Kamis, 13 Februari 2025

Trik dan Tips dari Buku Self Healing Karya dr. Aisah Dahlan

Sosok dr. Aisah Dahlan selama ini dikenal sebagai pakar dalam bidang neurologi dan parentig. Maka, ketika Kak Rahmah hadir di sesi Bicara Buku untuk mengulas buku beliau yang bertajuk Self Healing, tentu saja rasa penasaran MinBuk meningkat. 

Kak Nurlaila Jihadah atau biasa disapa Kak Ela, membuka sesi bincang-bincang dengan bertanya pada Sobat Buku, tentang adakah yang sudah baca buku bersampul hijau lembut ini juga? Rupanya ... mayoritas Sobat Buku di ruang obrolan hari itu, menunggu ulasan buku ini sebab lebih penasaran pada isinya.

buku self healing dr aisah dahlan

Pas sekali ya, batin MinBuk. Masih teringat jelas kalau di minggu lalu, bahasan yang MinBuk tayangkan untuk sesi Bicara Buku, mengupas tentang buku dengan tema yang beririsan, Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat. Hmm ... isu kesehatan mental memang seringnya bermula dari pilihan kita buat jadi overthinking, nggak sih?

Lalu, buku Self Healing ini akan menyajikan apa sih untuk pembaca? Apa bukunya menyenangkan untuk dibaca dan dikoleksi?

Identitas Buku Self Healing dr. Aisah Dahlan

Judul            : Self Healing

Penulis         : dr. Aisah Dahlan, CMHt., CM.NLP.

Penerbit       : Elmadani

Edisi              : Cetakan ketiga, Mei 2024

Tebal             : 183 halaman

ISBN              : 978-623-9940-157

Genre            : self improvement, nonfiksi

Blurb Buku Self Healing

Self Healing.

Buku ini mengupas tuntas tentang self healing, yaitu teknik penyembuhan sendiri tanpa dibantu oleh orang lain. Sebuah terapi kesehatan mental untuk diri manusia.

Mengapa kita harus melakukan self healing?

Karena self healing adalah salah satu cara untuk menyelesaikan kelelahan emosi seseorang, sehingga akan membuat ketenangan jiwa di dunia dan membantu ketika di akhirat. Tak hanya itu, self healing juga merupakan kiat untuk merencanakan kesuksesan dan kebahagiaan dalam hidup manusia. Maka melakukan self healing amatlah penting untuk kesuksesan dan kebahagiaan seseorang.

Lalu apa sebenarnya hakikat dari self healing itu? Langkah-langkah apa yang perlu diketahui dan bagaimanakah cara melakukannya? Di buku inilah, Ibu dr. Aisah Dahlan, CMHt., CM.NLP., akan menjelaskannya secara gamblang, agar kita bisa mempraktikkannya.

Tak hanya itu, buku ini juga mengupas segudang pembahasan penting lainnya, seperti tips mengendalikan emosi, cara mengeluarkan hormon bahagia, tips menjaga mood agar stabil, cara mengatasi cemas yang berlebihan, tips mengatasi stres dan depresi pada wanita, agar doa cepat dikabulkan Allah, tips sabar, keajaiban basmalah, terapi menghilangkan bosan, malas, kesal dan sedih, tips cantik luar dalam, dan sebagainya.

Mengintip Isi Buku dr. Aisah Dahlan yang Berjudul Self Healing

"Jarang-jarang ada buku dengan cover warna seperti ini," ungkap Kak Rahmah ketika mulai mengulas buku dari dr, Aisah Dahlan ini. 

MinBuk sepakat. Warna hijaunya cenderung memberi kesan yang kalem. Menggambarkan kalau isi bukunya nggak akan terlalu berat tetapi langsung mengena di hati dan pemikiran pembaca.

Dari cerita Kak Rahmah, buku ini ia tamatkan dalam sekali duduk. Sudah begitu, banyak sekali pengetahuan yang didapat setelahnya.

