Alasan untuk Tetap Hidup. Dari judul aja sudah menarik banget, nih, buat tahu isinya tentang apa. Apalagi di kondisi sekarang sepertinya buku ini bisa jadi salah satu bahan untuk improve diri dengan lebih baik. Waktu pertama dihadiahi buku ini juga saya langsung penasaran. Seorang teman yang melihat saya membaca buku ini mengira saya sedang depresi, sampai nanya-nanya ada masalah kah di rumah?๐
Spesifikasi Buku
Judul: Alasan untuk Tetap Hidup
Penulis: Matt Haig
Jumlah Halaman: 66 Halaman
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Ada yang sudah pernah baca buku ini?
Selain ini buku self improvement tentang mental health, istimewanya adalah buku ini berdasarkan kisah nyata Matt Haig yang mengalami depresi parah di usia 24 tahun hingga nyaris bunuh diri. Nyatanya, buku ini lebih dari sekadar buku bagi penderita depresi melainkan juga bagi setiap kita yang concern pada mental health
Mengutip quote Dickinson, Matt benar-benar menuliskan kisahnya di masa kecil yang menjadi awal pemicu depresinya. Baginya semua itu tidak bisa terulang, meskipun traumatis dan menyakitkan ia tetap menuliskannya.
"๐ ๐ช๐จ๐ฉ๐ง๐ช ๐ ๐๐ง๐๐ฃ๐ ๐จ๐๐จ๐ช๐๐ฉ๐ช ๐ฉ๐๐๐๐ ๐๐๐จ๐ ๐ฉ๐๐ง๐ช๐ก๐๐ฃ๐, ๐ข๐๐ ๐ ๐๐๐๐ช๐ฅ ๐ข๐๐ฃ๐๐๐๐ ๐ข๐๐ฃ๐๐จ."
~ Emily Dickinson (hal.101)
Buku terjemahan dengan judul asli ๐๐๐๐ฌ๐จ๐ง๐ฌ ๐ญ๐จ ๐๐ญ๐๐ฒ ๐๐ฅ๐ข๐ฏ๐ ini berdasarkan kisah nyata penulisnya, Matt Haig. Siapa yang tak mengenal Matt Haig, penulis buku Midnight Library yang terjual hingga 2 juta copy di seluruh dunia serta puluhan buku lainnya.
Ada yang sudah pernah baca buku karya Matt?
Buku ini tidak seperti buku teks psikologi. Buku ini bercerita bagaimana seorang Matt Haig terserang depresi, bagaimana ia secara sadar berperang dengan iblis di kepalanya yg terus membisikkan semua hal yang membuatnya ingin mati.
Bahkan diceritakan secara detail bagaimana saat Matt sedang dlm perjalanan dengan ibu dan kekasihnya di mobil, ia merasa sedang dijilati iblis yg terus membuatnya cemas sepanjang perjalanan
Sebenarnya aku kesulitan mau review tertulis buku ini karena memang lebih banyak bercerita tentang penderitaan Matt saat-saat kritis mengalami depresi. Enaknya tuh review nya sambil cerita face to face ala mendongeng gitu๐คญ
Di balik kesuksesan novel-novelnya, ternyata Matt Haig punya masa lalu kelam, bertahun-tahun bergelut dengan 'sakit' depresinya. Buku ini bertutur secara terbuka, gamblang, dan open-minded tentang awal mula Matt Haig terserang depresi.
Aku penasaran banget gimana seorang Matt Haig yg cerdas, lulus S2 dengan gemilang, dikelilingi keluarga yang lengkap dan menyayanginya, juga kekasih yang mencintainya, namun masih bisa didera depresi parah?
Bertutur dari sudut pandang pertama, pembaca akan diajak masuk ke dunia Matt diusia anak-anak kemudian remaja hingga puncak depresinya di usia 24 tahun, ia akhirnya mencoba untuk bunuh diri.
Matt Haig menuliskan 10 alasan untuk tetap hidup, dan menurutku setiap kita bisa jadi punya alasan berbeda-beda untuk hidup. Terutama bagi yg muslim tentu akan dipengaruhi oleh keyakinan masing-masing.
Tetapi ada bab yang menarik selain tentang alasan untuk hidup, yakni bab Bagaimana cara mendampingi seseorang yang menderita depresi atau kecemasan (hal 129)
Ada lima bab dalam buku ini antara lain:
1. Jatuh
2. Mendarat
3. Bangkit
4. Menjalani hidup
5. Menjadi Bagian dari Kehidupan
Bab utamanya ada 5, tapi sub bab nya banyak. Ada yang satu halaman saja setiap sub bab.
Sub bab yg berkesan buatku di antaranya:
- Mengapa depresi sulit dipahami
- Percakapan lintas waktu
- Cinta
- Hal- hal yg anda rasakan pada serangan panik anda yg ke-1000
- Bagaimana cara mwndampingi seseorg yg menderita depresi atau kecemasan
- Cara untuk menjadi sedikit lebih bahagia daripada Schopenhauer
- Cara menjalani hidup (40 tips)
Buku ini buatku adalah buku yang jujur mengupas seluk beluk dunia depresi dari sudut pandang sang penderita hingga bagaimana proses bangkit kembali sampai mampu menuliskannya sebagai 'obat' bagi para penderita depresi lainnya.
Iya, buku ini bisa jadi obatnya!
Kenapa?
Karena Matt Haig bukan saja menceritakan awal mula mengapa ia terkena depresi, gejalanya diceritakan secara gamblang, obat-obatannya pun disebutkan, penanganannya pun disampaikan, bahkan semua obrolan dikepala penderita depresi pun dituliskan dengan rapi hingga kita mengerti apa yg terjadi dlm kepala seorang penderita depresi.
Yang lainnya bisa dibaca lebih lengkap di bukunya kalau ditulis semuanya nanti jadinya spoiler, hehehe.
Jangan pernah berkata "ayo, bangkitlah" atau "semangat", kecuali anda juga akan memberikan instruksi mendetail yang tidak mungkin salah. (Cinta yg tegas tidak akan membantu. Ternyata "cinta" yang penuh kehangatan sudah cukup).
"๐๐ข๐ด๐ข๐ฏ๐จ ๐ต๐ฆ๐ญ๐ช๐ฏ๐จ๐ข๐ฎ๐ถ ๐ฅ๐ช ๐ฅ๐ฆ๐ฌ๐ข๐ต ๐ซ๐ช๐ธ๐ข๐ฎ๐ถ ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ฅ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ณ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฃ๐ข๐ช๐ฌ-๐ฃ๐ข๐ช๐ฌ."
~ Anne Sexton
(Hal. 229)
Tanya Jawab
Tanya: Aku membayangkan buku ini tuh kayak novel gitu penuturannya. Iya bukan?
Jawab: Ngga juga Mba, lebih terasa kayak diary curhatan Matt sambil cerita, kadang disisipkan teori si A, si B bahkan dia nulis buku bagus apa aja yg dia baca utk healing dari depresi.
Tanya: Untuk 10 alasan ini dibikin bab tersendiri dan disampaikan secara detail olehnya kah? Judulnya apa sajakah? Siapa tahu bisa jadi petikan insight buat teman-teman buku berjalan.
Jawab: jadi sub bab tersendiri, karena bab besarnya ada 5, sub bab nya buanyaaaak๐ ada yg satu halaman saja setiap sub bab
Penulis: @nurulthebookworm
Editor: @visyabiru_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar