Selasa, 25 Juli 2023

Forum Buku Berjalan Bicara Tentang Kedekatan dengan Buku Lewat Antologi Me, Myself and Books




 

Bayangkan rasanya bila kamu duduk bersama dengan beberapa orang yang begitu mencintai dunia membaca. Mengijinkan mereka bercerita tentang buku, si teman (jalan) terbaik. Begitulah yang akan kamu dapati ketika membaca antologi Me, Myself, and Books karya teman-teman dari Forum Buku Berjalan.

Rasanya akan berubah jadi obrolan yang seru. Kamu bisa mendengar bagaimana mereka begitu dibuat jatuh cinta oleh buku. Perjuangan mereka untuk tetap mampu melepas rindu dengan buku ketika tengah sulit untuk bertemu. Bahkan rasa sendu bila harus (terpaksa) melepas ikhlas buku-buku yang dipunya karena sesuatu.


Lika-liku perjalanan dalam kurun waktu panjang dengan si teman terbaik. Hubungan lekat antara pembaca dan buku-buku yang memberi kesan istimewa dalam “dunia” mereka.

Profil Antologi Me, Myself, and Books



Judul                   : Me, Myself, and Books (Ceritaku dan Buku)

Penulis                : Forum Buku Berjalan

Penerbit             : Guepedia

Tahun Terbit      : Mei 2023

Tebal                   : 106 halaman

ISBN                    : 978-623-421-352-2

Blurb Antologi Me, Myself, and Books karya Forum Buku Berjalan

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

Dengan kata yang tak sempat diucapkan

Kayu kepada api yang menjadikannya abu

Untaian puisi Sapardi Djoko Damono tersebut menjadi salah satu puisi yang menginspirasi bagi salah satu penulis antologi ini. Dengan kisah-kisah mengharukan lainnya. Tentang makna buku bagi mereka. Tentang segala hal yang buku berikan. Buku, sang jendela dunia, mampu mengubah dunia.

Kisah 22 sosok luar biasa yang dengan buku mereka bertumbuh. Menjadikan buku lebih dari sekadar bahan bacaan. Seakan-anak buku adalah teman berharga – yang tak ada duanya.

Ada semburat rona dalam tiap baitnya. Ada harap dalam setiap lariknya. Ada tangis dalam setiap kisahnya. Ada berbagai emosi yang ditawarkan melalui kata-kata indah, namun begitu menenangkan gundah.

Teman setia tanpa mencela, suka maupun duka. Darinya, sang jendela dunia, kami – yang tumbuh bersamanya – berbagi kisah untuk para pembaca. Inilah kisah kami – si pecandu buku. Bagaimana kisahmu?

“Jangan tidur sebelum membaca, dan jangan mati sebelum menulis.”

Lembar Dedikasi Nan Menyentuh Hati dan Antologi Ceritaku dan Buku

“ … karena buku adalah teman duduk dan teman jalan yang (semoga) terbaik ….”

Teruntuk semua pembaca buku di Indonesia yang sudah atau bahkan baru mulai konsisten membaca buku.

Semangat #JalaninBukumu!

Menikmati Celoteh Para Pembaca dari Forum Buku Berjalan di Antologi Ceritaku dan Buku

Serupa sebuah mantra yang menggerakkan para pembaca, sepotong kalimat ajakan yang menjadi tagar khas dari Forum Buku Berjalan menampakkan betapa sesungguhnya buku adalah teman jalan, rekan bertumbuh, sahabat yang selalu ada saat si pembaca butuh. Candu, andai boleh diungkapkan seperti itu. Jalanin bukumu.

Sepanjang membaca buku ini, seolah pembaca dibawa duduk bersama dalam ruangan remang. Dihidangkan camilan kesukaan. Mirip adegan ritual yaminabe yang biasa digelar klub sastra SMA Putri Santa Maria dalam novel Girls in the Dark karya Akiyoshi Rikako.

Namun tentu saja, bukan suasana seram berujung kisah genre thriller yang dihadirkan seperti dalam novel Akiyoshi Rikako yang sudah beberapa kali cetak ulang tersebut. Suasananya malah hangat, menyenangkan, membuat betah.

Para penulisnya diijinkan membacakan kisahnya di depan ruangan secara bergiliran. Satu demi satu. Duduk di sebuah kursi kayu ergonomis yang nggak terlalu tinggi. Kedua kaki jadi bisa ditekuk anggun, sembari meletakkan naskah yang mereka tulis di atas pangkuan.

Punggung yang tegak. Pakaian sederhana namun elegan. Aih … betapa sesungguhnya para penyuka buku adalah orang-orang yang memiliki “kelas”-nya tersendiri.

Tentang bahan bacaan yang menemani di masa kecil. Pertemuan dengan teman-teman yang punya vibes sama sebab bersahabat juga dengan buku. Teman (jalan) yang setiap halamannya berhasil mengubah sosok pembacanya menjadi versi yang lebih baik dari sebelumnya.

Acapkali, kisah yang tertuang di dalam setiap halamannya terasa manis. Betapa buku menjadi benda yang sungguh istimewa. Benarlah bila kemudian sebutan “sang jendela dunia” disematkan pada buku-buku tadi.

Pembaca pun beberapa kali diingatkan, betapa berdekatan dengan buku merupakan sebuah pilihan dalam menjalani kehidupan. Menjadi pembaca aktif bukanlah sebuah tuntutan, melainkan kesenangan.

Buku bisa menjadi pegangan, sesekali mengurai resah gelisah yang seirama sehingga diri kemudian berhasil menemukan jalan keluar dari kegaduhan perasaan. Buku pula yang menunjukkan poin-poin rasa yang belum pernah dicecap si pembacanya sehingga bisa jadi pelajaran.

Walau ada beberapa judul karya yang nampak “sama” atau mungkin perkiraan dari pembaca yang menerka bahwa kisah yang disajikan antologi Ceritaku dan Buku ini akan “senada”, sukses terhempas semua. Pengalaman setiap orang dengan buku, bagaimanapun akan selalu berbeda rasanya.

Cerita yang disajikan oleh 22 penulis di dalamnya, akan membawamu dalam 22 perjalanan antara si penulis dengan buku-buku mereka. Apakah setelah membaca antologi Me, Myself, and Books akan ikut tergoda lalu memulai perjalananmu sebagai pembaca buku aktif juga?


Kontributor: Akarui Cha

 

 

 

 

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

I Am Sarahza : Mengeja Makna Berserah Diri yang Sesungguhnya

J umat siang (22/11) yang lalu, Kak Sasha menyapa seisi grup Forum Buku Berjalan (FBB) dengan sapaan hangat. Seperti yang memang selalu dige...