Wah ... apakah Sobat Buku juga nantinya akan tergoda untuk turut membaca buku ini juga? Atau malah lekas dimasukkan ke dalam wishlist sebagai buku yang wajib dikoleksi oleh Sobat Buku di tahun ini?

Di dalam buku Self Healing karya dr. Aisah Dahlan ini, terdapat 27 artikel pendek yang dipaparkan dengan ringan. Disertai juga dengan berbagai foto-foto sebagai ilurasi pendukung di berbagai halamannya.

Kak Rahmah menyebutkan beberapa contoh judul artikel yang menarik perhatian dalam buku Self Healing ini. Di antaranya:

  • Sebab Perempuan Mudah Stres & Depresi, serta Cara Mengatasinya
  • Tips Mengatasi Emosi saat Menasihati Anak
  • Mengatasi Anak yang Sedih
  • Cara Memperbaiki Kesalahan dalam Mendidik Anak
  • Cara Memaafkan Suami yang Bersalah
  • Cara Mengatasai Rasa Bersalah pada Diri Sendiri
  • Cara Mengatasi Cemas yang Berlebihan (Anxiety Disorder)
  • Cara Mengatasi Rasa Bosan, Malas, Kesal $ Sedih
  • Tips Menjaga Mood agar Tetap Baik dan Stabil

dan masih banyak lagi yang lainnya. Semua judul di dalam bukunya, menarik banget ya, Sobat Buku?

Bahas Lebih Dalam Tentang Self Healing

Kak Rahmah menyontohkan apa yang dr. Aisah Dahlan hadirkan dalam bab bertajuk Tips Menjaga Mood agar Tetap Baik dan Stabil. Selanjutnya, dr. Aisah Dahlan di dalam ruang obrolan pun akan lebih sering disebut dengan Bu Isha.

Dari artikel tersebut, Bu Isha menyarankan kepada para pembacanya. Selain kita harus mengatur emosi kita di keseharian, kita pun harus menjaga agar cukup makan, cukup minum, cukup tidur, dan cukup gerak.

Kita juga harus mengerti level emosi, sehingga kita tahu pada saat mood turun, kita hening sebentar. Lalu kita bisa memanfaatkan teknik yang Rasulullah salallahu alaihi wa sallam ajarkan, yaitu :

  • duduk terlebih dahulu
  • lalu tarik napas
  • kemudian kita ingat Allah dengan memperbanyak membaca istigfar dan kalimat istinja'

Kak Rahmah menunjukkan beberapa foto tentang isi dari buku ini. Namum, mohon maaf sekali ya, Sobat Buku, MinBuk nggak bisa menayangkannya dalam bentuk blogpost buat kamu. Bila kamu penasaran seperti apa serunya Bicara Buku, sila bergabung ke Forum Buku Berjalan agar bisa ikut menikmati sesi Bicara Buku setiap minggunya ya.

Ada pula bahasan mengenai memperpanjang sinyal tubuh manusia. Sejujurnya, di bagian ini, MinBuk jadi terpana atas pengetahuan baru yang MinBuk dapat.

Rupanya nih, Sobat Buku, berwudhu dapat memperpanjang sinyal tubuh kita. Sinyal tadi akan keluar dari titik-titik tubuh yang ada di bagian bawah kulit (subcutis). Nah, titik tersebut sering disebut pula sebagai titik cakra. Jadi, salah satu manfaat wudhu itu, membuka cakra dari anggota badan yang terkena basuhan wudhu.

Setelah berwudhu, jaga omongan juga pikiran dan perasaan. Sebab omongan kita akan tersampaikan melalui sinyal tubuh kita karena sudah berwudhu.

Catatan penting nih Sobat Buku, sinyal gelombang itu ada magnetnya. Sehingga bisa menarik apa yang kita bicarakan, kita pikirkan, dan kita rasakan. Makanya, jika sedang dalam keadaan berwudhu, bicaralah yang baik-baik-berpikir yang baik-baik, dan berperasaan yang baik-baik.

Jika selepas berwudhu kita mencela orang lain, "ih, orang itu jelek ya!" Maka, kitalah yang bertambah jelek.

