Kamis, 26 September 2024

Buku 5 Tahun Pertama Pernikahan

Banyak yang bilang kalau masa 5 Tahun Pertama Pernikahan adalah masa yang paling krusial. Sepasang pengantin yang masih layak disebut sebagai pengantin baru tadi, tentu akan menjumpai segala rupa tantangan yang mau nggak mau harus dijalani berdua sesuai komitmen saat ijab kabul yang sudah diucapakan di hadapan wali nikah.

Banyak pula kejutan yang muncul dan berubah serta mengubah kehidupan. Nah, kan, MinBuk jadi ingin tahu lebih lanjut nih tentang hasil obrolan seru antara Kak Marisa dan Kak Riri mengenai buku yang menguak seluk-beluk kejutan sepanjang lima tahun pertanya menyandang status sebagai suami istri.

buku 5 tahun pertama pernikahan canun kamil fufu elmart

Profil Buku 5 Tahun Pertama Pernikahan

Judul                     : 5 Tahun Pertama Pernikahan (Menjemput Berkah, Menggapai Hikmah)

Penulis                 : Ikhsanun Kamil, Foezi Citra Cuaca

Penerbit              : Mizania

Tahun Terbit      : Cetakan pertama, Agustus 2017

Tebal                     : 245 halaman

Blurb Buku 5 Tahun Pertama Pernikahan

Buku ini berisikan catatan dan bait-bait pengalaman dalam mengarungi pernikahan yang belum cukup lama usianya. Bukan sebagai malaikat, bukan pula sebagai Cinderella dan Pangeran Kuda Putih-nya, bukan pula sebagai pasangan romansa dalam berbagai drama yang terkenal keromantisannya. Ini hanyalah kisah sepasang suami istri biasa di antara jutaan pasutri di Indonesia lainnya, yang semoga pengalamannya bisa menjadi inspirasi bagi banyak suami istri di negeri ini untuk senantiasa membangun Rumah Tangga Surganya. Semoga bisa menyerap saripati kebaikan yang ada, dan semoga bisa membantu Anda dan pasangan Anda menjalani kehidupan pernikahan yang lebih baik lagi.

Pengalaman Jumpa dengan Buku Tema Pernikahan yang Ditulis Sepasang Suami Istri

Dari penuturan Kak Riri, sebenarnya Kak Riri sendiri baru pertama kali mendengar judul buku yang ditulis oleh Canun Kamil dan Fufu Elmart – bila menggunakan nama keduanya saat menulis buku-buku anak di bawah publisher mereka sendiri ini – pada momen Tukar Buku Berjalan sekitar awal tahun lalu. Baru membaca judul bukunya saja, Kak Riri lekas kepincut.

Sayang sekali, rupanya Kak Riri belum berjodoh untuk bisa memeluk buku bertema pernikahan satu ini, lewat sesi tukar buku kala itu. Pada akhirnya, Kak Riri berhasil membaca tamat buku yang sampulnya didominasi warna putih ini ketika mendapatkan tukar pinjam pada sesi Tukar Buku Berjalan di bulan Agustus.

Wah, pas sekali ya Kak. Jadilah, nggak butuh waktu lama berselang selepas ditamatkan, MinBuk dan Sobat Buku bisa cari tahu tentang isi bukunya lewat sesi Bicara Buku.

bicara buku 5 tahun pertama pernikahan

Poin pertama yang menarik sekali dari buku 5 Tahun Pertama Pernikahan ini, tentulah sebab dua penulisnya memanglah sepasang suami istri. Wah, MinBuk sejak awal pun sudah menduga, akan ada banyak sekali pengalaman menjalani biduk rumah tangga di momen lima tahun pertama dari pasangan penulisnya.

Canun Kamil sendiri merupakan seorang lulusan fakultas kedokteran. Sementara Fufu Elmart sang istri, adalah lulusan kebidanan. Meski demikian, selepas menikah, keduanya memutuskan untuk menekuni bidang training dan konsultan rumah tangga.

Sesuai dugaan para pembaca – MinBuk dan Sobat Buku juga kan ya – mostly isi dari buku ini adalah pengalaman pribadi penulis selama 5 tahun pertama pernikahan. Termasuk beberapa pengalaman client mereka juga.

