Minggu, 06 April 2025

Kucing Jadi Barista? Temukan Keajaibannya di Kedai Kopi Bulan Purnama


Hai hai Sobat Buku! Ada yang suka baca buku fiksi ga? Udah tau belum ada buku genre magical realism. Kalau kamu pernah baca buku terjemahan Jepang dan Korea, harusnya sih udah familiar ya.

Minbuk akui,  bahwa genre buku itu buanyak banget. Ga cuma fiksi dan nonfiksi aja. Genre fiksi turunannya ada lagi. Termasuk buku yang mau Minbuk bahas. Buku ini dijamin seru dan menghangatkan hati. Kok hati bisa hangat? Temukan jawabannya di tulisan ini ya ^^

Profil buku

sumber: penerbitbaca

 

Judul: Pembaca Bintang di Kedai Kopi Bulan Purnama

Penulis: Mochizuki Mai

Ilustrator: Sakurada Chihiro

Penerbit: BACA

Penerjemah: Ribeka Ota

Tahun terbit: 2022

Jumlah hal: 280 hal

ISBN: 978-602-6486-77-6

Rating goodreads: 3.61

 

Blurb buku

“Kedai Kopi Bulan Purnama” tak punya lokasi tertentu. Kadang di jalan pertokoan yang kau kenal baik, kadang di stasiun penghabisan, kadang di bantaran sungai yang sunyi. Kedai ini berpindah-pindah tempatnya, muncul di mana saja sesuka hati. Dan, di kedai ini para tamu takkan ditanyai pesanan.

Serikawa Mizuki, pengarang skenario drama TV yang pernah jaya, kini mengalami kemerosotan dalam kariernya. Ketika segala sesuatu tidak berjalan sesuai keinginannya, ia mendapatkan sehelai kartu nama bertuliskan “Kedai Kopi Bulan Purnama”. Ia menemukan kedai itu di bantaran Sungai Kamo lalu disediakan suguhan manis istimewa serta dibaca “bintang” oleh sang master, seekor kucing raksasa belang tiga.

Akari, Satsuki, Megumi, dan Mizumoto juga menemukan “Kedai Kopi Bulan Purnama” nan ajaib itu dalam jalan hidup masing-masing. Tersingkaplah hubungan antara kelima tokoh itu pada masa silam ….

Melalui suguhan manis istimewa yang penuh makna dan bimbingan sang master beserta kucing-kucing anak buahnya, pintu ke dunia baru terbuka di hadapan mereka yang mulai mengenal diri masing-masing.    ((sumber goodreads)

 

Sekilas ceritanya

Mengambil latar tempat zaman sekarang dan di negara Jepang. Seorang wanita dewasa usia 40 tahun sedang sedih karena putus dengan pacarnya. Hidup sendirian di apartemen kecil dan kerja dari rumah sebagai penulis skenario cerita. Wanita tersebut bernama  Serikawa Mizuki.

Diantara kekalutan masalah hidupnya; percintaan dan karir. Mizuki mendapatkan kartu nama agar berkunjung ke kedai kopi bulan purnama. Betapa kagetnya, Mizuki mendapati kedai ajaib tersebut. Mulai dari baristanya, makanan minumannya dan suguhan yang diberikan.

Selain Mizuki, 4 orang lainnya juga datang ke kedai kopi bulan purnama. Mereka adalah Akari, Satsuki, Megumi, dan Mizumoto. Mereka berlima bisa datang ke kedai kopi itu karena memiliki kaitan di kehidupan masa lalu.

sampul belakang buku
sumber: doc pribadi

 

Genre magical realism itu apa?

Tentu saja termasuk bagian dari genre fiksi. Magical realism yang bermakna keajaiban yang bisa hadir di tengah-tengah kehidupan kita. Kehadirannya masih masuk akal, namun cenderung berbeda pada umumnya. Seperti bertemu dengan kucing yang bisa bicara.

Buku lainnya yang bergenre magical realism yaitu Midnight Library (Matt Haig), Kafka di Pantai (Haruki Murakami), Funiculi Funicula (Toshikazu), Toko Kelontong Ajaib (Keigo), One Hundred Years of Solitude" (Gabriel García Márquez) , dll.

