Hai, Sobat Buku! Bagaimana kabarmu? Eh, maksud Minbuk bagaimana kabar hatimu? Baik-baik saja kan? Apakah sedang patah hati dan ingin move on? Kalau jawabannya iya, semoga ulasan buku yang disampaikan dalam sesi Bicara Buku di WAG FBB kali ini bisa membantumu.
Di tengah banyaknya buku tentang hubungan dan putus cinta, buku Semoga Kamu Move On Pada Waktunya memberikan sudut pandang yang unik. Menggunakan gaya bahasa yang ringan dan mudah dipahami. Buku ini dapat menjadi teman yang menyenangkan bagi siapa saja yang sedang mencari jalan keluar dari masa lalu.
Pada hari Sabtu kemarin, tepatnya tanggal 7 September 2024,
telah diadakan acara Bicara Buku. Acara yang rutin diadakan setiap minggu ini
berlangsung secara daring lewat WhatsApp Group-nya Forum Buku Berjalan.
Kenapa membicarakan buku bertema move on yang judulnya persis
mendoakan pembacanya agar bisa move on pada waktunya ini? Semenarik apa sih bukunya
Identitas Buku Semoga Kamu Move On Pada Waktunya
Judul :
Semoga Kamu Move On Pada Waktunya
Penulis :
Marcella Viona Legoh
Penerbit :
BIP Gramedia
Tahun Terbit :
2024
Jmlh hal :
104 halaman
Rate usia :
usia 13+
Blurb Semoga Kamu Move On Pada Waktunya
Hubunganmu baru saja berakhir dan kamu merasa kehilangan
seseorang yang sangat berarti di hidupmu. Kamu mencintai orang yang salah dan
kamu kesulitan buat menemukan jalan keluar. Kamu jatuh cinta dengan seseorang
sedalam-dalamnya sampai kamu lupa siapa dirimu. Parahnya lagi, cintamu bertepuk
sebelah tangan.
Kalau kamu bisa relate dengan salah satu hal di atas,
selamat datang di Move On Club!
Move on bukan tentang memaksa diri dan berusaha
sekeras-kerasnya buat melupakan, melainkan kesadaran bahwa yang sudah, biarkan
sudah sesudah-sudahnya. Melepaskan genggaman kita dan mengikhlaskan semua yang
telah kita lalui, biar kita bisa terus melanjutkan hidup. Sehidup-hidupnya,
sedamai-damainya, sebebas-bebasnya, sebahagia-bahagianya.
Seperti Membaca Jurnal Punya Temanmu
Buku yang bergenre self
improvement ini, ditulis dengan gaya bahasa sehari-hari. Dimana pembacanya
tidak merasa digurui, laiknya membaca catatan seorang teman. Penulisnya sendiri
mengatakan bahwa tulisan yang ada di buku ini berdasarkan jurnal hariannya.
Meskipun tidak menggunakan banyak warna, hanya hitam putih
saja. Akan tetapi, buku ini tetap menarik. Pada beberapa halaman terdapat
gambar pemandangan alam, yang membuat buku ini tidak membosankan.
Sobat Buku, apakah kamu pernah menulis jurnal pribadi?
Ya, kira-kira begitulah isi dari buku ini. Refleksi perasaan
dari Marcella Viona Legoh selaku penulis, ditumpahkan ke buku ini. Penulis menggunakan
sudut pandang orang kedua yaitu “kamu”.
Contohnya pada kalimat “Tempat-tempat yang pernah kamu kungjungi bersama,
hal-hal yang mengingatkan kamu akan dia, enggak lagi membuat hatimu sakit dan
dadamu sesak”.
Isi Buku Semoga Kamu Move On Pada Waktunya Sangat Sesuai dengan Kisah Orang Banyak
Sobat Buku, apakah kamu pernah patah hati? Ingin melupakan
kenangan bersamanya karena sudah tidak bisa bersama-sama lagi. Dahulu sering
pergi bersama ke berbagai tempat, makan bersama, cerita-cerita hal yang
menyenangkan.
Rasanya indah sekali. Perasaan demikian belum mampu
dilupakan. Masih tersemat di hati dan pikiran. Ada orang yang menyimpan
kenangannya di parfum, di masakan, di sebuah tempat, di benda, dll. Sobat Buku
termasuk yang mana?
