Ada suasana berbeda dari sesi Bicara Buku yang menghadirkan Kak Ferdi selaku pengulas, dan Kak Ranti sebagai moderator kala itu. Walau sesianya sempat diundur beberapa waktu.
Biasanya kan, Sobat Buku dan Minbuk menikmati sesi bahasan buku seru lewat chat. Di kesempatan yang menghadirkan buku 4 Bulan di Amerika karya Buya Hamka, Kak Ferdi menyampaikannya dalam rupa voice note.
Jadi makin berasa serunya kan ya? Bagi kamu yang ketinggalan, Minbuk punya catatannya nih buat kamu, Sobat Buku.

Profil Buku 4 Bulan di Amerika Karya Buya Hamka
Judul : Empat Bulan di Amerika
Penulis : Buya Hamka
Penerbit : Gema Insani
Tebal : 318 halaman
Tahun Terbit : Februari, 2025
Blurb Buku 4 Bulan di Amerika
Setelah mendatangi negeri Arab untuk mencari sumber kekuatan jiwa, undangan pemerintah Amerika Serikat untuk datang ke negeri Paman Sam disambut Hamka dengan gembira. Meskipun untuk kali pertama dan mendapat kesulitan, hal itu tidak menghalangi Hamka untuk pergi ke Amerika mencari sumber kekuatan pikiran.
Perjalanan dalam dunia pergaulan modern abad ke-20 ini seperti lorong waktu yang membawa kita ke masa lampau. Kemudian kembali ke masa sekarang lalu mengantarkan angan dan pikiran kita ke masa depan dengan sekejap membawa nilai norma dan hikmah sejarah.
Empat bulan perjalanan Hamka di Amerika menjadi perjalanan yang membawanya memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya tentang kehidupan beragama amnusia modern, tentang tanah air tercinta Indonesia dalam pergaulan bangsa-bangsa di dunia, dan tentang hakikat diir seorang manusia. Siapakah aku, di mana tempat aku berdiri, untuk apa aku hidup.

Tentang Buku Buya Hamka Berjudul 4 Bulan di Amerika
Buku ini merupakan buku yang ditulis oleh Buya Hamka ketika beliau melakukan perjalanan ke Amerika Serikat. Mengemban tugas delegasi yang diberikan oleh Kementerian Agama. Nah, selama 4 bulanlah beliau berada di sana.
Ada banyak sekali negara bagian yang Buya Hamka kunjungi. Hal yang sama dengan momen lawatan beliau ke tanah Arab yang juga menghasilkan beberapa buku catatan perjalanan.
Berangkat dari Indonesia melalui Belanda, transit melakui beberapa negara lainnya. Kemudian kembali ke Indonesia di malam Natal, perjalanannya via Australia.
Ada banyak pengalaman dari Buya Hamka yang bisa ikut ditilik oleh pembaca. Mulai dari sebagaimana bentukan gedung Empire State. Buya Hamka berkisah kalau dirinya sempat naik ke lantai tertinggi untuk melihat berbagai macam kendaraan.
Ada sebuah pemahaman yang kemudian merasuk ke dalam jiwa Buya hamka. Betapa kita sebagai manusia itu begitu kecil. Ketika berada di gedung setinggi bermil-mil itu, beragam kendaraan yang tadinya ketika di bawah terlihat besar, sampai di atas, sungguh mungil. Betapa manusia sungguh nggak berdayanya.
Ada pula pengalaman beliau berkunjung ke Hollywood dan mendapati prosesi syuting dari sebuah film bertema Baghdad. Di sana, beliau jadi mendapatkan kalau Hollywood nggak hanya berisi orang luar biasa, namun ya biasa saja.
Ada pula seseorang yang Buya Hamka temui di Philadelphia. Beliau jumpa dengan seseorang yang mengaku wali, dan rupanya ada banyak sekali pengikutnya.
Ada pula cerita dari Buya Hamka yang merasakan momen dimana sentimen warga Amerika -- di masa itu tentu saja -- masih amat tinggi. Beliau pun ditanya, darimana beliau berasal. Setelah menjawab kalau dirinya menjadi perwakilan dari Indonesia, barulah beliau diterima.
Bahkan ada pemisahan antara hotel untuk kulit putih dan kulit hitam. Nggak cukup sampai di situ saja. Warung makan, kamar kecil, ada pemisahan sedemkian rupa. Betapa kerasanya diskriminasi yang berlaku di tanah Amerika Serikat pada saat itu di tahun 1950-an.
Meskipun, pengalaman beliau nggak selalu begitu yang terjadi di sekujur Amerika. Paling akut berlaku di wilayah Texas. Hal yang menyebabkan kaum berkulit gelap menjadi rendah diri.
Ada lagi kisah perjalanan Buya Hamka ke wilayah Arizona. Mendapati bagaimana ndahnya Grand Canyon, Buya Hamka jadi teringat pada Indonesia. Sebab Indonesia bahkan punya keindahan yang lebih luar biasa. Hanya saja, keindahan alam tersebut nggak terkelola dengan baik. Terkadang, kita abai, lalai, bahkan dzalim terhadap alam.
Wah ... di bagian ini tentu Minbuk yang terkoneksi dengan buku Melawan Nafsu Merusak Bumi. Betapa begitu sembrono kita mengelola alam semula tanpa memperhitungkan sedemikian rupa, melainkan menuruti nafsu belaka.
Bidang yang Memegang Peranan Penting Perkembangan Amerika Serikat dari Kacamata Buya Hamka dalam Buku 4 Bulan di Amerika
Negara Amerika awalnya bukanlah apa-apa, tapi ternyata bisa menjadi negara pemenang dari Perang Dunia II. ernyata :
- Universitas dan sekolah tinggi yang banyak didirikan oleh kaum agamis (Protestan) yang bukan hanya menghasilkan akademisi di bidang teologi, melainkan juga sarjana di bidang-bidang yang cukup luas. Ilmu pengetahuan dan kebudayaan begitu dijunjung tinggi di sana.
- Perpustakaan yang dianggap penting keberadaannya. Selain sebagai fasilitas untuk berkumpulnya orang-orang yang melakukan kegiatan ilmiah. Orang-orang dibuat begitu dekat denga buku. Merasa penting dan butuh terhadap membaca buku dalam keseharian. Bahkan perpustakaan ini disokong oleh banyak pemodal.
- Industri dalam hal ini industri perfilman. Dalam hal ini, tentu saja Hollywood tadi. Sebuah kota yang dibuat bekumpul dalam satu tempat untuk menghidupkan ekonomi di sana.
- Museum dihadirkan sebagai tempat untuk mengabadikan perkembangan, pengetahuan, dan kebudayaan yang ada di luar Amerika. Semisal : artefak dan benda seni dari Minangkabau lebih lengkap Buya Hamka temukan di sana daripada di tanah airnya sendiir.
Konributor : Akarui Cha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar