Sabtu, 26 Juni 2021

Review Buku Keluarga Cemara 1



Harta yang paling berharga

Harta yang paling berharga adalah keluarga

Istana yang paling indah adalah keluarga

Puisi yang paling bermakna adalah keluarga

Mutiara tiada tara adalah keluarga

 

Selamat pagi Emak

Selamat pagi Abah

Mentari hari ini berseri indah

 

Terima kasih Emak

Terima kasih Abah

Untuk tampil perkasa bagi kami putra putri yang siap berbakti


Siapa yang tak kenal dengan lirik lagu di atas? Yap, Keluarga Cemara, sebuah buku yang diangkat ke layar kaca di akhir tahun 90 menjadi sebuah serial, buah karya Arswendo Atmowiloto. Sebuah karya sarat akan nilai keluarga di dalamnya. Menyentuh, terenyuh, duuh..

Jumat, 18 Juni 2021

Kutipan Menggugah dari Buku Kalau Kamu Ikan Jangan Ikut Lomba Terbang

 


 'Jangan bandingkan diri kita dengan orang lain, kita dilahirkan berbeda'

Itulah sekilas pesan yang aku ambil dari judul buku ini pertama kali lihat.

Yap, dewasa ini, kalimat insecure sering sekali bermunculan di mana pun, kupikir mungkin karena sekarang kita bersosialisasi melalui media, ya. Jadi mudah sekali melihat kehidupan 'enak' orang lain padahal hanya melalui instagram atau lain sebagainya.

Selasa, 15 Juni 2021

Review Buku 88 Cemilan Otak Sehat




Make the most of your brain! Inilah pesan singkat yang disampaikan penulis saat mengakhiri penulisan kata pengantar dari buku ini. Tak mengherankan memang karena faktanya kita masih menggunakan 1% penggunaan otak dalam aktivitas kita sehari-hari. Sebelum mengulik lebih jauh isi buku kece ini, penulis memberikan panduan cara mengemil tujuh kategori dalam buku ini.

Minggu, 13 Juni 2021

Review Buku Rumahku (Rasa) Pesantren


Dewasa ini,  banyak sekali keluarga yang mati-matian dalam mempersiapkan masa depan duniawi. Misalnya, mempersiapkan rumah dan kendaraan pribadi, sekalipun belum punya anak. Apalagi bagi yang sudah punya anak, mereka akan mengerahkan semua pikiran, tenaga, dan materi untuk memenuhi kebutuhan anaknya. Namun, berapa banyak kemudian orang yang mempersiapkan masa depan anaknya agar kelak selamat di akhirat?

Bagi sebagian keluarga yang peduli terhadap masa depan akhirat anaknya, mereka mempercayakan sepenuhnya pendidikan anaknya ke pesantren/sekolah berbasis Islam. Padahal, sebagai madrasah pertama bagi anak, sudah seharusnya anak mendapatkan pendidikan "ala pesantren" sejak dari rumah.

Bicara Buku bareng FBB: Sebuah Seni untuk Damai dan Bahagia di Hati karya Made Suwenten dan Indra Dewanto.

Buku Berjalan Indonesia kembali mengajak anggotanya untuk mendiskusikan bahan bacaan. Kali ini, kak Rahmah sebagai narasumber, memaparkan ul...