Berdasarkan survei dari Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis oleh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada tahun 2019, tingkat literasi Indonesia berada pada urutan ke-62 dari 70 negara. Dengan kata lain, Indonesia berada dalam 10 negara terbawah!
Data lain menyebutkan bahwa Indonesia memiliki tingkat terendah dalam indeks kegemaran membaca, yaitu dengan rasio nasional 0,09. Rasio tersebut artinya hanya satu buku yang ditunggu oleh 90 orang setiap tahunnya. Padahal menurut standar UNESCO, minimal ada tiga buku baru untuk setiap orang per tahunnya.
Selain itu,
UNESCO juga menyebutkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001%. Hal
ini berarti dari 1000 orang, hanya 1 orang yang suka membaca. Miris, bukan?
Menurut saya, sudah bukan waktunya lagi menyalahkan pemerintah, tapi lebih kepada apa yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan indeks kegemaran membaca.
Setelah membaca buku, biasanya apa yang kamu lakukan? Menaruh buku di rak? Atau ada kebiasaan lain yang lebih bermanfaat bagi banyak orang?
Ternyata sebagian besar orang akan menaruh buku di rak/ lemari buku. Lalu buku tersebut akan dibaca kembali bila dibutuhkan. Sedangkan buku yang tidak dibutuhkan, akan teronggok begitu saja sampai berdebu.
Padahal, ada banyak hal yang bisa dilakukan dengan buku. Misalnya membuat resensi lalu dikirim ke koran dan majalah. Atau menuliskan ulasannya lalu diunggah ke media sosial.
Membuat ulasan di Tiktok, Youtube, dan Blog juga bisa menjadi cara keren agar buku tersebut bisa bermanfaat bagi orang lain. Tetap berikan batasan seberapa dalam isi buku yang diulas. Agar orang yang belum membacanya tetap tertarik membeli buku tersebut. Ingat, ada hak cipta penulis buku.
Selain itu, kamu juga bisa mengikuti komunitas buku. Mengapa? Setidaknya ada lima alasan kenapa kamu harus mengikuti komunitas buku. Simak yuk, apa saja alasannya.
1.
Bertemu dengan para pecinta buku
Sebagai seseorang yang suka baca buku, mungkin saja kadang kamu bosan dengan hobi membaca tersebut. Kamu butuh semangat dari orang lain. Atau butuh kompor untuk membaca sebuah buku yang banyak mendapatkan bintang 5 dari 5 bintang.
Ketika bertemu
dengan para pecinta buku, kamu akan lebih bersemangat karena teman-temanmu juga
bercerita tentang kelebihan dari buku yang sedang mereka baca. Atau mereka
justru penasaran dengan buku yang akan dan sedang kamu baca. Pokoknya jadi ada
kompor positif deh!
sumber: robinreads.com |
2.
Bisa mengikuti acara terkait buku dan
literasi baca tulis
Ada beberapa acara yang kerap diadakan oleh komunitas buku, antara lain bedah buku baik dengan penulisnya atau bukan, talkshow tentang buku, seminar, dan webinar terkait literasi baca tulis.
Di masa pandemi ini, banyak pula komunitas buku yang mengadakan kuliah buku melalui zoom, dan kulwap (kuliah Whatsapp) tentang buku.
Tak hanya itu, ada pula program reading challenge yang mencari pemenang dengan cara siapa yang membaca buku paling banyak dalam hitungan bulan/ tahun. Seru sekali, bukan?
Yang tak kalah
seru, aku pernah mengikuti sebuah komunitas buku dan backpaker, mereka
mengadakan acara menyusuri jejak Dilan, 1990 di Bandung. Seharian penuh
berkeliling lokasi yang ada di buku dan film Dilan, lalu diakhiri dengan
bertemu sang penulis legendaris, Pidi Baiq di markas The Panasdalam. Wow!
Sebuah kesempatan langka yang enggak bisa didapatkan oleh fansnya Dilan.
3.
Bisa mengikuti tukar buku
Kamu punya buku lama yang sudah tidak dibaca lagi? Atau punya buku dobel? Sudah saatnya buku tersebut enggak teronggok begitu saja di rak buku sampai berdebu. Kamu bisa menukarnya atau menjualnya di komunitas buku. Komunitas seperti Buku Berjalan Indonesia mengelola tukar pinjam, tukar miliki dan hibah adopsi buku. Untuk syarat dan ketentuannya bisa dibaca langsung di Instagram @tukarbuku_berjalan.
4.
Mendapatkan informasi terkait buku
baru
Ingin lebih dulu mendapatkan info terkait buku yang belum diluncurkan? Kalau beruntung, kamu bisa mendapatkan informasi tersebut dari komunitas buku. Atau dari sesama anggota komunitas buku bila ada fans garis keras. Kadang kala, fans punya informasi di balik layar yang enggak diketahui oleh pembaca buku.
Informasi
lainnya, kamu bisa mengetahui kapan penulis buku mengadakan acara launching
buku baru, atau talkshow dengan jumlah terbatas.
sumber: Shutterstock |
5.
Mendapatkan previlege terkait
buku
Saat bedah buku atau ada acara talkshow dengan penulis, kamu bisa bertemu dengan idolamu, penulis dibalik buku yang kamu sukai. Bukan hanya tanda tangan dan foto yang bisa kamu dapatkan, tapi juga tips menjadi penulis seperti dirinya.
sumber: Pexels |
Selain itu, bila komunitas bukumu mengadakan kerja sama dengan penulis atau penerbit, kamu bisa saja mendapatkan harga promo, atau diskon khusus. Bahkan kamu bisa mengikuti meet and greet dengan penulis secara privat. Tak jarang, para anggota komunitas buku mendapatkan tiket premier/ tiket gratis saat peluncuran film yang berasal dari novel/ buku.
Bagaimana?
Apakah kamu tertarik mengikuti komunitas buku? Atau saat ini kamu sudah
bergabung dengan komunitas buku? Sharing, yuk, di kolom komentar.
Kontributor: Dian Farida Ismyama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar