Pernah
gak sih, Sobat Baca memikirkan cara untuk mengenalkan diri kepada orang lain? Bukan
hanya mengenalkan diri sebatas yang terlihat di mata orang, tapi juga
mengenalkan ‘’sesuatu yang unik” dari diri sendiri yang bikin orang lain menyadari
versi diri kita yang lain. Seumpama sebuah produk, kita akan lebih tertarik
dengan produk yang memiliki nilai sekaligus bermanfaat bagi diri sendiri.
Melalui
Bicara Buku Pekan I November 2025 yang dipandu oleh Kak Zaitun Bening, Kak
Visya selaku pengulas buku Belajar Marketing, Belajar Hidup karya Henry Manampiring
memberi perspektif baru dalam memahami ilmu marketing. Menurut Kak Visya, ada satu
hal penting yang perlu dipikirkan oleh sebagian besar orang. Dalam hal ini,
marketing bukan hanya tentang memasarkan sebuah produk. Lebih dari itu, buku
ini mengajarkan bahwa, selain produk alias kita pun perlu “memasarkan diri sendiri”.
Hah! Kok
bisa? Emangnya perlu? Perlu banget, loh! Ini alasannya. Seperti dijabarkan
oleh Kak Visya, buku ini mengangkat beberapa gagasan penting tentang marketing
(pemasaran) yang tak hanya relevan untuk bisnis atau merek besar. Namun juga
sangat berguna untuk kehidupan pribadi: cara memasarkan diri, membangun citra
yang autentik, berinteraksi bersama orang lain serta hidup secara lebih
efektif. Melalui buku ini, Sobat Baca diajak untuk menghubungkan beberapa
konsep marketing denga aspek yang ada pada diri sendiri.
Lebih
jelasnya, menurut Kak Visya ada beberapa konsep yang diangkat dalam buku ini,
yakni:
-
Konsep klasik marketing seperti 4P (product, price, place, promotion).
-
Konsep seperti “positioning”, “reach”, “mental availability”,
“distinction”, dan mitos tentang loyalitas pelanggan atau brand
purpose.
Misalnya, dalam kehidupan sehari-hari, kita kerapkali melakukan “penjualan” tentang ide, citra diri, atau tujuan agar sesuai dengan dibutuhkan orang lain. Contohnya, saat membangun portofolia, CV, cara berpakaian untuk presentasi, membangun relasi, dan lain sebagainya.
Kelebihan
Buku Ini
Buku ini
berhasil mengabungkan dua genre antara marketing dan self improvement menjadi
satu. Kak Visya menyebutkan bahwa, “Bukan buku bisnis secara spesifik, tapi
kombinasi. Melihat hidup dari sisi pemasaran yang tidak hanya untuk produk. Namun,
juga untuk memasarkan diri sendiri.”
Selain
itu, buku ini bisa dibilang cukup ramah bagi pemula, tanpa perlu memiliki latar
belakang ilmu ekonomi, maupun pemasaran. Karena menurutnya, buku ini disajikan
dengan menggunakan bahasa sehari-hari. Bahkan juga disertai dengan pengalaman
pribadi Penulis yang kian membuat pembaca merasa lebih dekat secara personal.
Nah,
bagi kalangan intermediate di dunia marketing, Kak Visya mengungkapkan
kalau buku ini bisa menjadi sarana untuk mengingat, maupun me-refresh memori
bagi pembaca yang sudah berpengalaman di marketing tentang penerapan ilmu ini
ke diri sendiri.
Lebih lanjut,
ia menuturkan kalau buku bukan hanya berisi ilmu, tetapi juga beragam cerita,
curhatan, bahkan ocehan Penulis kepada pembaca. Tentu hal ini kian mendekatkan
Penulis dengan pembaca, karena kesamaan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.
Bahkan,
buku ini menggunakan pendekatan ilmiah dan praktis. Melalui sumber referensi
yang tertuang dalam buku ini, tak hanya memberikan contoh dan penjelasan yang hanya
berdasar dari pengalaman Penulis dan orang lain. Lebih dari itu, juga didasarkan
pada teori pemasaran yang berasal dari hasil riset buku, artikel, bahkan jurnal
internasional. Hal ini kian menegaskan kalau buku ini bersandar dengan
pendekatan ilmiah yang memperkaya sudut pandang untuk memahami ilmu marketing
secara lebih luas.
Oh,
ya, buku berisi 18 bab yang setiap babnya rata-rata tiap bab berkisar antara
4-10 halaman. Namun, menurut Kak Visya, ada satu bab yang panjangnya mencapai
56 halaman. Btw, ia mengungkapkan kalau buku ini tak seluruhnya berisi
teks. “Karena ternyata penulis ini tipe yang humoris juga, ya. Intinya
jangan bayangkan buku marketing yang penuh bahasa sukar dan bikin kita berkali-kali
mengulang apa yang dibaca,” ungkapnya.
Bahkan, sekalipun penulis menyisipkan beragam istilah dalam dunia marketing, tetapi bahasanya menggunakan bahasa populer. Misalnya, price, promotion, positioning, mental availability, dan sebagainya. Terlebih penting lagi, pembaca jadi lebih tahu korelasi antara ilmu marketing yang bisa diterapkan dalam mengembangkan diri sendiri untuk hidup secara lebih efektif.
Identitas Buku
Penulis: Henry Manampiring
Penerbit: Penerbit Buku Kompas
Tanggal Terbit: 13 Jun 2024
ISBN: 582414121
Halaman: 280
Deskripsi Buku
Ilmu marketing bisa menjadi ilmu kehidupan? Sangat bisa, menurut Penulis. Sesudah berkarier seperempat abad dalam dunia marketing, advertising, dan komunikasi merek, penulis menemukan banyak prinsip marketing yang bisa membantu kita lebih efektif di dalam meraih cita, cinta, dan memenangkan persaingan hidup.
Konsep-konsep fundamental seperti positioning, reach, 4P, mental availability dan distinction, sampai mitos-mitos kesetiaan pelanggan dan brand purpose, semua dibahas dalam bahasa sederhana dan humoris, dengan contoh-contoh penerapan yang mudah dimengerti, tidak hanya oleh brand, tetapi juga dalam kehidupan kita sehari-hari.
Buku ini cocok untuk pelajar, mahasiswa/i, profesional muda yang tertarik pada dunia marketing, praktisi marketing yang sudah berpengalaman tapi dan ingin me-refresh pengetahuannya, dan siapa pun yang ingin hidup lebih mengembangkan diri menjadi pribadi yang efektif.
Jadi, adakah Sobat Baca yang telah membaca buku ini? Jika sudah, yuk bagikan di kolom komentar. Oh, ya, jangan lupa masukin buku ini dalam salah satu buku WL, ya!


Tidak ada komentar