Kamu sudah makin terpana sama buku Self Healing dari dr. Aisah Dahlan ini, Sobat Buku? Kalau MinBuk sih, sudah banget.

Tubuh manusia, selain ada badan seluler atau disebut sebagai badan kasar yang bisa kita lihat dan pegang, ternyata tubuh manusia juga memiliki badan biolplasmik, berupa gelombang elektromagnetik yang keluar dari tubuh melalui pembuluh meridian yang berputar berlawanan arah jarum jam atau seperti arah thawaf. Jumlahnya ada 360 titik. 

Gelombang inilah yang dimaksud dengan sinyal tubuh. Gelombang ini membawa pesan doa, niat, dan prasangka. 

Pesan Self Healing dari dr. Aisah Dahlan

Bu Isha mencontohkan dalam buku ini. Jika kita menganggap rezeki kita erhambat, baik rezeki kesehatan, atau rezeki ilmu. Atau barangkali kita melihat anak-anak tidak optimal belajarnya, maka seringlah beristigfar. Pasti Allah akan memberikan rezeki dari jalan yang tidak terduga. Karena yang memberikan rezeki ilmu itu adalah Allah SWT.

Begitu pula ketika kita sedang tidak punya uang, maka perbanyaklah istigfar. Jangan lekas berpikir mau pinjam uang sama siapa atau minta sama siapa. Kita sering beristigfar saja. Sebab Allah SWT akan memberi rezeki dari jalan yang tidak terduga.

Dalam buku ini juga dipaparkan penelitian dari dr. Isti Suharyanti, dokter spesialis syaraf di Rumah Sakit dr. Sutomo Surabaya. Ternyata shalat juga dapat mencerdaskan otak dan menghindari kepikunan.

Maka itu, shalat kita mulai dengan sadar. Sujudnya betul-betul sujud yang tepat.

Jika dalam posisi berdiri, prefrontal cortex memang jarang sekali terkena darah. Padahal, di situlah otaknya ilmu. Ketika kita mendapatkan ilmu, amka akan masuk ke prefrontal cortex.

Namun, jika kurang dialirkan darah yang membawa nutrisi dan oksigen, akan menyebabkan ilmunya susah diakses untuk berikutnya. Karena itu pada saat sujud, prefrontal ini terkena aliran darah. Tapi uniknya, prefrontal ini tidak juga harus sepanjang 24 jam terkena aliran darah. Memang hanya sesekali namun harus teratur.

Intinya, jika kita punya banyak ilmu, seharusnya semakin banyak bersuud alias shalat. MasyaAllah.

Contoh lainnya, Bu Isha menuliskan percakapan beliau dengan salah satu peserta dalam sesi kajiannya. MinBuk akan memindahkannya sedikit ke sini ya.

"Bu Isha, suami saya ngaji cuma segitu-segitu aja."

"Ya salah Ibu!"

"Kok salah saya, Bu Isha?"

"Iya. Kenapa Ibu ngomongnya segitu-gitu aja. Maka jadinya segitu-gitu aja. Harusnya ngomongnya itu seperti ini, Ya Allah suami saya ya Allah, banyak banget rezeinya ya Allah. Itu baru gaji dari satu pintu. Padahal pintunya itu ada 99 ya Allah. Jika Ibu ngomong seperti itu, maka 99 pintu lainnya juga akan terbuka."

Tuh kan Sobat Buku, seru ya pembahasan yang Kak Rahmah sampaikan tentang buku Self Healing dari dr. Aisah Dahlan. Ditemani oleh Kak Ela, tentunya.

Nah, setelah ini, apa kamu jadi tertarik untuk ikutan baca, Sobat Buku? Coba dong, MinBuk dibisikin di kolom komentar ya. 



Kontributor : Akarui Cha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baitul Maqdis for Dummies : Mengenal Lebih Jauh Negeri Para Nabi

Siang itu, Kak Ani selaku pengulas dari buku Baitul Maqdis for Dummies karya Felix Y. Siauw langsung melempar sapa sekaligus tanya, sejauh m...