Tak hanya di buku, genre ini juga ada di film. Itu lho film animasi yang sedang viral 2025, Film JUMBO. 

Novel ini genre fiksi magical realism karena

1. Kucing bisa bicara laiknya manusia bahkan menjelaskan makanan minuman yang disuguhkan

2. Kucing pembaca bintang. Sebenarnya ada 1 kucing besar (master) yang menjelaskan ilmu astronomi ke Mizuki. Sedangkan yang membaca bintang ke 4 orang lainnya, bukan kucing master.

3. Kedai hanya muncul di waktu tertentu dan di lokasi ga tentu juga. Munculnya saat bulan purnama. Sepertinya yang bisa berkunjung hanya 5 orang itu saja.

4. Kucing-kucing pembaca bintang dan barista, fisiknya mirip manusia. Bisa berdiri, berbicara, berpakaian bahkan menasihati. Berikut Minbuk kasih tau ilustrasinya. 

postcard
sumber: doc pribadi

5. Terdapat suara piano musik klasik di kedai. Tapi ga dijelasin sumbernya dari mana. Sobat Buku akan tau kalau baca buku ini. haha. (lagi lagi mengandung spoiler)  

 

Yang Minbuk suka dari buku ini

~ dapat gratis 8 postcard ilustrasi makanan minuman dan tokoh kucing yang ada di buku

~ makanan minumannya unik-unik. Hidangannya dideskripsikan dengan detail sambil Minbuk melihat postcard. Pengen icip juga

~ masalah hidup yang dihadapi para tokoh sesuai dengan yang Minbuk rasakan

~ suka tingkah laku kucingnya

~ akhir cerita yang hangat. Maaf ga bisa dijelaskan lebih detail karena mengandung spoiler

 

Yang kurang disukai dari buku ini

~ astronomi dan pembacaan bintang. Minbuk khawatir jika mengarah pada kesyirikan

~ sepertinya agak sedikit unsur LGBT. Karena ada tokoh waria

~ penjelasan teori umur manusia berdasarkan planet (Merkurius, Venus, Mars, dkk). Baru tau banget.  Setau Minbuk perkembangan manusia dari teori psikologi. Jadi mikir berat deh. haha.

 

Quotes favorit Minbuk di novel ini

“Anda tidak menitikkan air mata selama ini, bukan? Kala bersedih, kala mengalami kesulitan, siapapun harus menangis dengan benar. Air punya khasiat mengalirkan segala-galanya” -hal 55

“memahami diri sendiri akan berkembang ke menghargai diri sendiri” -hal 91

“Yang ada di dunia ini adalah prinsip cermin, yaitu prinsip ‘apa yang kau lakukan kelak akan memantul dan kembali ke dirimu sendiri’. Jika kau melukai seseorang, itu akan memantul dan Kembali padamu secara besar-besaran. Contohnya dalam kasus perselingkuhan, makin banyak jumlah anggota keluarga kekasih gelapmu makin banyak pula orang yang dibuat sedih olehmu. Fakta itulah yang memantul kemballi padamu” -hal 147

 

Buku ini cocok untuk

Menurut Minbuk, buku ini cocok untuk remaja sampai dewasa. Bagi penyuka kucing, kedai kopi, cerita fiksi, dan buku bacaan berlatar negara Jepang.

Cerita di kedai kopi ini, bisa dibaca dalam sehari atau dua hari. Karena memang tidak terlalu tebal.

Minbuk kasih rating 4.1 dari 5 , meskipun banyak teori astronomi dan bintang yang Minbuk ga paham. Namun, tertolong karena postcard nya yang bagus. Uhuy ~~  

Gimana? Jadi tertarik buat baca ga nih?

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sering Baca Buku dan Mata Terasa Kering? Yuk, Cari Tahu Penyebabnya

tips atasi mata merah pas baca buku Hai hai, Sobat Buku! Pernah nggak baca buku sampai lupa waktu? Saking serunya, sampai lupa makan, ngg...