Kamis, 10 Oktober 2024

Arus Informarsi Mengalir Deras Sekali : Bicara Buku Informatics Challenges

MinBuk terkejut ketika sesi Bicara Buku antara Kak Marisa selaku moderator yang menghadirkan Kak Rahmah, dimana buku yang kali ini jadi bahan pembicaraan itu ternyata rerbitan 13 tahun lalu. Wuuaaa … apakah buku Informatics Challenges masih sangat relevan untuk masa sekarang?

Hmm … yuklah kalau begitu kita simak sama sama sesi Bicara Buku kali ini ya, Sobat Buku. Sini deh, duduk manis samping MinBuk.

bicara buku r sandy bachtiar skom

Profil Buku Informatics Challenges

Judul                     : Informatics Challenges (Menyikapi Secara Bijak Peluang & Dampak Pesatnya Arus

                   Informasi di Era Teknologi Tinggi)

Penulis                 : R. Sandy Bachtiar, SKom.

Penerbit              : Bhuana Ilmu Populer

Terbitan               : Cetakan 1, 2011

Tebal                     : 276 halaman

Blurb Buku Nonfiksi Informatics Challenges

Sepuluh tahun terakhir, kita dikejutkan dengan aneka fenomena yang terjadi dalam masyarakat terkait laju perkembangan teknologi informasi dan media massa yang tak terbendung. Banjirnya berbagai jejaring sosial dalam internet, perangkat digital, materi pornografi dan kekerasan, serta aneka berita vulgar di televisi. Di satu pihak, banyak pihak mendapat manfaat dari semua ini, tetapi sayangnya lebih banyak lagi yang justru menjadi korban olehnya. Ada apa di balik semua fenomena ini ? Perkenankan buku ini menjelaskan latar belakang di balik semua hal tersebut agar kita dapat menjadi tuan dari semua ciptaan manusia tersebut, sebagaimana hakikat penciptaan teknologi apapun, yaitu sebagai alat bantu manusia, bukannya penjajah kita. Buku ini sangat cocok untuk semua kalangan, bahkan tanpa dasar ilmu komputer sekalipun. Mulai dari siswa menengah hingga pemegang gelar akademik tertinggi, petinggi perusahaan hingga ibu rumah tangga, pencari kerja hingga wiraswasta, karyawan swasra hingga pejabat negeri, sepanjang memiliki kesadaran bahwa ilmu pengetahuan tak akan pernah habis. Membaca buku ini adalah sebuah investasi emas untuk masa depan yang lebih cerah lagi. Nah, persiapkan diri Anda bersama buku ini, lalu arungilah belantara informatika!

Perkembangan Teknologi yang Fasilitasi Arus Informasi

Lewat penuturan panjang Kka Rahmah selaku pengulas buku Informatics Challenges ini, rupanya buku karya R. Sandy Bachtiar, SKom ini sudah keren sedari mula. Apa pasal, coba? Soalnya proofreader-nya saja adalah beberapa nama tersohor yang memang bisa disebut termasuk sebagai kalangan cendikiawan Indonesia. Sebut saja Anies Baswedan dan lainnya.

Lebih mantapnya lagi, keseluruhan royalti dari buku ini akan langsung didonaskan pada Dana Kemanusiaan Kompas. Sungguh sebuah bentuk sedekah alias amal jariyyah ilmu ya, Sobat Buku.

Penulisnya pun berharap agar semakin banyak orang yang terinspirasi dan elakukan hal serupa. Dengan caranya sendiri, tentu saja. Bukankah menunjukkan kepedulian kepada sesama umat manusia memang dianjurkan oleh seluruh agama kan ya, Sob?

Nah, lalu apa saja sih yang dikupas tuntas dalam buku Informatics Challenges ini? Kak Rahmah menyampaikan kalau ada 6 bahasan besar yang dipecahkan ke dalam beberapa artikel.

