Kamis, 17 Oktober 2024

Love from Mecca to Medina Menghadirkan Pesan Apa untuk Pembacanya?

Buku Love from A to Z begitu dikenal. Kisahnya berdasarkan kisah nyata yang dialami oleh penulisnya, S. K. Ali. Kisah tentang Adam dan Zayneb yang berjuang mengatasi tantangan tak terduga hingga menemukan jati diri mereka.

Kisah yang banyak menarik perhatian pembaca ini kemudian dilanjutkan dalam novel yang berjudul Love from Mecca to Medina yang muncul ke publik pada 2022 lalu.

bahas novel Love from Mecca to Medina

Nah, kali ini nih Sobat Buku, Kak Ranti akan menemani Kak Naja yang membicarakan sembari mengulik mengenai pesan apa sih yang dibawa oleh Love from Mecca to Medina karya S. K. Ali. Sudah siap? Sini … duduk samping Minbuk, biar kita bisa simak curhatan Kak Ranti dan Kak Naja bareng-bareng.

Profil Novel Love from Mecca to Medina

Judul                     : Love from Mecca to Medina

Penulis                 : S. K. Ali

Penerjemah          : Jimmy Simanungkalit

Terbitan                : Penerbit Republika

Tebal                    : 404 halaman

Blurb Novel From Mecca to Medina

“Kenapa sih kau bisa bersenang-senang tanpa aku? Lalu membelikan aku pakaian yang persis sama dengan si perusak rumah tangga itu?”

Zayneb kini tak punya tempat tinggal. Dia menghabiskan harinya untuk berlari dan bersembunyi : dari reporter kampus yang ingin mewawancarainya atas tuduhan yang keji, dan orangtuanya serta Adam yang tidak tahu keadaannya saat ini. Rekening Adam saat ini hampir kosong, dan berjauhan dengan Zayneb pun membuat lubang gelap di hatinya, hampir membuatnya terjatuh dalam kehampaan.

Dalam rindu yang membara, keduanya beribadah di tempat paling suci bagi umat Islam, tapi entah kenapa semuanya berjalan tidak seperti yang mereka inginkan. Meski memang di tempat suci ini mereka tak bisa leluasa melepas rindu, mungkinkah keduanya memperbaiki hubungan mereka dengan Sang Pencipta juga memperbaharui cinta pada makhluk-Nya?

Aku berdoa agar diberi kekuatan untuk menceritakan semuanya, bahkan mengenai hal yang paling membuatku takut : bahwa aku takut Zayneb akan meninggalkanku karena aku terlalu membutuhkannya.

Kenapa Kak Naja Sangat Merekomendasikan Buku S. K. Ali yang Ini?

Dalam sesi Bicara Buku yang angkat Love from Mecca to Medina karya S. K. Ali pada jumat lalu (11/10/2024) antara Kak Naja dan Kak Ranti, rupanya buku terjemahan yang di Indonesia diterbitkan oleh Penerbit Republika ini menyajikan sebuah cerita dengan 3 tema sekaligus. Membahas mengenai cinta, romansa, dan Mekkah.

Menurut Kak Naja nih, buku yang angkat tema ini tuh cukup jarang. Itulah hal pertama yang lekas memantik rasa ingin tahu Kak Naja.

Hmm … seperti yang Minbuk juga perhatikan sih. Buku Love from Mecca to Medina juga banyak direkomendasikan oleh para bookstagram Indonesia untuk turut dibaca.

Meskipun belum seterkenal novel terjemahan lainnya, tetapi novel ini punya keunikan tersendiri yang bisa menarik siapapun untuk membacanya. Membawa pembaca hanyut dalam kisah Zayneb dan Adam. Begitulah kalimat pembuka yang Kak Naja sampaikan kepada Kak Ranti.

Bahkan ketika mengintip bagian daftar isi novel Love from Mecca to Medina saja, sudah berasa uniknya. Sub bagian dalam novel ini diberi judul “artefak”, Sobat Buku.

