Kamis, 20 Februari 2025

Karya Dee Lestari yang Tanpa Rencana

Buku berjudul Tanpa Rencana karya Dee Lestari belum lama ini sering wara-wiri di linimasa berkat unggahan dari para bookstagramer Indonesia. Sampulnya yang didominasi warna putih, sungguh menarik hati. Minbuk pun memantau beberapa book blogger yang turut mengulas buku ini di blog mereka masing-masing.

Entah keberuntungan atau apa namanya, Kak Geeta Anjani yang merupakan seorang Addections -- sebutan untuk para pembaca loyal dari karya-karyanya Ibu Suri Dee Lestari -- hadir dalam sesi Bicara Buku untuk mengulas buku dari Ibu Suri yang terbaru. Wuaa ... Sobat Buku di Forum Buku Berjalan sungguh beruntung sekali.

Identitas Buku Tanpa Rencana Dee Lestari

Judul            : Tanpa Rencana

Penulis         : Dee Lestari

Penerbit       : Bentang Pustaka

Edisi              : Cetakan Pertama, November 2024

Tebal            : 220 halaman

ISBN             : 978-623-1864-352

Genre           : antologi cerpen, fiksi

Blurb Buku Tanpa Rencana Terbitan 

Selain dikenal sebagai novelis, Dee Lestar juga seorang cerpenis andal. Karya-karya antologinya telah mendapat beberapa penghargaan, antara lain Karya Sastra Terbaik Tempo dan 5 Besar Khatulistiwa Awards untuk Filosofi Kopi, serta Penghargaan Badan Bahasa untuk Madre. Kumpulan cerita pendeknya Rectoverso juga sukses dipasarkan dan telah diadaptasi menjadi film layar lebar. 

Tanpa Rencana merupakan karya antologinya yang keempat. Tajuk antologi ini dipilih untuk menggambarkan proses kreatif unik Dee saat menuliskan karya-karya di dalamnya. Dee menggarap ide-ide yang terbersit spontan, tak jarang ditulis sekali jadi. Kendati demikian, kumpulan cerpen dalam Tanpa Rencana begitu kaya akan makna. Berbagai perenungan mendalam tentang hidup, kematian, kehilangan, penerimaan, dan spiritualitas, kembali diolah Dee menjadi cerita pendek serta puisi naratif yang renyah, lincah, sekaligus menyentuh.

Kenalan Lebih Jauh dengan Buku Tanpa Rencana

Buku antologi cerpen karya Dee Lestari ini merupakan buku ketujuh-belas selepas Ibu Suri merilis Rapijali : Kembali, di tahun 2021. Kemudian, buku ini juga menjadi buku antologi keempatnya setelah Filosofi Kopi, Rectoverso, dan Madre.

Kebetulan sekali, Kak Geeta membeli buku ini bukan karena FOMO (Fear of Missing Out), seperti yang Kak Geeta klarifikasi di hadapan Kak Selly selaku moderator dan Sobat Buku seisi grup Forum Buku Berjalan, kala itu. Nah kan, seperti yang Minbuk colek di paragraf pembuka, buku antologi Tanpa Rencana dari Ibu Suri Dee Lestari ini kan belakangan memang sedang hype banget dibaca dan dibicarakan para bookstagram dan book blogger sesuai pandangan mata Minbuk.

Usut punya usut nih, Sobat Buku. Kak Geeta yang memang mengakui kalau dirinya adalah bagian dari para Addections, sudah dipastikan setiap karya dari Dee Lestai auto menjadi incarannya Kak Geeta.

Oke, siap, Kak! Kalau Kak Geeta baca blogpost yang Minbuk tulis ini, semoga kapan-kapan Kak Geeta berkenan buat berbincang-bincang tentang berbagai karya dari Ibu Suri yang lainnya ya.

Dalam buku antologi cerpen Tanpa Rencana karya Dee Lestari ini, terdapat delapan belas cerita pendek, puisi mapun prosa tentang cinta, kehidupan, perpisahan karena kematian, kehilangan hingga penerimaan. Dee Lestari membiarkan ide itu datang dan langsung dieksekusi dalam sekali duduk atau beberapa sesi. Itulah sebabnya buku ini diberi judul Tanpa Rencana dan hampir semuanya ditulis sespontan itu.