Sang penulisnya pun mengajak kita selaku pembaca untuk menyadari betapa pentingnya memahami dan menggunakan informasi dengan tepat dan cepat. Sebab penulisnya melihat ada banyak sekali informasi yang nggak dimanfaatkan dengan tepat. Sehingga hal tersebut tentu dapat menimbulkan dampak negatif bagi seseorang dalam hidupnya.

Seperti yang sama sama kita pahami nih, Sobat Buku, bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian cepat telah meningkatkan kebutuhan orang dalam berbagai aspek kehidupan. Sebut saja nih, mulai dari bidan industri, hingga banyak lagi.

Buku ini memberikan ulasan yang jelas tentang bagaimana sikap kita dalam menghadapi suatu informasi. Dengan begitu, informasi tadi dapat memberikan makna positif bagi orang yang memperolehnya.

Keunggulan lainnya dari buku Informatics Challenges karya R. Sandy Bachtiar, SKom ini yaitu ditulis dengan bahasa yang ringan, sederhana, dan mudah dipahami oleh setiap pembaca dari berbagai latar belakang. Wah, buku yang menarik untuk kamu yang ingin banyak mengetahui mengenai bagaimana sih caranya tetap bisa dapat dampak baik dari perkembangan teknologi dan informasi.

Menurut Kak Rahmah, buku ini pun sangat menarik sebab dilengkapi dengan berbagai macam kejadian dalam kehidupan nyata yang terjadi di sekitar kita. Tentunya, melalui penyampaian contoh-contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari. Ada pula panduan untuk bagaimana memahami dan menyikapi persebaran arus informasi melalui teknologi tadi dengan bijaksana.

Nggak sampai di situ saja ternyata, Sobat Buku. Buku ini juga membahas banyak hal dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Mulai dari sisi budaya, dan kehidupan sosial. Bahkan sering ditemukan kalimat-kalimat bernada filsafat penuh kebijaksanaan.

Mungkin telah banyak buku yang ditulis oleh para pakar, baik itu dosen maupun praktisi, dalam berbagai metode dan versi. Tetapi buku ini disajikan dalam bentuk yang lebih aktual, menarik, dan logis. Tentu saja sebab buku Informatics Challenges bisa memberikan jawaban bagi setiap orang dalam kehidupan nyatanya.

Bahasan Menarik dalam Buku Informatics Challenges

Buku ini bukanlah sebuah buku motivasi atau filsafat, tapi isi bukunya sering mengaitkan dengan kebijaksanaan dan kearifan hidup yang diselaraskan dengan kemajuan teknologi.

Di antara pembahasan menarik dalam buku ini, ada pada halaman 73. Yaitu terdapat perbedaan utama yang sangat vital dari pengertian informasi dan pengetahuan. Nah lho, kan MinBuk jadi ikutan penasaran.

Jadi, informasi sendiri hanya berlaku dalam waktu relatif singkat, sedangkan pengetahuan mempunyai masa hidup yang jauh lebih panjang, Informasi yang benar pada saat ini belum tentu benar beberapa saat kemudian.

Kalau MinBuk ingat kembali di sesi Bicara Buku sebelumnya nih, bisa jadi buku yang bahas tentang Cara Jadi Kaya dari Buku Dahsyatnya Ibadah, Bisnis, dan Jihad Para Sahabat Nabi yang Kaya Raya akan masuk ke ranah pengetahuan ya. Buktinya saja, segala bentuk penerapannya masih relevan hingga saat sekarang.

Nah, balik lagi memperhatikan Kak Rahmah yang membicarakan buku Informatics Challenges nih. Perbedaan lain antara informasi dan pengetahuan, yaitu informasi yang dianggap benar oleh si X misalnya, belum tentu akan dianggap benar oleh si Y, bahkan bisa saja si Z nggak setuju Jadi, orang yang berbeda bisa menyikapi sebuah informasi yang sama ecara berlainan pula.