Nah, Sobat Buku, walaupun novel Love from Mecca to Medina ini merupakan sekuel dari novel Love from A to Z, tapi aman saja kok kalau dibaca terpisah. Mengisahkan lanjutan cerita keta Zayneb dan Adam sudah menikah.

Novel ini terbagi menjadi 4 bagian nih, menurut penuturan Kak Naja, tentu saja. Salah satu novel jenis page turner yang bikin candu dan sulit untuk menahan diri dari menjeda membacanya hingga tamat.

Seperti yang Minbuk pertanyakan dari sesi Bicara Buku Forum Buku Berjalan kali ini yang kemudian Minbuk munculkan sebagai judul artikel reportase ini. Ada pesan manis yang disampaikan novel Love from Mecca to Medina karya S. K. Ali yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Jimmy Simanungkalit ini.

Tentang bagaimana menjaga nyala dari sebuah cinta yang akhirnya menyatukan dua orang anak manusia ke dalam sebuah ikatan nan sakral yang disebut pernikahan. Ketika Zayneb dan Adam harus menjalani long distance relationship (LDR), karakter Adam dihadirkan sebagai lelaki yang bucin luar biasa pada Zayneb.

Di sisi lain, sebagai seorang perempuan, Zayneb hadir sebagai jiwa yang teguh, tangguh, serta pantang menyerah. Kolaborasi karakter Adam dan Zayneb yang sungguh saling melengkapi. Saling menjaga dengan kekurangan dan kelebihan yang dimiliki.

Kak Naja berkali-kali memuji kalau S. K. Ali benar-benar cerdik, sebab menempatkan semangatnya juga dengan menulis kisah islami. Dalam catatan penulisnya tersebut, sangat nggak adil bila ia sebagai “pembaca muslim” mengetahui mitologi Yunani, Romawi, cerita Alkitab, catatan sejarah, dan lain-lain yang dikisahkan oleh para kolonialis berbasis agama.

S. K. Ali pun memutuskan untuk nggak memenjarakan semangat cerita islaminya dalam dirinya. Dan … selagi menulis cerita ini, sang penulis – dalam hal ini tentu saja S. K. Ali – berkomitmen untuk selalu menyertakan topik-topik islami dengan memberikan pemahaman bahwa islam adalah agama yang hidup, serta penuh kasih, dan bukan untuk diperlakukan sebagai sesuatu yang harus disimpan di lemari barang antik karena terlalu sakral untuk disentuh.

Nah kan, Minbuk kini mengerti bagaimana perasaan Kak Naja yang kala itu berkisah bersama Kak Ranti, rasakan usai menamatkan Love from Mecca to Medina. Pesan atas indahnya kehidupan khas islami yang indah. Tentang agama yang bukan hanya terbatasi oleh sekadar ritual sehari-hari saja.

Kak Naja pun menyampaikan kalau rupanya di dalam buku ini, ada banyak sekali quote yang bertebaran. Bahkan, ada salah satu kutipan yang memberi kesan mendalam nih untuk Kak Naja selaku pengulas buku di sesi Bicara Buku kali ini.

“Adam, kau akan selalu baik-baik saja kalau kau melihat dan mensyukuri apa yang ada di sekitarmu.”

Sungguh novel Love from Mecca to Medina ini bikin beberapa anggota Forum Buku Berjalan yang mengikuti sesi Bicara Buku bersama Kak Ranti jadi kepincut untuk ikut membaca buku ini juga. Hmm … kalau Minbuk sih, jangan ditanya ya.

Jadi Sobat Buku, apa kamu sudah pernah baca novel Love from Mecca to Medina karya S. K. Ali juga? Kesanmu bagaimana sih?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Temu Buku Jakarta : Belajar Dan Diskusi Mindful Reading

  Hai sobat buku! Gimana kabarnya? Semoga sehat ya. Kalau di tempat minbuk beberapa hari ini sering hujan. Khawatir penyakit datang 😣 . T...