Karya dalam Tanpa Rencana yang Idenya Berasal dari 3 Pembaca Terpilih

Dari kedelapan-belas karya tersebut, ada tiga cerita yang idenya berasal dari para pembaca terpilih. Jadi, sempat waktu itu pihak penerbit Bentang Pustaka mengadakan sayembara di Instagram, dimana para pembaca boleh melontarkan ide atau tema cerita apapun untuk nantinya cerita terpilih akan dikembangkan lagi oleh penulis, dan masuk ke dalam buku Tanpa Rencana. Tentunya, selain itu, si pembaca beruntung akan mendapatkan hadiah dinner bersama Dee Lestari.

Kak Geeta sampai menghadirkan emoticon, betapa dirinya "iri" dengan para pembaca beruntung tadi. Walau dari sisi lain, Kak Geeta juga sangat bahagia ketika buku Tanpa Rencana ini akhirnya rilis juga. Alasannya, selain Kak Geeta rindu dengan karya terbaru Dee Lestari, antologi cerpen kali ini pun sejak awal sudah terasa lebih deep dan personal.

Rasa yang Dibawa oleh Antologi Tanpa Rencana Kepada Pembacanya

Ketika Kak Geeta membaca karya di dalam buku ini, sangat kental sekali rasa kehilangan, kedukaan, sekaligus perjuangan Dee Lestari untuk menerima segala sesuatunya dengan ikhlas. Seperti yang banyak khalayak ketahui, Dee Lestari belum lama ini kehilangan suami serta sang ayah terkasih.

Menurut Kak Geeta lagi, nampaknya secara keseluruhan ya isi buku dari Dee Lestari yang belum lama terbit ini, ringan-ringan saja. Pun bukunya bisa dituntaskan dalam sekali duduk. Tetapi, nggak sedikit tulisan di dalamnya yang membuat pembaca merenung, atau bahkan memberi kelegaan dan keihlasan.

Nah, dari kedelapan-belas kisah, ada beberapa yang menjadi favorit dari Kak Geeta. Judulnya, mulai dari : Asam Garam, The Supernova Lounge, Cinta dalam Sebotol Kaca, Temu dan Power Ranger. Hmm ... mungkin Sobat Buku dan Minbuk akan lebih bisa memahami lagi kalau kita semua ikutan baca bukunya ya.

Kak Geeta membagikan sedikit bagian dari cerpen-cerpen yang menarik hatinya tersebut. Tentu saja, Minbuk jadi makin semangat kalau sudah dapat spill tipis-tipis begini. 

Cerpen Asam Garam berkisah tentang perjalanan seseorang dalam melewati kedukaan. Ceritanya sangat unik dan menghangatkan hati.

Dari cerita ini, Kak Geeta sebagai pembaca menyimpulkan bahwa kesedihan harus mendapatkan porsi yang sama dengan perasaan lain, seperti kegembiraan dan kebahagiaan. Jangan dianaktirikan karena ia akan menggenapimu. Yakin deh, jika kesedihan diberi ruang yang cukup, hari-hari berikutnya akan lebih ringan.

Cerpen The Supernova Lounge berkisah tentang reuni para tokoh-tokoh di buku Supernova. Kak Geeta pun menyatakan kalau dirinya sangat menyukai cerita yang ini.

Alasannya, tentu saja karena Kak Geeta merupakan pencinta dari kisah Supernova. Kak Geeta rindu dengan para tokoh dari masing-masing buku. Maka, cerpen ini persis reuni yang menjawab segala kerinduan Kak Geeta tersebut.

Apalagi, Dee Lestari juga turut hadir menjadi tokoh di dalam kisah ini. Sekaligus ada sedikit bocoran mengenai buku apa dalam seri Supernova yang akan terbit berikutnya.

