Setelah lama tak bersua, kami akan
menghadirkan cerita-cerita menarik tentang keluarga. Topik ini diusung agar
turut memperingati 1
Januari yang
dikukuhkan menjadi Global Family Day
atau Hari Keluarga Sedunia. Tujuan penetapan Hari Keluarga Sedunia oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) ini adalah untuk mempromosikan
konsep harmoni dan persatuan di dunia (detik.com).
Ada banyak cara untuk menikmati akhir pekan
sembari ikut serta merayakan giobal
family day ini, misalnya membaca buku-buku yang bertema keluarga. Dijamin
kamu akan teringat keluargamu sendiri. Berikut ini, kami telah merangkum
beberapa buku menarik untuk dibaca.
Home
Karya tulisan Ifa Avianty ini memang memiliki
alur yang sangat menarik. Berkisah tentang pasangan terpandang yang akhirnya
hidup berdua setelah anak-anak mereka berkeluarga. Konflik diawali dengan
keputusan mutlak sang kepala keluarga untuk menjual rumah mereka yang telah
ditempati berpuluh-puluh tahun. Namun tak ada yang tahu, apa motif dari beliau
yang ingin menjual rumah tersebut.
Selain keluarga, buku ini menyelipkan mengenai
psikologis dalam rumah tangga. Hal ini membuat buku bacaan ini lebih cocok
dibaca oleh seseorang yang menginjak usia dewasa-di mana mereka sudah
memikirkan untuk berkeluarga atau sudah berkeluarga.
Seperti k
Keluarga Cemara
Karya luar biasa bertema keluarga lainnya adalah
tulisan pena Arswendo Atmowiloto. Novel ini mengisahkan kehidupan Ara bersama
keluarganya. Keluarga mereka yang mapan tiba-tiba berubah karena tindakan
illegal yang ‘tidak disengaja’. Meskipun hidup kekurangan, mereka mencoba untuk
selalu jujur dan berbuat baik. Anak-anak tangguh itu bertahan di sisi ayahnya
dan mencoba mengerti kehidupan baru mereka di usia belia. Bahkan, buku ini
sudah difilmkan beberapa tahun lalu, loh! Tertarik untuk membaca?
‘Kita belajar dari manisnya hidup, tapi juga
sekaligus dari pahitnya hidup’ Abah
Ayahku (bukan) Pembohong
Novel selanjutnya merupakan hasil karya penulis
senior, yaitu Tere Liye. Buku ini mengisahkan peran seorang ayah yang mendidik
anaknya dengan dongeng-dongeng sederhana. Dia selalu menjadikan anaknya
seseorang yang hebat. Buku yang terbit pada 2016 silam ini diterbitkan di
Gramedia Pustaka Utama. Buku setebal 300-an ini mengingatkan kita akan sosok
seorang ayah-yang terkadang terlupakan karena dianggap lebih sibuk bekerja. Tak hanya itu, penulis juga menyelipkan
tentang arti kejujuran, satu hal kecil yang bisa membuat semua orang
menghormati kita.
Long and Lasting Love
Jika sebelumnya kita membahas tentang ayah, buku kali ini membahas tentang ibu. Karya luar biasa tulisan Ifa
Avianty ini menceritakan tiga orang wanita menikah-dengan usia pernikahan tak
lagi muda, namun belum dikaruniai anak. Dengan permasalahan keluarga
masing-masing, mereka mencoba berbagai cara untuk mendapatkan keturunan, mulai
dari terapi, obat-obatan, hingga bayi tabung.
Di halaman awal buku, penulis sudah mengatakan
bahwa cerita ini Based on the true story.
Tak hanya fakta belum dikaruniai anak, mirisnya, para tokoh perempuan ini
harus bertahan di bawah penghakiman perempuan
cacat oleh keluarga besar. Namun, perjuangan mereka tak berhenti sampai di
sana. Di ujung keraguan mereka akan takdir Sang Pencipta, mereka tetap meyakini
bahwa malaikat kecil itu akan hadir
di tengah keluarga mereka. Kisah menyentuh ini akan membuat pembaca mengingat perjuangan sosok ibu yang luar biasa,
Ada banyak buku bertema keluarga yang bisa kamu
baca, di antaranya empat buku di atas. Buku-buku tersebut bisa dibaca di kala
senggang agar healing bisa lebih
produktif. Jika kamu ingin membaca tanpa mengocek kantong, kamu bisa
memanfaatkan ipusnas yang disediakan
oleh pemerintah. Kamu juga bisa ikut kegiatan-kegiatan seperti tukar buku atau pinjam buku untuk menghemat pengeluaran. Jadi, tidak ada alasan
untuk tidak membaca, bukan?
Referensi:
https://news.detik.com/berita/d-6486376/hari-keluarga-sedunia-1-januari-sejarah-dan-cara-memperingati Hari Keluarga Sedunia 1 Januari: Sejarah dan
Cara Memperingati
Baca artikel detiknews, "Hari Keluarga
Sedunia 1 Januari: Sejarah dan Cara Memperingati" Widhia Arum Wibawana
Kontributor: Yuyun Maulidah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar