Kamis, 26 Desember 2024

Menjadi Manusia Menjadi Hamba : Buku Tentang Apa?

Adakah di sini Sobat Buku yang tahu tentang youtube channel #NgajiFilsafat seperti Kak Ramhah? Rupanya, Kak Rahmah pun mengenal buku Menjadi Manusia Menjadi Hamba karya Fahruddin Faiz, dari sana.

Untuk kali pertama sepanjang Minbuk bertugas nih, baru kali ini Minbuk menyaksikan Kak Rahmah tampil selaku mengulas tanpa ditemani moderator. Akan seseru apa sih sesi bahas buku kali ini? Lalu, buku Menjadi Manusia Menjadi Hamba ini akan memberi banyak pesan apa saja untuk kita semua nih, Sobat Buku?

buku Menjadi Manusia Menjadi Hamba - Fahruddin Faiz

Profil Buku Menjadi Manusia Menjadi Hamba

Judul                    : Menjadi Manusia Menjadi Hamba

Penulis               : Fahruddin Faiz

Penerbit            : Noura Books

Tahun Terbit    : 2020

Tebal                  : 237 halaman

Blurb Sebuah Buku dari Ngaji Filsafat Fahruddin Faiz

Gaya hidup modern, disamping menawarkan berbagai kenikmatan dan kemudahan hidup, kerap membuahkan dehumanisasi. Banyak manusia seolah kehilangan kemanusiaannya, kehilangan fitrahnya -- khususnya dimensi spiritual.

Lalu, seolah merespons fenomena itu. tak sedikit yang kemudian secara ekstrem memilih "jalan spiritual", sampai-sampai memancang visi lenyapnya diri dan tak lagi peduli dengan situasi duniawi. Tugas manusia sebagai khilafah pun jadi terabaikan.

Buku ini membahas sekaligus fitrah kemanusiaan dan tanggungjawab kehambaan, Dengan pembahasan yang populer dan bahasa yang ringan, penulis mengajak pembaca mengenali mandat manusia, sekaligus menjadi hamba. 

Berkenalan dengan Buku Menjadi Manusia Menjadi Hamba

Saat sesi Bicara Buku baru saja dimulai, Kak Rahmah menuturkan kalau dirinya secara pribadi sudah mengetahui tentang buku karya Fahruddin Faiz ini sejak tahun 2022 lalu. Buku ini tersedia di iPusnas, namun antrean bacanya panjang sekali. Sungguh rejeki bagi Kak Rahmah, akhirnya bisa memasukkan buku ini dalam rak buku pribadinya sejak bulan November lalu.

Seperti yang Minbuk sudah sempat sampaikan di awal cerita ya, Sobat Buku. Kak Rahmah mengenal buku Menjadi Manusia Menjadi Hamba ini mula-mulanya sebab beliau mengikuti sebuah channel youtube #NgajiFilsafat.

Isi buku ini merupakan sebagian dari materi di Ngaji Filsafat yang diselenggarakan setiap hari Rabu malam Kamis di Masjid Jendral Sudirman, Yogyakarta. Bermula dari tuturan yang disampaikan langsung kepada audiens, maka terasa sekali dalam gaya bahasa dan pilihan kalimat yang digunakan dalam buku ini. Begitulah yang Kak Rahmat sampaikan pada Sobat Buku yang hadir menyimak sesi Bicara Buku saat itu.

Ngaji Filsafat Menjadi Manusia Menjadi Hamba

Kembali mengikuti cerita Kak Rahmah nih, Sobat Buku. Saat ini memang sudah banyak bertebaran buku-buku beraroma filsafat yang dibedah dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami. 

Ngaji Filsafat ala Fahruddin Faiz selaku penulis dari buku Menjadi Manusia Menjadi Hamba ini, sudah berjalan sejak tahun 2013 lalu. Dalam rangka memberikan pengayaan wawasan karena orang kalau dengar istilah filsafat sudah terlanjur takut duluan. Malas untuk belajar. Bikin otak jadi penuh.

Ya ... baiklah Kak Rahmah, Minbuk selaku pembaca buku --- atau mungkin kamu ya, Sobat Buku -- yang menyandang salah satu julukan seorang pembaca buku, membaca atau mendengar kata filsafat saja, seketika itu akan terpikir kalau ilmu ini pastilah njelimet. Kamu begitu juga nggak, Sobat Buku?