Gaya penulisannya seperti untaian katra-kata mirip puisi, Ada juga beberapa puisi bahkan lirik lagu yang dicantumkan. Menurut Kak Riri, hal ini terjadi sebab Fufu Elmart alias Foezi Citra Cuaca memang begitu menyukai puisi, sehingga memberi banyak pengaruh dalam gaya penulisannya.

Fase Pernikahan di Buku 5 Tahun Pertama Pernikahan

Sebab buku tema pernikahan ini memang diambil dari pengalaman pribadi penulis, juga saripati dari pernikahan di sekitar penulis, ada 5 fase dalam pernikahan yang muncul sepanjang 5 tahun menjalani posisi sebagai sepasang suami istri. Nah, lengkap dibahas nih di buku ini, Sobat Buku.

Fase sepanjang 5 tahun pertama pernikahan tersebut, yaitu :

  1. Fase euforia
  2. Fase pain
  3. Fase struggle
  4. Fase survive
  5. Fase bless

Masing-masing fasenya dijabarkan di bab tersendiri. Sehingga bisa digambarkan kalau buku 5 Tahun Pertama Pernikahan ini berisi 5 bab utama.

Di awal bab dijelaskan mengenai petunjuk pemakaian buku ini. Mulai dari diharapkannya pembaca nggak melewati bagian pendahuluan. Selanjutnya pembaca bebas saja membaca masing-masing babnya meski nggak beurutan.

Bahas Lebih Jauh Soal Fase Pernikahan di 5 Tahun Pertama

Fase Euforia

Ini adalah fase kebahagiaan menjadi raja dan ratu, serta kebahagiaan ketika merayakan cinta masih membara sedemikian luar biasa. Ini merupakan fase yang dialami banyak orang ketika baru saja menikah. Masa saat kekurangan pasangan mungkin belum tersingkap banyak, atau belum ke tahap mengganggu.

Pada fase ini, dicantumkan beberapa judul puisi yang diterima oleh penulis saat menikah. Aih … MinBuk sih membayangkan kalau di fase euforia pernikahan ini, pastilah dipenuhi perasaan romantis dan jatuh cinta setiap harinya ya, Sobat Buku.

Pembahasan yang paling berkesan buat Kak Riri selaku pembaca adalah tentang perbedaan antara wedding dan marriage. Nah lho, apa sih memangnya beda dari kedua kata tersebut?

Lewat buku 5 Tahun Pertama Pernikahan, disebutkan tentang banyak orang yang sibuk merencanakan pesta pernikahan (wedding), baik gedung, undangan, konsumsi, foto pre-wed, pelaminan, dan lain sebagainya. Tetapi jarang yang turut mempersiapkan pernikahan itu sendiri.

Resepsi merupakan titik START. Sementara persiapan pernikahan adalah knowledge dan skill pernikahan.

Fase Pain

Ini adalah fase ketika berbulan-bulan hidup bersama. Dirasakan mulai ada sikap atau perilaku pasangan yang mengusik. Ketika ekspektasi kita terhadap pasangan justru menipu diri kita. Ternyata, pasangan tak seperti yang dibayangkan. Ditambah lagi dengan emosi negatif yang tersimpan pada diri kita di masa lalu juga turut mengundang luka pada fase ini.

Pada fase ini, masalah yang terkesan kecil dan sepele pun bisa jadi membesar. Pada beberapa pasutri, ada yang memilih menyerah pada fase pain. Namun, cukup banyak juga yang menyikapi fase ini dengan baik dan berlanjut ke fase berikutnya.

Di bab ini banyak dibahas mengenai problematika pernikahan yang muncul akibat luka emosi atau luka batin yang belum usai. Terdapat 5 contoh kisah problem yang berkaitan dengan luka emosi dan bagaimana bisa berdamai dengan luka itu.

Menurut Kak Riri, kisah-kisah tersebut cukup membekas baginya. Salah satunya mengenai seorang ibu muda yang ketika ia mendapatkan permasalahan dalam pernikahannya, selalu terbersit hasrat untuk pulang ke rumah orangtuanya. Hal yang rupanya setelah dialami, ada yang belum selesai antara dia dan dirinya sendiri, yaitu tentang niat dan tujuan ia menikah. Masih ada luka yang belum disembuhkan. Sebab dirinya belum seutuhnya menerima jalan takdir yang telah ia pilih.