Dapat disimpulkan bahwa informasi bersifat relatif, sementara pengetahuan adalah sesuatu yang benar secara mutlak dan berlaku universal. Telah terbukti oleh zaman dan telah teruji oleh waktu.

Penulisnya mengingatkan, lewat penyampaian Kak Rahmah nih, kalau di era informasi saat ini, efektivitas belajar dan bekerja akan mencapai puncaknya pada usia muda. Alasannya, sebab problem hidup yang dihadapi saat itu belumlah terlalu banyak ketimbang tua nanti.

Nah kan, MinBuk malah jadi ingat lagi sama buku 5 Tahun Pertama Pernikahan. Intinya, mumpung masih muda, banyak-banyaklah belajar cari pengetahuan biar nggak berujung menikah tanpa persiapan. Ahahaha … maafkan MinBuk yang menclok sana-sini nih bahasannya.

Balik ke belajar di usia muda ya. Hal tersebut dibuktikan dengan makin banyaknya miliarder muda dunia yang mencapai kesuksesan finansial sebelum usianya mencapai 49 tahun. Eh, ada pula yang usianya bahkan masih di angka 20-an kan?

Sebagai generasi penerus bangsa, di mana masa depan bangsa terletak, hendaknya waktu yang tersedia bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Misalnya dengan cara memberi porsi yang seimbang antara (mendapat dan bereaksi terhadap) INFORMASI dan (mempelajari) PENGETAHUAN.

Oh ya, Kak Rahmah pun mengungkapkan kalau penulis kut mengingatkan dalam era globalisasi saat ini, sangat nggak dianjurkan untuk melakukan generalisasi. Seperti jika ada seorang mahasiswa kampus X yang berbuat nggak baik, nggak bisa dianggap kalau semua mahasiswa kampus X pun demkian. Jadi, baik dalam konotasi positif maupun negatif, kita nggak selayaknya melakukan generalisasi alias pukul; rata.

Kita juga sebaiknya jangan terlalu cepat menyimpulkan tanpa memahami persoalannya dahulu dengan bijak. Manusia kan diciptakan dengan dua mata dan dua telinga.

Kita mesti melihat persoalan dari dua sisi, karena pada setiap konflik akan selalu timbul dua versi cerita. Dengan memahami ini semua, kita akan megajarkan hal-hal baik untuk generasi selanjutnya.

Di halaman 225, terdapat kutipan menarik yang sekarang sudah benar-benar terjadi. Wah, benar-benar sudah terprediksi semenjak lebih dari 10 tahun lalu ya, Sobat Buku.

“Di era internet ini, kesuksesan akan berpihak pada mereka yang suka membagi informasi dan pengetahuan yang dimilikinya. Bukan mereka yang menyimpannya untuk kepuasan pribadi.”

(Richardus Eo Indrajit PhD)

Bila dulu seorang ahli atau pakar akan menyimpan rapat-rapat ilmunya. Sekarang, di media sosial, justru mereka berlomba-lomba membagikan ilmunya. Selain followers-nya semakin banyak, citra mereka pun semakin terangkat.

Nah, pesan dari Kak Rahmah nih, untuk kamu Sobat Buku yang mudah bosan baca buku, Kak Rahmah nggak merekomendasikan untuk coba membaca buku Informatics Challenges ini deh. Alasannya, sebab sekujur bukunya berisi full dengan tulisan alias tanpa ilustrasi. Wajar sih ya, soalnya terbitan 2011. Beda dengan buku-buku masa kini yang menampilkan tampilan penuh gambar pendukung demi memanjakan pembaca.

 

Kontributor : Akarui Cha


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Temu Buku Jakarta : Belajar Dan Diskusi Mindful Reading

  Hai sobat buku! Gimana kabarnya? Semoga sehat ya. Kalau di tempat minbuk beberapa hari ini sering hujan. Khawatir penyakit datang 😣 . T...