MinBuk terkejut ketika sesi Bicara Buku antara Kak Marisa
selaku moderator yang menghadirkan Kak Rahmah, dimana buku yang kali ini jadi
bahan pembicaraan itu ternyata rerbitan 13 tahun lalu. Wuuaaa … apakah buku
Informatics Challenges masih sangat relevan untuk masa sekarang?
Hmm … yuklah kalau begitu kita simak sama sama sesi Bicara Buku kali ini ya, Sobat Buku. Sini deh, duduk manis samping MinBuk.
Profil Buku Informatics Challenges
Judul :
Informatics Challenges (Menyikapi Secara Bijak Peluang & Dampak Pesatnya
Arus
Informasi di Era Teknologi Tinggi)
Penulis : R. Sandy Bachtiar, SKom.
Penerbit :
Bhuana Ilmu Populer
Terbitan :
Cetakan 1, 2011
Tebal :
276 halaman
Blurb Buku Nonfiksi Informatics Challenges
Sepuluh tahun terakhir, kita dikejutkan dengan aneka
fenomena yang terjadi dalam masyarakat terkait laju perkembangan teknologi
informasi dan media massa yang tak terbendung. Banjirnya berbagai jejaring
sosial dalam internet, perangkat digital, materi pornografi dan kekerasan,
serta aneka berita vulgar di televisi. Di satu pihak, banyak pihak mendapat
manfaat dari semua ini, tetapi sayangnya lebih banyak lagi yang justru menjadi
korban olehnya. Ada apa di balik semua fenomena ini ? Perkenankan buku ini
menjelaskan latar belakang di balik semua hal tersebut agar kita dapat menjadi
tuan dari semua ciptaan manusia tersebut, sebagaimana hakikat penciptaan
teknologi apapun, yaitu sebagai alat bantu manusia, bukannya penjajah kita.
Buku ini sangat cocok untuk semua kalangan, bahkan tanpa dasar ilmu komputer
sekalipun. Mulai dari siswa menengah hingga pemegang gelar akademik tertinggi,
petinggi perusahaan hingga ibu rumah tangga, pencari kerja hingga wiraswasta,
karyawan swasra hingga pejabat negeri, sepanjang memiliki kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan tak akan pernah habis. Membaca buku ini adalah sebuah investasi
emas untuk masa depan yang lebih cerah lagi. Nah, persiapkan diri Anda bersama
buku ini, lalu arungilah belantara informatika!
Perkembangan Teknologi yang Fasilitasi Arus Informasi
Lewat penuturan panjang Kka Rahmah selaku pengulas buku
Informatics Challenges ini, rupanya buku karya R. Sandy Bachtiar, SKom ini
sudah keren sedari mula. Apa pasal, coba? Soalnya proofreader-nya saja adalah
beberapa nama tersohor yang memang bisa disebut termasuk sebagai kalangan
cendikiawan Indonesia. Sebut saja Anies Baswedan dan lainnya.
Lebih mantapnya lagi, keseluruhan royalti dari buku ini akan
langsung didonaskan pada Dana Kemanusiaan Kompas. Sungguh sebuah bentuk sedekah
alias amal jariyyah ilmu ya, Sobat Buku.
Penulisnya pun berharap agar semakin banyak orang yang
terinspirasi dan elakukan hal serupa. Dengan caranya sendiri, tentu saja.
Bukankah menunjukkan kepedulian kepada sesama umat manusia memang dianjurkan
oleh seluruh agama kan ya, Sob?
Nah, lalu apa saja sih yang dikupas tuntas dalam buku
Informatics Challenges ini? Kak Rahmah menyampaikan kalau ada 6 bahasan besar
yang dipecahkan ke dalam beberapa artikel.
Sang penulisnya pun mengajak kita selaku pembaca untuk
menyadari betapa pentingnya memahami dan menggunakan informasi dengan tepat dan
cepat. Sebab penulisnya melihat ada banyak sekali informasi yang nggak
dimanfaatkan dengan tepat. Sehingga hal tersebut tentu dapat menimbulkan dampak
negatif bagi seseorang dalam hidupnya.
Seperti yang sama sama kita pahami nih, Sobat Buku, bahwa
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian cepat telah
meningkatkan kebutuhan orang dalam berbagai aspek kehidupan. Sebut saja nih,
mulai dari bidan industri, hingga banyak lagi.
Buku ini memberikan ulasan yang jelas tentang bagaimana
sikap kita dalam menghadapi suatu informasi. Dengan begitu, informasi tadi
dapat memberikan makna positif bagi orang yang memperolehnya.
Keunggulan lainnya dari buku Informatics Challenges karya R.
Sandy Bachtiar, SKom ini yaitu ditulis dengan bahasa yang ringan, sederhana,
dan mudah dipahami oleh setiap pembaca dari berbagai latar belakang. Wah, buku
yang menarik untuk kamu yang ingin banyak mengetahui mengenai bagaimana sih
caranya tetap bisa dapat dampak baik dari perkembangan teknologi dan informasi.
Menurut Kak Rahmah, buku ini pun sangat menarik sebab
dilengkapi dengan berbagai macam kejadian dalam kehidupan nyata yang terjadi di
sekitar kita. Tentunya, melalui penyampaian contoh-contoh konkret dalam
kehidupan sehari-hari. Ada pula panduan untuk bagaimana memahami dan menyikapi
persebaran arus informasi melalui teknologi tadi dengan bijaksana.
Nggak sampai di situ saja ternyata, Sobat Buku. Buku ini
juga membahas banyak hal dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Mulai dari
sisi budaya, dan kehidupan sosial. Bahkan sering ditemukan kalimat-kalimat
bernada filsafat penuh kebijaksanaan.