Dalam buku Menjadi Manusia Menjadi Hamba, melalui ulasan Kak Rahmah tentu saja, ada cukup banyak paparan dari penulis yang relevan dengan kondisi saat ini. Sebut saja, untuk mengenal seseorang, jangan mendengar dari perkataan orang lain. 

Jangan biasakan mengomentari orang yang kita nggak pernah terlibat langsung dengannya. Kita nggak tahu, perjalanan hidupnya dan jalan hidup yang sedang dilaluinya. 

Maka, biarlah. Nggak perlu dikomentari. 

Sayangnya, kebiasaan kebanyakan orang sekarang ini adalah mengomentari apa saja. Kita bercerita, kita membuat konten apalagi sampai viral atau apa saja pasti orang-orang ramai berkomentar. Menghakimi dan menghujat seakan-akan tahu segalanya.

Pembahasan Menarik dsri Buku Menjadi Manusia Menjadi Hamba Karya Fahruddin Faiz

Di antara pembahasan yang menarik menurut versi Kak Rahmah, yaitu bahasan tentang fitrah suka bermain. Ehm ... kalau Minbuk sih, selain bermain, juga suka bersantai di tempat edukatif di Jakarta

"Di balik manusia sejati selalu ada anak yang ingin bermain. Kalau ada orang yang hidupnya serius terus, tidak ada waktu santai, tidak pernah sesekali rekreasi, main, atau guyon berarti dia tidak sejati sebagai manusia Ia kehilangan fitrahnya. Fitrah manusia itu homo ridens -- bisa tertawa, bisa santai."

Hal . 178

Maka nggak mengherankan jika ada teman kita yang usil atau mungkin ada anak yang selalu aktif bergerak karena energinya masih banyak. Jangan disuruh beraktivitas serius dulu. 

Demikianlah yang Fahruddin Faiz sampaikan, Sobat Buku. Biar saja orang itu menghabiskan energinya dulu dengan bermain atau berolahraga.

Pada akhirnya, semua pemaparan ideal tentang kehadiran manusia di muka bumi akan mengarah pada satu kesimpulan, bahwa kehadiran manusia dengan segala fasilitas yang diberikan oleh Allah SWT, membawa dua tanggungjawab sekaligus. Tanggungjawab tersebut berupa : menjadi mansusia, dan menjadi hamba. Menjadi khalifah-Nya, dan menjadi hamba-Nya.

Sepotong Wejangan dari Fahruddin Faiz di Buku Menjadi Manusia Menjadi Hamba

Ada pula wejangan beliau (baca : Fahruddin Faiz selaku penulis ) yang sering kita anggap remeh di era digitalisasi ini. Yaitu, membuat konten yang berbau kebohongan.

Jangan melakukan hal yang salah, maksiat, atau dosa, hanya demi membuat orang tertawa. Jangan hanya membuat-buat kebohongan, semisal : sebenarnya kamu nggak terpeleset, tapi kita membuat konten habis terpeleset, dan dilucu-lucukan ceritanya. Padahal, cerita tadi hanyalah karangan. Hal yang demikian itu tuh, nggak dibolehkan, Sobat Buku.

Belajar filsafat berarti kita belajar tertawa, gembira, menertawai hidup, dan menertawai diri kita sendiri. Di situlah fungsi introspeksi sekaligus katarsis.

Itulah secuplik pandangan mata Minbuk pada sesi Bicara Buku yang menghadirkan Kak Rahmah, Sobat Buku. Ada pesan yang seketika menohok Minbuk nih selaku admin Buku Berjalan yang banyak bermain-main di ranah media sosial. Jleb ya. Kalau bisa, jangan bohong gitu ya dek ya, jangan ya dek ya. 

Apakah di tahun 2025 nanti, kamu akan ikut membaca buku Menjadi Manusia Menjadi Hamba juga? Bila ada pesan atau kesan yang kamu dapati sepanjang membaca, sila ceritakan di kolom komentar ya, Sobat Buku. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baitul Maqdis for Dummies : Mengenal Lebih Jauh Negeri Para Nabi

Siang itu, Kak Ani selaku pengulas dari buku Baitul Maqdis for Dummies karya Felix Y. Siauw langsung melempar sapa sekaligus tanya, sejauh m...