Fase Struggle

Fase ketika sudah menyadari dan menerima kekurangan pasangan, dan memilih untuk memperjuangkan serta memperahankan pernikahan. Fase inilah yang disebutkan dalam buku 5 Tahun Pertama Pernikahan sebagai fase yang paling banyak menguras energi.

Belum terjalinnya komunikasi yang baik, masih dengan versinya masing-masing. Tantangan pada fase ini adalah banyak suami istri yang merasa berjuang sendirian. Hal ini terus diupayakan hingga energinya habis dan masuk ke fase berikutnya.

Pada bab fase struggle ini menurut Kak Riri, ada banyak sekali problem yang terjadi di dalam rumah tangga sebagai bumbu-bumbu yang mewarnai pernikahan. Persoalan yang bisa dibilang seringkali terjadi. Mulai dari masalah komunikasi, perbedaan watak dan emosi, permasalahan ekonomi, persoalan anak, mertua, bahkan orang ketiga. Hampir semua ada kisahnya.

Nah, segini saja nih pembahasan isi buku 5 Tahun Pertama Pernikahan karya Ikhsanun Kamil dan Foezi Citra Cuaca yang diuraikan dalam sesi Bicara Buku antara Kak Riri dan Kak Marisa. Kalau Sobat Buku sudah penasaran dan ingin tahu lebih mendalam, ada baiknya memang beli bukunya sih ya.

Seperti judul buku yang minggu lalu sudah dibicarakan juga nih, Sobat Buku. Tenang … Semua Pernah Salah Kok, maka apapun yang terjadi dalam hidup merupakan sebuah pembelajaran. Ya kan?

Pesan dari Buku 5 Tahun Pertama Pernikahan

Sepanjang obrolan seru antara Kak Riri dan Kak Marisa, MinBuk mendapati nih kalau ada beberapa pesan penting yang sesungguhnya menjadi nyawa dari buku karya Canun Kamil dan Furu Elmart ini. Serupa dengan apa yang Kak Riri sampaikan, bahwa Kak Riri meng-highlight beberapa poin penting dalam masa awal pernikahan.

Pesan tersebut adalah … bahwa apapun persoalan rumah tangga yang saat ini dihadapi, mungkin bisa jadi rasanya begitu bertubi-tubi tanpa henti. Namun yakinlah, Allah SWT nggsk pernah meninggalkan kita. Allah SWT menjulurkan begitu banyak tali pertolongan bagi kita dalam jurang.

Tentu saja demikian, sebab sebagai makhluk ciptaan Allah, Allah SWT memberikan kita akal untuk berpikir, menganalisa, dan melakukan introspeksi diri. Allah SWT pun memberikan kita mulut untuk berkomunikasi dengan baik.

Selain itu, Allah SWT memberikan waktu bagi kita untuk di-manage, sehingga kita diminta untuk mengatur waktu supaya terbangun quality time dengan baik bersama pasangan. Sebab Allah SWT menghadirkan pasangan halal adalah sebagai tempat untuk saling berbagi cerita, menjadi sahabat terdekat.

Allah SWT juga memberikan telinga untuk mendengar segala keluh kesah dari pasangan sah. Allah SWT pun menghadirkan kesabaran dalam diri sepanjang menjalani prosesnya. Allah SWT juga menghadirkan tangan untuk bertindak dan mengubah keadaan menjadi lebih baik.

Banyak hal yang Allah SWT sudah berikan kepada kita agar tangguh menjalani dan memperjuangkan pernikahan yang sudah diikrarkan ya, Sobat Buku. Nah, masih banyak pesan lagi yang tentunya banyak termuat dalam buku 5 Tahun Pertama Pernikahan karya Ikhsanun Kamil dan Foezi Citra Cuaca ini.


Kontributor : Akarui Cha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

I Am Sarahza : Mengeja Makna Berserah Diri yang Sesungguhnya

J umat siang (22/11) yang lalu, Kak Sasha menyapa seisi grup Forum Buku Berjalan (FBB) dengan sapaan hangat. Seperti yang memang selalu dige...