Mungkin telah banyak buku yang ditulis oleh para pakar, baik
itu dosen maupun praktisi, dalam berbagai metode dan versi. Tetapi buku ini
disajikan dalam bentuk yang lebih aktual, menarik, dan logis. Tentu saja sebab
buku Informatics Challenges bisa memberikan jawaban bagi setiap orang dalam
kehidupan nyatanya.
Bahasan Menarik dalam Buku Informatics Challenges
Buku ini bukanlah sebuah buku motivasi atau filsafat, tapi
isi bukunya sering mengaitkan dengan kebijaksanaan dan kearifan hidup yang
diselaraskan dengan kemajuan teknologi.
Di antara pembahasan menarik dalam buku ini, ada pada
halaman 73. Yaitu terdapat perbedaan utama yang sangat vital dari pengertian
informasi dan pengetahuan. Nah lho, kan MinBuk jadi ikutan penasaran.
Jadi, informasi sendiri hanya berlaku dalam waktu relatif
singkat, sedangkan pengetahuan mempunyai masa hidup yang jauh lebih panjang,
Informasi yang benar pada saat ini belum tentu benar beberapa saat kemudian.
Kalau MinBuk ingat kembali di sesi Bicara
Buku sebelumnya nih, bisa jadi buku yang bahas tentang Cara Jadi Kaya dari Buku
Dahsyatnya Ibadah, Bisnis, dan Jihad Para Sahabat Nabi yang Kaya Raya akan
masuk ke ranah pengetahuan ya. Buktinya saja, segala bentuk penerapannya masih
relevan hingga saat sekarang.
Nah, balik lagi memperhatikan Kak Rahmah yang membicarakan
buku Informatics Challenges nih. Perbedaan lain antara informasi dan
pengetahuan, yaitu informasi yang dianggap benar oleh si X misalnya, belum
tentu akan dianggap benar oleh si Y, bahkan bisa saja si Z nggak setuju Jadi,
orang yang berbeda bisa menyikapi sebuah informasi yang sama ecara berlainan
pula.
Dapat disimpulkan bahwa informasi bersifat relatif,
sementara pengetahuan adalah sesuatu yang benar secara mutlak dan berlaku
universal. Telah terbukti oleh zaman dan telah teruji oleh waktu.
Penulisnya mengingatkan, lewat penyampaian Kak Rahmah nih,
kalau di era informasi saat ini, efektivitas belajar dan bekerja akan mencapai
puncaknya pada usia muda. Alasannya, sebab problem hidup yang dihadapi saat itu
belumlah terlalu banyak ketimbang tua nanti.
Nah kan, MinBuk malah jadi ingat lagi sama buku
5 Tahun Pertama Pernikahan. Intinya, mumpung masih muda, banyak-banyaklah
belajar cari pengetahuan biar nggak berujung menikah tanpa persiapan. Ahahaha …
maafkan MinBuk yang menclok sana-sini nih bahasannya.
Balik ke belajar di usia muda ya. Hal tersebut dibuktikan
dengan makin banyaknya miliarder muda dunia yang mencapai kesuksesan finansial
sebelum usianya mencapai 49 tahun. Eh, ada pula yang usianya bahkan masih di
angka 20-an kan?
Sebagai generasi penerus bangsa, di mana masa depan bangsa
terletak, hendaknya waktu yang tersedia bisa dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya. Misalnya dengan cara memberi porsi yang seimbang antara
(mendapat dan bereaksi terhadap) INFORMASI dan (mempelajari) PENGETAHUAN.
Oh ya, Kak Rahmah pun mengungkapkan kalau penulis kut
mengingatkan dalam era globalisasi saat ini, sangat nggak dianjurkan untuk
melakukan generalisasi. Seperti jika ada seorang mahasiswa kampus X yang
berbuat nggak baik, nggak bisa dianggap kalau semua mahasiswa kampus X pun
demkian. Jadi, baik dalam konotasi positif maupun negatif, kita nggak
selayaknya melakukan generalisasi alias pukul; rata.
Kita juga sebaiknya jangan terlalu cepat menyimpulkan tanpa
memahami persoalannya dahulu dengan bijak. Manusia kan diciptakan dengan dua
mata dan dua telinga.
Kita mesti melihat persoalan dari dua sisi, karena pada
setiap konflik akan selalu timbul dua versi cerita. Dengan memahami ini semua,
kita akan megajarkan hal-hal baik untuk generasi selanjutnya.
Di halaman 225, terdapat kutipan menarik yang sekarang sudah
benar-benar terjadi. Wah, benar-benar sudah terprediksi semenjak lebih dari 10
tahun lalu ya, Sobat Buku.
“Di era internet ini, kesuksesan akan berpihak pada mereka
yang suka membagi informasi dan pengetahuan yang dimilikinya. Bukan mereka yang
menyimpannya untuk kepuasan pribadi.”
(Richardus Eo Indrajit PhD)
Bila dulu seorang ahli atau pakar akan menyimpan rapat-rapat
ilmunya. Sekarang, di media sosial, justru mereka berlomba-lomba membagikan
ilmunya. Selain followers-nya semakin banyak, citra mereka pun semakin
terangkat.
Nah, pesan dari Kak Rahmah nih, untuk kamu Sobat Buku yang
mudah bosan baca buku, Kak Rahmah nggak merekomendasikan untuk coba membaca
buku Informatics Challenges ini deh. Alasannya, sebab sekujur bukunya berisi
full dengan tulisan alias tanpa ilustrasi. Wajar sih ya, soalnya terbitan 2011.
Beda dengan buku-buku masa kini yang menampilkan tampilan penuh gambar
pendukung demi memanjakan pembaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar