televisi? Berbagai untaian puisi yang dituturkan dalam kisah menjadi daya tarik tersendiri. Hal ini tak luput dari peran Aan Mansyur, sang penyair yang melegenda. Rupanya, beliau pernah merekomendasikan buku "Seekor Bebek Yang Mati di Pinggir Kali" loh! Makin penasaran sama bukunya kan, Sobat buku?

Memperbanyak Rasa Syukur

Menurut Mbak Meirna, kisah-kisah dalam buku ini sangat inspiratif. Berbagai kisah pun yang relate dengan kehidupan sekarang. Buku ini juga menyentil ranah perpolitikan negara tercinta kita. Begitu menyentuh, penuh haru, dan mengundang rasa amarah. Ada banyak hal yang perlu disyukuri, misalnya hilangnya sentimen buruk untuk keturunan PKI dan ketakutan masyarakat terhadap keotoriteran pemerintah.

Kumpulan cerita pendek karya Phutut EA ini memiliki banyak pelajaran hidup lainnya loh! Gaya bahasa yang ringan dan mudah dipahami tentu menjadi daya tarik tersendiri. Jadi, tertarik untuk membaca? Tulis kesanmu melalui komentar di bawah ya!

Kontributor: Yuyun Maulidah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

I Am Sarahza : Mengeja Makna Berserah Diri yang Sesungguhnya

J umat siang (22/11) yang lalu, Kak Sasha menyapa seisi grup Forum Buku Berjalan (FBB) dengan sapaan hangat. Seperti yang memang selalu dige...