Saat-saat menyenangkan dan mengembirakan itu sirna sudah.
Sekarang hanya tinggal kenangannya saja. Pikiran dan hati masih tertinggal di
sana. Rasanya sedih sekali. Rasanya masih ingin bersamanya, tapi sekarang sudah
tidak bisa.
Kira-kira begitulah, perasaan yang sedang patah hati. Ingin move on tapi masih terbayang-bayang
dirinya. Masih teringat terus akan dirinya. Sepertinya move on itu sulit. Susah
sekali.
Kak Mawar, sebagai pengulas buku, pun merasa demikian.
Rasanya sulit untuk bisa move on. Sang penulis, Marcella juga berpikir sama.
Saat membaca buku ini, Kak Mawar merasa tertampar. Banyak
narasi yang sesuai dengannya dan beberapa bisa dijadikan sebagai pengingat.
Salah satunya ini :
“Apa yang kamu miliki di masa lalu bersama dia merupakan hal
yang Istimewa, tapi sekarang waktunya buat hal-hal Istimewa lainnya”.
Narasi-narasi yang disampaikan penulis mengena sekali.
Sesuai dengan masalah kehidupan. Sehingga Kak Mawar berniat ingin membeli lagi
buku karya Marcella yang lainnya. Buku ini ada 3 seri semoga, yang berjudul :
- Semoga Kamu Baik-Baik Saja
- Semoga Kamu Ikhlas Hadapi Dunia
- Semoga Kamu Move On Pada Waktunya
Apakah buku ini hanya tentang orang yang punya pasangan?
Bagaimana dengan jomblo?
Setelah Kak Mawar memaparkan ulasan bukunya, member FBB diperbolehkan
untuk menanggapi ataupun bertanya
Pada akhir sesi ada anggota yang bertanya, “apakah buku ini
hanya move on ke pasangan? Sepertinya kurang cocok untuk yang belum ada
pasangan”.
Lalu Kak Mawar menjawab, “Buku ini tidak hanya untuk
pasangan saja. Isinya ada juga move on dari orang lain. Penulis mengajak kita
untuk bergerak maju gitu. Tidak stuck
di masa lalu.
Kak Rahmah, sebagai moderator, ikut menambahkan jawaban,
“Move on dari sahabat yang toxic juga bisa. Aku pun tidak tau rasanya move on
dalam hal percintaan karena ga pernah pacaran”.
Jadi kesimpulannya, buku Semoga Kamu Move On Pada Waktunya ini
cocok dibaca meskipun belum punya pasangan ya. Minbuk baca komentar netizen di
akun Instagram penulisnya, bahwa buku ini bisa kok dibaca siapapun yang ingin
move on. Misalnya move on dari saudara/teman/kerabat yang sudah meninggal,
guru, sahabat, dll.
Cuplikan dari Isi Buku Semoga Kamu Move On Pada Waktunya
“Enggak ada yang permanen di dunia ini – termasuk patah
hati. Pada akhirnya, semua akan baik-baik saja. Kita hanya perlu terus berjalan
hingga kita bisa melihat bagian yang lebih baik”
“Belajar hargao dan cintai dirimu untuk enggak terus-menerus
menyakiti diri sendiri”
“Cuma kamu yang bisa menentukan apa yang membuatmu bahagia”
“Enggak ada orang lain yang seperti dia. Persepsi kita
terhadap seseorang adalah hasil dari pikiran kita sendiri. Seseorang terasa
Istimewa buat kita karena kita yang membuatnya terasa begitu”
“Patah hati bisa sangat menyakitkan, sampai memaksa kita
buat : keluar dari zona nyaman, mulai dari nol lagi, melihat ulang hidup dari
perspektif yang berbeda”.
Sebenarnya masih banyak kata mutiara lainnya. Kalau menurut
Kak Mawar, semua narasi di buku penting semua. Jadi tidak ada yang ditandai.
Hehe.
Semangat ya wahai Sobat Buku yang sekarang menyandang gelar
sebagai pejuang move on! Semoga Kamu Move On Pada Waktunya, aamiin. Semoga kamu
tak terpikir untuk berpura-pura
bahagia (karena) itu melelahkan ya, Sobat Buku kesayangan Minbuk.
Kontributor : Meirna F.
Editor :
Akarui Cha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar