Baitul Maqdis for Dummies : Mengenal Lebih Jauh Negeri Para Nabi

Siang itu, Kak Ani selaku pengulas dari buku Baitul Maqdis for Dummies karya Felix Y. Siauw langsung melempar sapa sekaligus tanya, sejauh mana sih Sobat Buku mengenal Baitul Maqdis itu sendiri? 

Kak Ana yang bertindak selaku moderator pun ikut penasaran. Bahkan menjadikan buku ini sebagai wishlist-nya. Minbuk? Tentu saja sudah duduk manis dalam barisan. 

Kenapa sih Baitul Madis begitu istimewa? Maka di buku inilah, segala keistimewaan dari negeri para Nabi tersebut dibuka dan dijabarkan begitu mendalam.

Kak Ani mengurai sebuah hadist. Bunyinya sebagai berikut :

"Janganlah kalian bersusah payah melakukan perjalanan jauh, kecuali tiga masjid, yaitu masjidku ini (Masjid Nabawi di Madinah), Masjidil Haram (di Makkah) dan Masjid Al-Aqsa di Baitul Maqdis."

HR. Muslim

Menariknya dalam buku ini, menurut yang Kak Ani tuturkan, ada begitu banyak strong why yang dipaparkan kepada pembaca. Kenapa Baitul Maqdis begitu istimewa? Di antaranya adalah ada dalil yang menyatakan bahwa Baitul Maqdis menjadi sebuah barometer umat.

Nah lho. Maksudnya bagaimana sih, Kak Ani? Minbuk sama Sobat Buku kan jadi serasa dihujani banyak tanda tanya nih. Apalagi dijabarkan dalam hadist kalau perjalanan yang paling bermakna itu ya salah satunya ke Baitul Maqdis. Ya ... walau kalau dipikir, untuk cari pemahaman hidup juga bisa seperti Buya Hamka di buku Empat Bulan di Amerika, ya.

Ternyata .... sebab hadist berikut ini :

"Jika penduduk negeri Syam telah rusak maka tidak ada kebaikan pada kalian. 

HR At-Thirmidzi

Negeri Syam dan penduduknya merupakan barometer kondisi umat muslim di seluruh dunia. Jika penduduk Syam dalam keadaan hancur maka kaum muslim dalam keadaan rapuh. Jika penduduk Syam jauh dari agama, maka maka apalagi negeri muslim lainnya. Begitu pun sebaliknya, jika kaum muslim dalam keadaan lemah, maka negeri Syam pastilah bergejolak.

Seketika Minbuk merinding. Kak Ani mengingatkan bagaimana keadaan tanah Gaza di hari ini, dan .... seketika tersadarkan. Ya Allah.

Profil Buku Baitul Maqdis for Dummies

Judul                   : Baitul Maqdis for Dummies

Penulis               : Felix Y. Siauw

Penerbit             : Al Fatih Press

Tebal                  : 262 halaman

Tahun Terbit    : 2024

Blurb Buku Felix Y. Siauw baitul Maqdis for Dummies

Selama ini kita melihat Baitul Maqdis hanya sebagai tempat yang memerlukan rasa iba dan simpati. Namun, apakah ini benar-benar mencerminkan apa arti pentingnya?

Di balik perasaan pilu yang kian menyeruak, ada hati yang terus bersuara dan berkontribusi untuk pembebasannya. Tapi, darimana aku harus mulai melangkah?

Buku ini adalah persembahan tulus dari hati kami -- dari mereka yang terus belajar dan mengambil peran sebab tergugah oleh peristiwa 7 Oktober yang kian membangkitkan nurani.

Selamat menyelami keindahan pusat dunia. Dan sampai jumpa di gerbang pembebasan Baitul Maqdis. 

Keistimewaan Baitul Maqdis dalam Buku Baitul Maqdis for Dummies

Seperti yang sudah Minbuk muat di paragraf pembuka, tentang mengapa Baitul Maqdis begitu istimewa. Maka, Kak Ani kembali menambahkan poin lainnya.

Keistimewaan lain dari Baitul Maqdis adalah sebagai sanctuary place (tempat berlabuh yang sakral), yaitu ada keistimewaan tersendiri dalam penyampaian risalah tauhid.

Di sanalah tempat berkumpulnya para nabi sebanyak 124.000 nabi. Nabi dan Rasul yang diimani oleh Rasulullah, Nabi Muhammad SAW. Dan ... ini terjadi pada peristiwa Isra' Mi'raj. Itulah alasan kuat mengapa selanjutnya Baitul Maqdis disebut sebagai negeri para nabi.

Sejarah kenabian di Baitul Maqdis sangatlah melekat. Ia menjadi saksi atas terjadinya kebaikan, kebahagiaan, ujian, penindasan, hingga lahirnya sebuah harapan. 

Sering kali kita melihat apa yang terjadi di Baitul Maqdis dengan kacamata kemanusiaan saja. Melibatkan rasa, emosi, kepedulian, dan hal lain yang membawa kita pada respon yang cenderung sementara. 

Menurut penuturan Kak Ani, itulah insight yang ia dapati. Pesan yang jelas tersampaikan dalam buku Baitul Maqdis for Dummies karya Felix Y. Siauw ini. 

Lalu, memangnya nggak boleh ya kalau hal tersebut ditindaklanjuti dengan rasa? Tentu saja boleh, Sobat Buku. Sebab rasa merupakan pelengkap penting dalam perjuangan kan ya.

Namun, ada hal yang lebih krusial dibanding rasa tadi. Apa itu?

Sesungguhnya, alasan utama bagi kita (Sobat Buku terutama yang muslim) memperjuangkan Baitul Maqdis karena aqidah. Dan itulah yang paling utama.

Buku ini ada seri lanjutannya nih, Sobat Buku. Penjelasan lebih lanjut mengenai aqidah, bisa kamu cai tahu di buku selanjutnya. 

Penasaran? Sama. Minbuk juga. 

Kontributor : Akarui Cha