Dalam cerpen Surat Cinta di Botol Kaca, Kak Geeta mengungkapkan kalau dirinya pun sangat menyukai cerita pendek yang ini. Nah lho, hampir semua cerita dalam Tanpa Renca tuh jadi favorit buat Kak Geeta ya, Soba. Hihihi ....

Dalam naskah cerpen tersebut, tokohnya digambarkan sudah nggak muda lagi, usianya lima puluh tahun. Kisah yang digambarkan bukanlah tentang cinta yang menggebu-gebu ala remaja, tapi cinta dua orang dewasa yang ternyata bisa nggak kalah manis dengan generasi yang jauh lebih muda.

Lalu, cerpen Temu dan Power Ranger menghadirkan kisah nan hangat antara ayah dengan putrinya tercinta. Menurut penuturan Kak Geeta, kisah ini sukses membuatnya termehek-mehek tersebab mengingat bagaimana kasih sayang orangtua terhadap anak-anaknya.

Terakhir, sebuah cerita pendek yang cukup personal bagi seorang Dee Lestari. Judul cerpennya, Bapak, Aku Mencoba. Sebuah karya beliau yang berupa surat ungkapan isi hatinya kepada sang ayah yang belum lama ini berpulang. 

Sampai di sini, Minbuk kira, deretan cerpen dalam antologi Tanpa Rencana karya Dee Lestari yang Kak Geeta rekomendasikan, sudah selesai. Eh ... ternyata masih ada lagi dong, Sobat Buku. Wkwkwk ....

Kisah penutup yang rupanya jadi "gong" dan meng-ambyar-kan semuanya. Begitu sih yang Kak Geeta ungkapkan, Sob.

Segala perasaan yang tadinya mengajak Kak Geeta menyusut airmata, selepas membaca cerpen yang satu ini, airmatanya seolah kembali masuk lagi dong. Hadudu ... Kak Geeta.

Judul cerpennya, Transendensi Ampas Insani -- dan kemudian disingkat T.A.I. -- dan iya, maksudnya adalah tahi yang itu --, Sobat Buku. Mengisahkan bagaimana sebuah kegiatan buang hajat mengajarkan kita selaku manusia tentang makna keikhlasan.

Wah wah, sepertinya kisah penutup di Tanpa Rencana ini banyak yang menganggapnya sebagai penutup terepik ya. Bukan hanya Kak Geeta, beberapa book blogger yang tulisannya Minbuk hampiri karena rasa penasaran, juga mengungkapkan hal serupa.

Spiritualitas dan hal-hal receh yang digarap sangat serius. Kak Geeta sampai cerita, kalau dirinya sesungguh pingin ngakak so hard, tapi ini tuh ilmu. Maunya sih illfeel, tapi ini tuh karya dari Ibu Suri dimana isi kepala apalagi risetnya tuh beneran "bikin nggak paham lagi" hingga lahirlah cerita ini. Begitulah, ungkapan hati terdalam dari Kak Geeta.

Last, menurut Kak Geeta, bagi Sobat Buku yang baru mau berkenalan dengan buku-buku karya Dee Lestari, buku Tanpa Rencana ini bisa banget menjadi bacaan pembuka. Sederhana, namun memiliki begitu banyak makna.

Jadi Sobat Buku, adakah di antara kamu yang sudah memiliki dan menamatkan buku antologi Tanpa Rencana karya Dee Lestari ini juga? Atau, sama seperti Kak Geeta nih, kamu merupakan bagian dari Addections juga. Colek Minbuk di kolom komentar ya.


Kontributor : Akarui Cha


1 komentar:

  1. Aaakkk...makasih ya, akhirnya bisa jg jdi pengulas di Bicara Buku 🥺 Makasih banyak kesempatannya utk FBB dan utk notulen ciamiknya kk kontributor ❤❤

    BalasHapus

Baitul Maqdis for Dummies : Mengenal Lebih Jauh Negeri Para Nabi

Siang itu, Kak Ani selaku pengulas dari buku Baitul Maqdis for Dummies karya Felix Y. Siauw langsung melempar sapa sekaligus tanya, sejauh m...